Chapter 3

27 3 2
                                    


Hari-harikupun dilewati seperti biasa, diaman Ali yang selalu mengangguku baik itu di sekolah ataupun dia datang kerumah dengan alasan kepada mamaku untuk belajar bersama. Dengan muka jengkel aku hanya menerimanya masuk kedalam rumahku yang tak kutau apa maksudnya dia melakukan itu.

Dua tahun berlalu dia memang selalu menjadi bagian dari hari-hariku disekolah, dengan segala kejahilan dan usilnya yang selalu membuat aku jengkel namun kadang membuat aku senyum-senyum sendiri kalau ingat tingkahnya yang lucu padaku.

Seiring berjalannya waktu aku jadi nyaman dengannya walaupun dia tetap kadang menjengkelkan. Aku sering ngobrol berdua dengannya disela-sela istrahat atau dia kadang dudk disampingku saat pelajaran berlangsung, jangan tanya kemana teman sebangkuku karena kalau afa datang ingin duduk disampingku otomatis dia langsung pindah.Walaupun dia sering bercanda tapi anaknya serius juga, apalagi kalau kami hanya berdua. 

Selama ini dengannya aku memang masih sering bertengkar tapi kami juga dekat bahkan teman-teman malah menjodohkan kami dan beredar kabar kalau kami meiliki hubungan special, juga teman-teman menyebutkan kalau kami adalah teman tapi mesra. Mendengar desas desus itu aku hanya tersenyum dan kadang menjawabnya, Ali pun bilang padaku agar menghiraukannya saja. Biarkan mereka dengan ejekannya dengan kami berdua karena kami menikmati itu untuk seru-seruan saja yang kadang juga aku senyum-senyum sendiri dengan hal itu.

Kami sering ngobrol bersama membahas tentang kehidupan kami seperti keluarga atau hanya sekedar cerita sesuatu yang tidak penting dan ujung-ujungnya kami bertengkar, lucu kan.

Ali juga sering curhat padaku tentang pacar-pacarnya dan mantan-mantannya. Kenapa, aku bilang pacar-pacarnya karena Ali bisa punya pacar lebih dari satu dan dia selalu curhat padaku tentang semua kisah cintanya yanmg penuh drama. Yang aku senangnya dia nyaman cerita denganku tentang masalahnya bahkan dia juga kadang memperingatiku saat aku sedang dekat dengan laki-laki lain, bahkan dia harus lihat dulu atau berteman dulu dengan laki-laki itu, katanya dia hanya ingin memastikan agar laki-laki itu serius padaku atau hanya mempermainkanku seperti dia yang pada wanita-wanitanya.



next..........

LOVE TWO WEEKSWhere stories live. Discover now