Pukul 09.40 WIB aku, ayah dan ibu sudah tiba di stasiun Balapan Solo. Awalnya aku merasa bersalah memilih naik kereta api untuk ke Jogja, karena harus melalui perjalanan cukup lama dari pacitan ke solo, kira-kira 3 jam. Tapi, ternyata ayah dan ibu juga ada pekerjaan yang harus di selesaikan di solo, kebetulan juga mas Bumi sedang ada tugas di solo. Rasa bersalahku hilang seketika dan berganti menjadi senyum ceria saat ku lihat mas Bumi datang menghampiri kami.
" Mas Bumi!" Aku melambai-lambaikan tanganku ke arah mas Bumi.
Mas Bumi juga ikut melambaikan tangannya. Kemudian menghampiri ayah dan ibu untuk salam dan cium tangan, aku pun ikut salam dan cium tangan ke Mas Bumi.
" Jam berapa dari rumah tadi buk?" Mas bumi ikut duduk bersama kami yang memang tengah beristirahat di warung minuman.
" Jam 06.00 lah kira-kira tadi bum. Kamu sudah sarapan?" Naluri keibuan ibuku seketika keluar saat bertemu anak bujangnya, walaupun baru sekitar 1 bulan yang lalu tidak berjumpa.
" Udah kok tadi buk. Ehh...Owi, ini tiketmu tadi udah mas beli sekalian tiket plusnya nih dalam amplop." Mas bumi mengelurakan selembar tiket dan sebuah amplop dari dalam tasnya.
" Emm...makasih mas, heheh". Jawabku sambil tersenyum puas saat menerima tiket plus dari mas Bumi.
Saat aku meminta mas Bumi mengirimkan tiket kereta api jika lulus SNMPTN, mas Bumi sudah paham bahwa tidak sekedar tiket kereta yang ku inginkan tapi juga uang saku untuk ku pergunakan di jogja nanti.
Aku dan mas Bumi memang bukanlah kakak beradik yang terlalu dekat dan mudah mengekspresikan rasa sayang, tapi kami cukup memahami satu sama lain dan tidak pernah bertengkar karena memang jarak usia kami cukup jauh, 11 tahun.
Keretaku berangkat pukul 10.40 WIB, sebelum masuk kereta aku mendengar banyak wejangan dari ayah,ibu dan juga mas Bumi. Semua intinya berpesan agar aku selalu menjaga kesehatan,rajin belajar, jangan lupa shalat, dan tidak mengecewakan keluarga.
Aku hanya bisa mengaanggukan kepala sembari dalam hati bertekad untuk menjaga kepercayaan dan nama baik keluargaku.
Setelah berpelukan dan dibarengi dengan tangisan, akhirnya aku masuk kedalam kereta, tidak lupa aku melambaikan tangan pada ayah, ibu dan juga mas Bumi.
Mas Bumi sudah mencarikanku beberapa alamat kost yang bisa aku tinggali, dan mas Bumi juga memberikan nomer telepon salah satu temannya yang tinggal di Jogja. Aku memang tidak memiliki satupun kerabat atau kenalan di jogja. Tapi aku sudah bertekad dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja dan aku akan bisa menghadapi apapun itu.
Di dalam kereta api aku mulai mencari dimana tempat duduk ku. Dalam satu gerbong terdapat 13 bangku di kanan dan kiri yang saling berhadapan.
Akhirnya aku menemukan kursi ku di barisan ke tiga sebelah kanan. Tepat di kursi samping jendela, sudah ada seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku duduk disana.
"Permisi kak." Sambil tersenyumsopan aku duduk di sampingnya.
Kereta api sudah melaju sekitar 15 menit, tapi aku masih diam membisu begitu juga dengan gadis yang duduk di sampingku.
Tiba-tiba gadis tersebut melepas handsfreenya dan bertanya padaku.
" Mau ke Jogja juga ya? Liburan atau yang lain?" Dengan wajah yang cukup bersahabat dia mulai memecah keheningan.
" Aa...iyaa kak, mau ke Jogja, tapi bukan liburan. Kebetulan aku akan kuliah di Jogja kak". Dengan sedikit canggung aku menjawab pertannyaannya.
" Wahh...aku juga kuliah di Jogja, kebetulan banget ya!" Dengan ekspresi yang cukup ekspresif gadis itu mengatakan tujuannya ke Jogja.
" Yang bener kak? Kakak kuliah dimana?" Aku memberanikan diri untuk gantian bertanya.
"Di UNY. Oh iya namaku Riri, kalo kamu?" Dengan tidak ragu dia mengulurkan tangannya terlebih dahulu dan menyebutkan namanya.
"Aku Orion kak, tapi panggil aja Owi. Aku juga Di UNY." Jawabku dengan senyum yang membuat gigi gingsulku terlihat.
" Aku kulih Jurusan Matematika, dan aku mahasiswa baru." Dengan santai dia terus mengobrol denganku.
" Ya ampun, aku juga mahasiwa baru. Dan kita satu fakultas, aku Pendidikan Biologi." Lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum melihat keadaan ini.
" Wah...kita jodoh ni, jodoh temenan maksud aku." Lelucon receh Riri menambah suasana hangat.
Aku merasa sangat bahagia sudah memiliki seorang kenalan. aku tidak akan kebingungan saat tiba di Jogja nanti. Dan aku sudah putuskan untuk ngekost dengan Riri.
Setelah 2 jam kereta melaju, akhrinya kami tiba di stasiun tugu Yogyakarta. Kami memutuskan naik taxi untuk menuju ketempat kost. Maklum masih pemula di jogja, jadi cari yang aman dan cepat.
Akhirnya taxi melaju di jalanan kota Jogja, aku yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jogja mulai melihat kanan dan kiri suasana kota Jogja di siang yang terik ini.
" Hmmpphh.... Jadi seperti ini baunya Yogyakarta." Aku menutup mata dan menghirup udara kota Jogja yang menenangkan.
-oOo-
Orion benar-benar telah menginjakkan kaki di Yogyakarta. Kini akan banyak kejutan yang akan di alami Orion. Penasaran? Tunggu Kelanjutan ceritanya ya! Vote dan Comment ya...
YOU ARE READING
O R I O N
Teen Fiction(InsyaAllah akan up setiap hari Senin dan Kamis) Orion gadis belia yang cerdas dan ceria. Orion mulai mengalami kegalauan dan dilemi ketika menghadapi perihal jurusan kuliahnya. Namun, setelah beradaptasi, kuliah justru memberikan banyak pelajaran...