Happy reading semua.......
Pagi ini Sehun terlihat buru-buru akibat terlambat bangun. Semalam setelah pulang bekerja dia kedatangan tamu yang tak diundang kerumahnya dan seketika ruang tamu berubah jadi arena nobar sepak bola.
Siapa lagi tamu tak diundang itu kalau bukan teman-temannya, mereka selalu saja menjadikan rumah Sehun sebagai tempat berkumpul mereka apalagi jika ada pertandingan sepak bola favorit mereka.
Dan yang lebih parahnya Sehun jadi lupa waktu untuk segera tidur padahal jelas-jelas hari ini dia mempunyai jadwal meeting dengan client, tapi apa boleh buat jika nasi sudah berubah jadi bubur hanya pasrah yang bisa ia hadapi.
Belum lagi tadi pagi sempat terjadi percekcokan akibat teman-temannya malah menertawakan Sehun yang begitu frustasi kedapatan kesiangan dihari penting ini.
"Sial!! Kenapa bisa sesiang ini aku bangun" umpat Sehun marah.
"Yang dasarnya kebo tetap aja kesiangan hun" ejek Chanyeol dengan tampang polosnya.
"Ini semua gara-gara kalian" tuduhnya lagi membuat teman-temannnya mengangkat bahu acuh.
"Loh kenapa malah kami jadi sasaran amukan lo, bukannya semalam lo sangat antusias ketika tim kesayangan lo bertanding jadi silahkan ratapi nasib malangmu itu" bela d.o.
"Dasar teman tak berperikemanusiaan, kalian selalu bahagia diatas penderiaan orang lain" ucap Sehun malah membuat drama dipagi hari.
"Kami ini sangatlah baik terhadap orang lain tapi berbeda jika dengan lo hun" Lay menimpali.
"Bedanya apa?"
"Dasar bodoh jika lo mau melanjutkan obrolan ini gua yakin matahari akan menertawakan lo yang sudah naik tinggi menuju waktu siang"
"Oh tuhan apalagi ini, kapan aku diberi teman yang memiliki tasa kasian terhadapku" setelah itu Sehun langsung berlari kekamarnya untuk bersiap-siap meninggalkan teman-temannya yang sedang menertawakan kelakuan aneh Sehun.
Mereka masih gagal paham dengan sifat Sehun yang selalu cuek dengan orang luar padahal jika sedang bersama mereka selalu dibuat tertawa walaupun agak sulit juga untuk membuat dirinya tertawa.
Selama dalam perjalanan Sehun selalu melihat kearah jam tangannya biarpun waktu untuk meeting masih ada beberapa menit lagi namun dia takut akan terlambat mengingat jalan jakarta yang macetnya minta ampun.
Dan benar saja kemacetan panjang menanti Sehun didepan membuatnya sangat frustasi, ingin rasanya dia meneriaki pengendara didepannya agar secepatnya melaju kalau bisa menyingkirkan mobil sialan itu agar dapat melajukan mobilnya keperusahaan.
Namun sudah 10 menit Sehun menunggu belum ada tanda-tanda mobil lain bergerak membuatnya segera turun dan tak lupa membawa berkas pentingnya dalam tas beserta telepon genggam.
"Terpaksa kali ini aku harus menggunakan ojek jika tidak ingin terlambat" gumamnya mencari ojek kosong yang dapat ia tumpangi.
Ketika sedang mencari ojek tiba-tiba pandangannya tertuju pada seorang gadis yang hendak turun dari ojek tersebut membuat Sehun langsung mempercepat langkahnya agar tidak didahului oleh orang lain.
"Pak tolong antarkan saya ke jalan ....." ucap Sehun yang langsung menaiki ojek tersebut biarpun matanya tak bisa lepas dari gadis yang juga sedang menatap kearahnya dengan tatapan bingung.
"Tunggu sebentar pak wanita itu ingin membayar ongkosnya setelah itu saya akan languang mengantarkan bapak" ucap bapak itu ramah
"Biar biaya dia saya yang bayar nanti yang penting sekarang saya sampai ketempat tujuan" ucap Sehun dengan tidak sabaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Belahan Jiwaku
FanfictionCover By : Mika_Tsuki Exo ot 9 ketika melihat wajahnya hati ini begitu damai, ketika mendengar suara merdunya jiwa ini begitu tentram dan dia adalah belahan jiwa yang selalu aku cari.