Perempuan Tangguh Di Pelosok Negeri

39 5 0
                                    

BAB I

Saat kedua bola mata ini terbuka untuk melihat pemandangan yang ada, saat itu pula aku menyadari bahwa Indonesia tidaklah seperti dulu lagi. Di kota-kota besar, wajah Indonesia telah berubah dengan sentuhan aneka bangunan yang menujukan kejayaan era globalisasi. Tak terkecuali pula dengan kotaku tercinta.

Aku adalah seorang mahasiswa jurusan Bahasa Inggris disalah satu kampus di daerahku. Sebagai seorang mahasiswa tentunya intensitas komunikasi bersama masyarakat tentulah sering. Aku mencoba keluar dari penatnya kehidupan kampus meninggalkan segara bentuk dan ujian hati terasa bahagia tatkala libur semester ini tiba.

Merancang suatu perjalan yang cukup panjang dengan bajet yang minim tentu sangat sulit sekali, apalagi untuk menggunakan pesawat mungkin untuk membeli tiket Bis dengan dana yang ada aku saja was-was namun harus ku paksakan bagaimanapun caranya untuk bisa ketempat yang telah tersusun rapi dalam buku meskipun aku harus selalu menumpang Bis, Truck atau apapun itu.

Sumba adalah tujuan perjalananku kali ini, salah satu pulau di Nusa Tenggara Timur yang memilikik panorama alam yang sangat indah, memiliki kehidupan yang unik-unik, mulai dari Budaya, Suku, bahkan sampai pakaian dan Kain khasnya.

Perjalanan aku mulai menggunakan Mobil Carry hasil tumbangan sampai ke Pelabuhan. Bahyak hal yang aku temui ketika aku menumpang mobil berbeda sekali ketika menaiki pesawat. Disewat tinggal duduk diam nunggu beberapa menit terus sampai tidak ada kesan indah dalam perjalan yang akan didapatkan.

Kapal Feri membawa ku sampai ke Sumba. Aku tidak memiliki kenalan siapapun disini, aku hanya memberanikan diri untuk menjelajah mecari wajah Indonesia yang berbeda. Sumba menjadi pilihanku untuk dijelajai mencari arti kehidupan dan belaar banyak hal dari masyarakat sekitar.

Hiru pikuk suasana Pelabuhan, menaiki dan menurunkan barang adalah rutinitas pelabuhan, aku bertanya dalam diri "sampaikan kapan rutinitas ini berlangsung?" tak ada satupun yang bisa menjawabnya sebab aku bertanya pada diriku sendiri. Langkah demi langkah aku mulai membuat jejak dipalabuhan itu bingung rasanya mau kemana? Aku mencoba merancang kembali perjalananku sambil menikmati kopi khas sumba.

Lama berbincang dengan pedangan coffe akhirnya aku beranjak pergi meninggalkan tempat itu. Dari jauh aku memandang dengan samar-samar kearah barat aku bersaut dalam hati rasanya aku mengenal pemuda yang berdiri di pojok tiang listrik itu, aku mencoba mendekatinya dan ternyata benar dugaanku dia adalah Iki sahabat lama waktu SMP dulu wajahnya mamang sedikit berubah namun yang namanya sahabat sejati tidak bakalan bisa dilupakan.

Akhirnya Iki mengajak ku ketempatnya untuk istrahat sejenak, "Kamu mau kemana sebenarnya" Tanya iki

"Tidak ada tujuan yang jelas aku mau kemana hanya saja aku ingin melihat sisi lain dari wajah Indonesia akhirnya aku datang kesumba" jawabku

"Aku punya kenalan di salah satu desa disini jikalau kamu ingin kesana aku bisa mengatarkanmu" Lanjut Iki

"Tampa berpikir panjang aku langsung mengiyakan ajakan itu" Sahut ku

Akhirnya impian aku untuk melihat sisi lain Wajah Indonesia kini mulai nampak, Iki mengenalkan ku dengan temannya yang bernama Ashan. Iki menawarkan kepada temanya dan bercerita banyak hal tentang perjalanan ku dan sekaligus Iki meminta izin kepada temanya supaya aku bisa menginap dirumahnya. Ashan pun mengiyakan permohonan izin itu.

Perjalananku aku mulai dari rumah Ashan untuk mengelilingi daerah itu, aku mencoba untuk membuka mata melihat keindahan alam, Matahari terbit yang memukau yang jarang aku lihat didarah perkotaan sekarang aku merasakan aroma khasnya mentari pagi sungguh "Nikmat tuhan manakah yang kita dustakan". Aku keluar dari rumah dan warga sekitar memandangku dengan penuh penasaran sebab aku disini adalah orang baru, tentu hal yang aku harus lakukan adalah berkenalan dengan warga disekitar. Perempuan Paruh bayah sekitar 16 tahun datang padaku dan mulai bertanya tentang aku dan kenapa aku berada disini.

Perempuan itu bernama Putri, ia adalah anak asli daerah itu yang seribu satu cerita dan cita yang sangat besar. Ia mulai bercerita mengenai kehidupannya didaerah ini mulai dari ia dilahirkan disini sampai cinta dan citanya.

******
Ingin Tahu Apa saja yang Putri Ceritakan. Votes dan Follow akun ini

 

Seribu Wajah IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang