Cmbackkkkk semoga suka ya sama part ini. Maaf ya ngaret updatenya🙏
Jangan lupa vote dan komentar
Happy reading!
____________
"Lo yakin gak mau kita anter?"
Chara melirik lelah pada Aryn yang untuk ke sekian kalinya menanyakan hal yang jawabannya gadis itu sendiri tahu.
Sebuah penolakan.
Insiden di lapangan satu jam lalu berhasil membuat tangan Chara terkilir hingga harus di pulangkan karena gadis itu sudah di pastikan tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik jika tetap memaksa ingin masuk kelas.
"Aku gapapa. Aku bisa sendiri, lagi pula biasanya juga begitu." kata Chara tidak berubah. Tetap sama, seperti yang gadis itu suarakan ketika Aryn dan Irene membujuk setengah memaksa untuk mengantarkannya pulang ketika Chara keluar dari UKS.
"Tapi, kan.. tangan kanan lo terluka, terus kalo lo bayar angkot gimana?" Timpal Irene. "Udah kita anter aja," sambungnya yang langsung mendapat gelengan kepala dari Chara sebagai jawaban dan tolakan.
"Aku punya dua tangan. Dan tangan kiriku masih berfungsi baik, walaupun tidak sopan, aku akan mencobanya sambil mengatakan maaf pada supir angkot nanti. Dia pasti memahami keadaanku." papar Chara kekeuh pada keinginannya pulang sendiri.
"Lagi pula, jika aku diantarkan, kalian akan ketinggalan pelajaran." tambah Chara sebelum tersenyum dan menatap kedua sahabatnya dengan tatapan meyakinkan.
"Aku gapapa, percaya deh." ujar Chara mencoba kembali meyakinkan Irene dan Aryn saat dirinya dan kedua sahabatnya itu berada di gerbang sekolah.
"Bener lo gapapa? Gue gak yakin Ra..." ucap Aryn
Dengan cepat Chara menganggukkan kepala. "Iya, Ryn, aku sendiri aja. Udah kalian masuk kelas sana.." ujarnya sembari menunjuk lorong kosong dari penghuni sekolah dengan dagunya. Setelah itu, Chara menghampiri satpam dan memberikan surat izin pulang dirinya pada pria berseragam hitam dengan logo sekolah yang menempel di dada kirinya.
"Hati hati ya neng," kata satpam sekolah setelah mengambil surat izin dan membacanya.
Chara tersenyum ramah seraya mengikuti satpam yang akan membukakan gerbang sekolah. "Iya pak," katanya.
Chara mengarahkan tatapannya pada kedua sahabatnya yang masih setia berdiri di posisinya dengan tatapan yang juga mengarah padanya.
"Sampe rumah kirim chat ya!"
Chara mengacungkan jempol sebagai jawaban. Setelah itu, ia berbalik dan membawa langkahnya menuju halte untuk menunggu angkutan umum yang akan mengantarkannya ke rumah.
Hari ini ia memutuskan untuk naik angkot, menunda kebiasaannya yang selalu berjalan ketika pulang sekolah.
Kecuali hujan dan.. terluka seperti saat ini.
"Sendirian aja neng?"
Di tengah perjalanan menuju halte, Chara mendengar jelas seseorang yang mengendarai motor membuka suara dan mengajukkan pertanyaan padanya yang tengah berjalan di trotoar.
Chara mengabaikannya. Mulutnya tetap bungkam dengan tatapan yang fokus pada jalannya. Mencoba untuk tetap tenang seperti sebelumnya.
Chara sendiri tidak mengenal orang yang tengah mengendarai motor dengan pelan di sampingnya ini selain karena terhalang helm bekaca hitam yang di kenakannya, Chara tidak banyak mengenal orang, dalam artian laki-laki.
"Mau kemana neng, Abang antar deh.."
Sekali lagi, Chara mendengar pengendara motor di sampingnya berbicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Story About Nerd Girl
Teen FictionApa jadinya jika sosok yang terlihat biasa saja dengan penampilan yang tidak sesuai di jaman sekarang justru dapat memikat seseorang yang digilai gadis-gadis? Itulah kebenaran yang ada saat Chara Soraya, gadis blasteran yang terbelakang kan karena...