Happy reading semua.......🌸🌻🌸🌻🌸
Pagi ini tidak seperti biasa nya, Amala harus berangkat sendiri menuju cafe. Karena sejak pembukaan cafe itu dirinya dan Ayana selalu berangkat bersama.
Sedangkan Ayana terpaksa tidak bisa pergi dikarenakan semalam dia mendapat panggilan dari ibunya yang memberitahukan tentang penemuan bayi laki-laki yang baru lahir diteras panti dan dia harus menyelesaikan semua itu dikantor polisi. Dan juga hari ini merupakan hari paling menguntungkan untuk cafe mereka jadi Amala dengan berat hati meninggalkan Ayana sendiri disana dan dia harus segera menuju ke cafe untuk segera dibuka.
Dan parahnya lagi Amala harus berjalan kaki dikarenakan terlambat sampai diterminal dan berakhir dengan bus yang sudah duluan pergi tanpa ada dia didalamnya.
Saat sedang berjalan dia tanpa sadar masuk kejalan raya yang kebetulan pagi ini sangat banyak orang yang berlalu lalang. Naas untuk dirinya yang mesti diserempet oleh pengemudi yang sedikit oleng berkendara saat ingin memotong mobil yang ada didepannya.
"Ya allah!! Sakit bangett" ringisnya dan mencoba untuk bangun, tapi rasanya kaki sebelah kanan terkilir.
"Ya allah mana ini gak ada orang yang bantuin lagi. Andai Ayana ada pasti dia langsung histeris" gumamnya lirih sambil menahan rasa sakit dikaki dan ditelapak tangan.
Entah ini takdir atau kebetulan, Chanyeol yang melintasi jalan itu melihat sosok gadis yang beberapa hari ini selalu ada dalam pikirannya.
"Bukannya dia cewek yang ngatain gua aneh itu kan?" Gumamnya dan mencoba untuk memberhentikan mobilnya didekat gadis tersebut.
Amala yang melihat sebuah mobil berhenti didekatnya langsung mengucap syukur dan tak lupa tersenyum, namun senyuman itu langsung luntur saat melihat pemilik yang keluar dari dalam.
"Loh bukannya anda cowok aneh itu kan?" Tanya Amala terkejut dan Chanyeol tentu saja menggerutu dipanggil seperti itu.
'Sudah kuduga hanya dia cewek yang berani berkata seperti itu' sungutnya pelan.
"Kamu kenapa duduk di situ?" Tanya Chanyeol
"Tadi saya diserempet gara-gara gak sengaja jalan dijalur yang salah" jelas Amala
"Apa ada yang luka" kini raut Chanyeol terpatri jelas kekhawatiran yang mendalam padahal mereka baru bertemu beberapa kali dalam situasi yang kurang menyenangkan.
"Cuma terkilir dan sedikit tergores ditelapak tangan" ucap Amala lagi sambil memperlihatkan tangannya yang luka.
Chanyeol sempat tertegun mendengar nada bicara cewek didepannya yang lain dari sebelumnya. Tapi itu semua tidak penting yang harus dipikirkan sekarang adalah dia harus segera membawa Amala kerumah sakit.
"Ayo aku bantu antarkan kerumah sakit supaya segera diobati" ucapnya seraya mendekat namun langkahnya terhenti saat mendengar intruksi dari Amala.
"Stop!!" Ucap Amala spontan.
"Kenapa?"
"Kita bukan muhrim, jadi haram hukumnya untuk kita saling berdekatan apalagi sampai sentuh menyentuh" jelasnya lagi tanpa melihat lawan bicaranya.
"Kalau begitu bagaimana cara aku menolongmu, bukannya kaki kamu sakit dan pasti tidak bisa dipakai untuk berjalan sedangkan disini tidak ada perempuan yang lewat dan hanya ada laki-laki saja yaitu aku"
"Maaf sebelumnya apa anda punya sarung tangan atau sejenisnya" tanya Amala sopan.
"Tunggu sebentar" Chanyeol segera menuju mobilnya untuk melihat apa ada benda yang diperlukan oleh cewek itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Belahan Jiwaku
Fiksi PenggemarCover By : Mika_Tsuki Exo ot 9 ketika melihat wajahnya hati ini begitu damai, ketika mendengar suara merdunya jiwa ini begitu tentram dan dia adalah belahan jiwa yang selalu aku cari.