"Kajja masuk, kami sudah lama menunggu" ucap nya seraya tersenyum dan mengiring sohyun untuk masuk kedalam rumahnya.
"Uri yunnie~aa kau sudah makan?"tanya riri kepada sohyun yang hanya dijawab gelengan oleh sohyun dengan raut wajah yg sudah berubah.
"Aish.. sudah kutebak. Baiklah kajja kita makan"
"Ani eonni.. itu akan merepotkan. Lagian kalian tau kan ak-" belum sempat sohyun menyelesaikan perkataannya jimin sudah memotong nya terlebih dahulu.
"Ini bukan dirumah mu sohyun, setidaknya makanlah sedikit, riri sudah memasak untuk mu yunniee" ucap jimin meyakinkan sohyun.
"Hm, arrasso. Mianhae eonni... sudah merepaotkan mu"
**********
Acara makan sudah selesai dari tadi, kini mereka sedang duduk diruang keluarga rumah pasangan park sambil bersantai santai.
Sohyun dan jimin duduk dilantai dengan dialasi oleh karpet yang memang sengaja diletak disitu. Sedangkan riri ia duduk disofa, sambil membaringkan tubuhnya. Menatap dua orang didepannya yang dari tadi tidak berhenti berantam tanpa sebab.
Ya, jimin dan sohyun selalu berdebat tentang segala hal. Bahkan hal kecil pun bisa membuat dua orang ini ribut sampai kejar - kejaran. Riri sudah biasa melihat tingkah mereka yang seperti itu , jadi dia hanya bisa menggeleng tak percaya melihat tingkah mereka yang tidak sepantasnya. Terlebih jimin yang sudah menikah.
"Eonni, kau semakin cantik saat hamil, eoh" kata sohyun sambil mengelus - ngelus perut riri yang belum terlalu membesar.
Jimin yang memperhatikannya hanya bisa mendengus kesal. Pasalnya sohyun akan selalu manja terhadap riri, dan melupakan bahwa jimin ada disitu. Bahkan sohyun semakin manja ketika mengetahui bahwa riri sedang mengandung.
"Aarrghh" dengus jimin kesal sambil mengacak rambutnya frustasi.
"Chagiya wae?" Tanya riri yang sedikit bingung melihat jimin seperti itu.
"Yakk! Kau kenapa park jimin? Kau mengagetkan ku" bentak sohyun yang memang terkejut.
"Aku cemburu" jawab jimin dengan nada kesal dan mengerucutkan bibirnya.
"Hahahah" sohyun + riri, mereka hanya tertawa melihat tingkah jimin.
Tak lama riri dan jimin terdiam dengan wajah yang tak bisa diartikan. Seketika suasana menjadi canggung untuk sohyun.
Sohyun bingung dengan apa yang terjadi"Aishh, kenapa kalian diam? Eonni waeyo? Yak!! Park Jimin kau kenapa terdiam? Aisshh kenapa suasan-" untuk kedua kalinya jimin memotong perkataan sohyun kembali dengan wajah yang benar benar sangan serius.
"Sohyun, kali ini aku ingin berbicara serius dengan mu"
"Apa yang terjadi?" Sohyun semakin bingung melihat tingkah jimin yang tak biasanya seperti ini.
Melihat itu riri langsung mendekati sohyun yang sedang duduk dibawah. Riri menatap sohyun dengan tatapan tak kalah serius dengan jimin sebelumnya.
Kini riri menggenggam tangan sohyun dengan lembut, tanpa memalingkan tatapannya sedikit pun.
"Yunniee-a ini sudah 3 tahun sejak kepergian ayah dan ibu mu. Kau tidak boleh seperti ini terus, kau tidak boleh menyiksa dirimu terus. Kau bahkan tidak pernah makan malam lagi, kau tidak pernah memakan makanan kesukaan mu lagi. Kau tidak boleh menyiksa dirimu terus dengan berpura-pura terlihat baik baik saja didepan semua orang terlebih didepan eonni dan jimin. Dan terakhir kau harus membaca surat itu yunniee"
Tidak tau kapan tepatnya air mata sohyun sudah menetes dihadapanan riri dan jimin. Melihat hal tersebut, riri langsung mendekap sohyun dalam pelukannya dan mengusap punggung sohyun memeberikan ketenangan. Bahkan jimin yang sedari tadi melihat itu meneteskan air mata, tetapi secepat mungkin ia hapus karena ia tidak ingin sohyun melihatnya.
"Eonnie, apa yang harus aku lakukan" ucap sohyun sambil mengeratkan pelukannya pada riri.
Bagi sohyun riri adalah kakak karena memang usia sohyun yang lebih tua 3 tahun dari dirinya dan jimin. Bahkan dulu saat dia benar - benar jatuh riri lah salah satu yang memberi dorongan untuk sohyun untuk bangkin dari keterpurukannya.
"Yunniee, kau harus membaca surat itu. Kita tidak tau apa isi surat itu. Dan aku yakin salah satunya menyangkut perusahaan SFC dan dirimu. Kau tidak boleh egois, pikirkan nasib karyawan mu, kolega bisnis, bahkan para pemegang saham. Mereka juga pasti menunggu isi surat tersebut dibacakan dan kau harus bisa menerimanya. Ini sudah 3 tahun" kini giliran jimin buka suara.
Flashback mode on
Seoul, 24 April 2015
"Eomma... appa aku pulang" sohyun terus meneriaki kedua orang tuanya yang tidak ada dipenjuru ruangan lantai 1.
"Aishh, yunniie kau seperti mengguncang rumah ini dengan suara mu itu" gurau ibu sohyun yang menuruni anak tangga bersama ayahnya yang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak semata wayangnya.
"Hehehe, mianhae" ucapnya sambil tertawa dan membungkuk ala - ala seorang balerina yang telah menyelesaikan penampilannya.
Kemudian sohyun berlari kearah mereka dan masuk ke tengah antara kedua orang tuanya.Sohyun memang anak yang sangat manja, cerita, periang bahkan sangan sopan kepada karyawan dirumahnya sekalipun
"Eomma dan appa tidak lupa besok acara apa kan?" Tanya sohyun kepada kedua orang tuanya memastikan.
"Acara apa?"gurau appa sohyun yang membuat mimik wajah seolah olah bingung akan penuturan sang anak.
"Aisshh.. appa melupakannya" rengek sohyun kemudian mendekat keibunya seakan akan ingin mengadu.
"Bagaimana kami akan lupa bahwa besok adalah hari dimana kau akan bebas dari masa SMA mu dan menjadi seorang mahasiswa sayang" jawab sang ibu lembut sambil mengelus rambut sang anak
"Yak! Appa membohongi ku" ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya kedepan dan menyilangkan tangannya di dadanya. Dan jangan lupakan wajahnya yang sengaja ia palingkan dari ayahnya.
"Hahaha, ayah hanya menggoda mu sayang" jawab sang ayah sambil tertawa melihat tingkah anaknya tersebut.
Next
Maaf banget untuk kesalahan di part kemarinJadi part 01 terbalik dengan part 00
Mohon pengertiannya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
WASIAT || MIN YOONGI X KIM SOHYUN
RandomSuatu hari.. ajari aku mencintaimu Min Yoongi Cast: Min Yoongi Kim Sohyun Bangtan