Rio POV.
Ntah kenapa kalau melihat dia rasanya aku selalu pengen berdekatan dengannya, aku bingung apa yang terjadi pada ku.
Aku penasaran dengannya aku pengen mengetahui tentang nya lebih dalam lagi.
Tapi seolah dia membentengi dirinya dengan tembok yang sangat besar sehingga aku tidak bisa mengetahui tentangnya.
Ku akui aku memang datar dan dingin tapi tidak separah dengannya.
Apalagi saat melihat dia dikantin, rasanya aku pengen mendatanginya dan berkenalan secara langsung samanya tapi ntah lah kayak ada yang membuat aku untuk tidak berdekatan dengannya ntah itu dari diriku sendiri atau dianya yang tidak mau.
Saat dikantin aku selalu curi curi pandang dengannya, ntah dia tau atau tidak kalau aku perhatikan yang penting aku bisa melihatnya.
***
Ify POV.
Aku tau dia memperhatikanku saat dikantin tapi aku tidak peduli.
Buat apa aku peduli, dia siapa ku.
***
Setelah Ify keluar dari sekolah, dia langsung pergi ke kantornya.
Dia tidak mengganti bajunya.
Setelah dia sampai di kantor dia langsung masuk.
Saat sampai diruangannya dia langsung berganti baju dengan baju kantor.
Setelah selesai dia pergi keruang rapat.
"Maaf saya telat"ucapnya.
"Tidak apa-apa Ms." Jawab orang yang ada didalam ruang rapat.
"Apa kalian tahu kenapa saya mengumpulkan kalian disini?"tanya ify dingin.
"Tidak Ms."
"Apa kalian sudah tau apa konsekuensi nya bagi orang yang berkhianat atau korupsi?"tanyanya dingin.
"tau Ms."
"Saya sudah memberi tau kalian apa konsekuensi nya tapi kenapa masih aja ada orang yang melanggarnya?"tanyanya tajam.
"Maaf Ms. Kami tidak mengerti"jawab salah satu diantara orang orang yang menghadiri rapat tersebut.
"Jangan kira saya tidak tau siapa yang korupsi disini"kata Ify tajam.
"Kami benar-benar tidak tau Ms."
"Baiklah, pak Broto kenapa anda korupsi di perusahaan saya?"tanya Ify tajam.
"Sa... saya ti... tidak korupsi Ms"jawab pak Broto dengan gugup.
"Anda tau kan pak Broto bahwa saya tidak akan memaafkan orang yang berbuat curang di perusahaan saya, dan anda juga sudah tau pasti apa konsekuensi bagi orang yang curang di perusahaan saya"kata Ify dingin
"Ma...maaf Ms."jawab pak Broto menyesal.
"Dan anda juga tau bahwa saya bukanlah orang yang pemaaf kan"kata Ify dengan smirk menyeramkan.
"Tolong maafkan saya Ms. Maaf..."kata pak Broto sambil memohon.
"Nina, keluarkan pak Broto dari perusahaan kita dan buat supaya perusahaan manapun tidak menerimanya, buat keluarganya menderita"kata Ify dingin sambil menyuruh sekretarisnya.
Setelah Ify berkata seperti itu dia langsung meninggalkan ruang rapat dengan muka datarnya.
***
Ify pergi dari kantor. Dia menuju suatu tempat yang biasa selalu didatanginya kala dia lagi senang maupun sedih.
Mobil Ify berhenti di sebuah pemakaman.
Pemakaman yang bisa dibilang sangat besar.
Dia menuju satu makam yang sangat mewah.
Yang cuman ada satu makam itu, yaitu makam yang ditujunya.Setelah sampai dimakam dia langsung jongkok dimakam itu.
Dia juga menaruh bunga yang tadi dibelinya.
"Hai..."katanya lembut.
Pertama kali dalam sejarah Ify berkata dengan suara yang lembut.
"Apa kabar, aku menepati janjiku untuk datang kesini, aku juga membawakan bunga untukmu."
"Kau tau aku amat sangat rindu sama mu, andai waktu bisa terulang ya"
"Aku ingin banyak bercerita denganmu, tapi aku gak bisa aku ada sedikit pekerjaan lagi."
"Maaf ya, lain kali aku bakalan datang kesini lagi dan membawakan bunga untukmu"katanya pada makam tersebut sambil tersenyum.
"Aku pergi dulu ya semoga kamu tenang di sana."katanya.
Setelah dia berkata seperti itu dia langsung pergi meninggalkan pemakaman itu.
Rindu itu seperti memeluk pohon kaktus.
Semakin rindu semakin membuat luka.***
Hai reader gimana ceritanya 😅, semoga pada suka ya.
Jangan lupa vote nya juga ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark angel
Teen Fictionkegelapan adalah kehidupanku sendiri adalah hobiku melihat orang menderita adalah kesenanganku semua ada di kendaliku akulah si pemegang kegelapan AS~