4. bullying

107 5 0
                                    

  Nadina duduk di koridor sambil memasang headset mendengarkan musik dan menutup matanya.

"eh itu kan nadina" ucap salah seorang gadis.

"mana mana" ucap teman gadis itu.

"itu yang pake kacamata masa lu lupa bentuk kaca matanya sih" ucap gadis itu.

"ohh itu dia yok kerjain" ucap teman gadis itu.

"yok nih gua masih punya pop ice" ucap gadis itu sambil berjalan menuju nadina dengan senyum smirk nya.

Byurr (suara siraman)

"eh" kaget nadina.

"haha" pecah tawa mereka.

'ica... Ya allah kenapa dia harus kesini' batin nadina.

"eh nerd lama ga jumpa ama lu haha , itu salam welkam bek dari gua" ucap ica.

Nadina cuma bisa nahan tangisannya.

"eh kalian, kek bocah tau ga" ucap seseorang dari belakang  ica dan suaranya familiar buat nadina.

'rendi' ucap nadina dalam hati.

Gadis gadis itu pun berbalik dan benar saja yang ngomong tadi itu adalah rendi.

"wih cogan , kenalin nama gua alisyah" ucap ica sambil menaikan tangannya.

Rendi cuma mengangkat alisnya satu lalu berjalan menuju nadina. Lalu menarik nadina  menuju toilet cewe. Nadina melpas kan kaca matanya dan memberikannya pada rendi lalu dia masuk ke toilet cewe buat mengeringkan bajunya dan mencuci rambutnya karna lengket.

  Setelah nadina selesai di toilet dia pun mengerai rambutnya karna basah lalu keluar toilet.

'cantik' itu lah ucapan pertama yang keluar dari mulut rendi.

"maaf lama, lu nungguin ya hehe" ucap nadina.

"lu bego atau apaan sih udah tau di bully tetap aja ga ngelawan" ucap rendi.

"padahal kalau ketemu gua NYOLOT MULU" ucap rendi menekan kata terakhir.

"yeh gua ga suka lawan cewe, hati cewe tuh mudah rapuh ga kek cowo" jawab nadina sambil senyum manis

'anjay gua ga tahan disini, cantik banget' batin rendi lalu memberi kacamata milik nadina.

"gua deluan mo latihan paskib" ucap rendi lalu berlari meninggalkan nadina.

"ok terima kasih dan hati hati" ucap nadina sambil senyum senyum.

~~~***~~~

PUTRI TERTUKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang