Mathar mendekatkan wajahnya pada wajah Maya. Sedangkan gadis itu hanya diam tak berkutik karena ditatap begitu dalam dan menusuk oleh mata elang milik Mathar. Perlahan Maya menutup mata saking gugupnya.
Cup...
Maya merasakan seperti ada benda kenyal dan basah mendarat di bibirnya. Ia mengerjap berkali-kali karena kaget.
Ia melihat mata elang tadi dengan jarak yang sangat-sangat dekat. Maya terhipnotis oleh sepasang mata tersebut.
Deg.. Deg.. Deg..
"Ada apa ini?" batin Maya.
Seketika ia tersadar. Mathar menciumya!! Dan sampai sekarang, bibir mereka masih menempel. Maya ingin lekas menyudahi ciuman mereka, tetapi ia tak mampu bergerak.
Perlahan, Mathar menjauhkan wajahnya dari wajah Maya yang tengah merona. Mereka terlihat awkward sekarang.
"Kenapa aku bisa gegabah kayak gini?" batin Mathar bertanya-tanya.
"Ke-kenapa k-kamu melakukan it-itu?" tanya Maya gugup.
"Melakukan apa?" tanya Mathar mengerjap sok polos dan terdengar santai. Padahal, sekarang ini ia tengah mati-matian mengendalikan jantungnya yang berdetak tidak beraturan.
"Me-melakukan.. Em-em.. It-itu tadi," ucap maya terbata-bata.
"Kenapa tiba-tiba kamu jadi ambigu?" tanya Mathar.
Maya menghela nafas panjang untuk menetralkan detak jantungnya.
"Kenapa kamu ny-"
Cup...
Ucap Maya terpotong oleh satu kecupan yang mendarat di bibirnya.
"Melakukan itu?" tanya Mathar sambil tersenyum setelah mencium Maya sekilas.
Maya kembali terkejut. Wajahnya yang merah sejak tadi, semakin memerah karena kelakuan Mathar.
Mathar mendekatkan wajahnya pada telinga Maya.
"Karena aku mencintaimu," bisik Mathar. Setelah itu, ia pergi meninggalkan Maya yang masih mencoba mencerna kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Mathar.
Tanpa sadar, mulutnya ternganga sambil melihat punggung Mathar yang menghilang di balik tembok.
Ia masih berpikir. Bagaimana sekarang? Masih pantaskah mereka disebut sebagai sepasang sahabat?
Maya menyentuh bibirnya.
"Mathar, kamu tau gak sih? Kamu udah ngambil first kiss ku. Dan sekarang, kamu pergi gitu aja setelah ngungkapin perasaan kamu?! GILA!!" batin Maya.
Oke... Baru prolog nihh... Sabar yaa.. Ditunggu aja kelanjutannya.. Mohon vote nya 🌟
21 - 12 -2018
Revisi 22 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Best Friend
Teen FictionBayangkan jika kalian menjadi seorang Amaya Galuh Indraprasta. Ia memiliki seorang sahabat yang sangat-sangat posesif, protektif, dan arogan terhadap dirinya. Mathar Wijaya Putra. Seorang pria tampan dengan tatapan misteriusnya. Ia adalah sahabat M...