08

171 20 2
                                    

"Ada yang ingin kau tanyakan tentang ku? Kurasa kau ingin mengetahuinya" yoongi

Sohyun terkejut, pasalnya ia merasa seperti pria ini  bisa membaca apa yang ia pikirkan. Ia bingung, sebenarnya sangat banyak yang ia ingin tanyakan. Tapi ia sangat bingung harus mulai dari mana

"Apa terlalu banyak? Kau berfikir sangat keras kulihat" tutur yoongi dengan santai

"Apa kau seorang pembaca pikiran?" Jawab sohyun dengan bodohnya. Ia benar benar tidak percaya bahwa yoongi bisa membaca pikirannya dengan sangat baik

Mendengar itu yoongi hanya terkekeh kecil, dan mengendikkan bahunya

"Aku hanya menebak" jawabnya dengan santai

"Tentang ayahmu. Apa ia tidak ada dikorea saat ini" tanya sohyun dengan hati hati

"Ayah ku. Hahaha kukira kau akan menanyakan tentang diriku pribadi. Ternyata aku salah" jawab yoongi

"Kau jawab saja. Pertanyaan ku masih sangat banyak" jawab sohyun. Entah apa yang terjadi, sohyun seperti sudah terbiasa dengan pria didepannya ini. Walaupun masih merasa canggung

"Hm baikalah. Ku rasa kita dalam fase pendekatan. Oh atau perlu kita berpacaran dulu sebelum kita menikah yah.. walaupun hanya beberapa hari " jawab yoongi to the point. Hal tersebut sontak membuat sohyun terkejut. Ia tidak percaya bahwa pria didepannya ini mempunyai sikap seperti itu.

"Apa ayahmu tidak berada dikorea?" Tanya sohyun kembali mengalihkan topik pembicaraan.

"Sejak ibu ku meninggal waktu itu. Ayahku memutuskan untuk tinggal di New York dan mengurus perusahaan baru yang kebetulan dibuka disana. Tapi aku tau ia kesana hanya karena tidak ingin larut dalam kenangannya dengan ibuku" jawab yoongi.

"Dan ia jarang kesini?"

"Sejak memutuskan pindah ke NewYork ia hanya sekali pulang ke korea. Yaitu saat kedua orang tuamu meninggal. Ia datang, tapi kurasa kau sudah melupakan wajahnya"

"Ha.. begitu. Jadi ia saat ini pulang apa karena pernikahan ini?"

"Yah. Ia datang untuk itu"

"Apa aku boleh bertanya tentang sesuatu yang sangat pribad tentang mu" Sohyun berusaha untuk menanyakan dengan hati hati. Pertanyaan tentang ayah yoongi sebenarnya hanya untuk basa basi sebelum kepertanyaan intinya.

"Silahkan"

"Apa kau tidak punya pacar sebelumnya?"

"Pacar. Aku pernah memilikinya, tapi itu sudah lama berakhir" jawabnya santai.

"Aku pernah melihatnya" jawab sohyun sedikit gemetar menahan ketakutannya untuk mengatakan sesuatu

"Melihat? maksud mu?"yoongi bingung dengan apa yang dibicarakan sohyun

"Malam itu saat hujan deras. Diperempatan jalan xxx dekat kompleks pemakaman xxxx. Aku melihat kau dengan seo-" kata kata sohyun terputus karena yoongi menyelanya terlebih dahulu.

"Byun ji sook, mantan kekasihku. Bukan seperti yang kau pikirkan. Saat itu aku sedang dibawah pengaruh obat perangsang yang ia masukkan didalam makanan ku" jawab yoongi meyakinkan

"Kau yakin hanya MANTAN" jawab sohyun memastikan

"Ia hanya mantan ku. Kami putus kurang lebih 1 tahun yang lalu. Ia pergi saat itu meninggalkan aku demi seorang pria. Aku bahkan tidak tau siapa pria itu" jawabnya

"Dan saat itu. Kenapa ia melakukan itu kepadamu?"sohyun

"Ia ingin balik kepada ku. Tapi aku menolaknya, dan aku tidak percaya ia melakukan hal serendah itu" jawabnya

"Dan kau. Kau tidak pernah memiliki kekasih?"kini giliran yoongi bertanya

"Aku tidak memiliki waktu untuk itu"jawab sohyun apa adanya.

"Hahah, jadi aku yang pertama" kini yoongi berusaha untuk menggoda sohyun.

"Kau menggoda ku?"

"Aku hanya ingin memecahkan kecanggungan yang sangat besar diantara kita"

"Maaf"

"Kau tidak ingin pulang?" Tanya yoongi mengalihkan pembicaraan.

"Kau pikir aku akan tidur disini dan menjaga cafe ini" jawab sohyun kemudian berdiri dan berjalan keluar.

"Lucu" gumam yoongi.

**********

"Besok ku jemput jam 10 pagi"

"Jam 10 pagi. Oke"

"Aku pergi"

Sohyun sudah melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumahnya. Tetapi, ia berbalik dan berjalan lagi kearah mobil yoongi

































"Gomawo"

Next

WASIAT || MIN YOONGI X KIM SOHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang