“Aku tidak tahu kau akan menilaiku seperti apa tapi aku ingin jujur hari ini. Aku menyimpan perasaanku ini sudah lama. Rasanya gila jika aku terus memendamnya. Aku seorang wanita jadi rasa malu kadang menghalangi langkahku." Vindy diam sejenak.
"Hari ini aku akan berterus terang bahwa aku mencintaimu, Hangyul Sunbae-nim. “
Kira-kira sudah satu tahun yang lalu kata-kata itu diucapkan oleh Park Hye Hee atau yang biasa dipanggil HyeHi itu. Dia mengatakan perasaanya pada lelaki yang bernama Lee Hangyul yang tak lain adalah kakak kelasnya sendiri.
Karena keberaniannya itulah kini ia menjalin hubungan dengan kakak kelasnya itu sebagai sepasang kekasih. Saat itu Lee Hangyul alias Hangyul menjawab perasaan HyeHi.
“Kau berani, aku menyukai itu. Kau mencintaiku, terimakasih. Tapi aku berbeda dengan lelaki yang lain. Apa kau masih mau?” Tanya Hangyul saat itu.
“Aku sudah melihatmu sejauh ini dan aku selalu yakin dengan apa yang kupilih. Aku tidak peduli dengan anggapan orang lain tentang pilihanku. Karena aku yakin dengan apa yang kupilih sendiri, Hangyul Sunbae-nim”
"Aku sudah menyukaimu sejak lama, sunbae." Ucap HyeHi dengan air mata yang mulai terkumpul di kedua matanya karena rasa yang tak bisa didefiniskan.
“Kalau memang anggapanmu begitu, ayo kita jalani…”
Sejak saat itu keduanya menjadi sepasang kekasih. HyeHi sangat senang karena perasaannya terbalaskan. Meskipun dalam setahun ini hubungannya terasa sama saja bahkan tidak ada kata manis sedikitpun. Sifat dan sikap Hangyul yang terkesan cuek, tidak romantis, seadanya dan terlalu dingin. Namun HyeHi menyikapinya dengan bijak dan terus bersabar dengan sikap kekasihnya itu.
Hanya saja ia belum pernah mendengar ucapan “Aku juga mencintaimu” dari mulut Hangyul. Yang HyeHi harapkan hanya itu bukan yang lain. Tapi sepertinya ia harus cukup bersabar dan tidak terlalu berharap banyak yang hanya akan menyakiti hatinya itu.
♡♡♡
Minggu lalu HyeHi mengajak Hangyul untuk menemaninya ke toko buku. Hangyul sangat antusias dengan hal itu karena dia sendiri sangat mencintai buku. Meskipun dengan gaya dingin seperti biasanya, HyeHi senang bisa berjalan bersama dengan orang yang ia sayangi.
"Tidak latihan taekwondo lagi?" Tanya HyeHi.
"Jarang. Aku akhir-akhir ini malas." Jawab Hangyul.
“Aku lapar…” rintih HyeHi sambil memegangi perutnya.
Hangyul yang sedang melihat deretan-deretan buku kemudian menoleh kearah HyeHi yang terlihat merintih karena kelaparan.
“Kita berhenti di kedai di dekat toko ini nanti” ucap Hangyul dengan muka datar dan dingin.
HyeHi senang dengan jawaban Hangyul meskipun terdengar sangat dingin itu. Setelah membayar buku yang mereka beli, mereka segera keluar dari toko itu dan berniat ke sebuah kedai didaerah sana.
“Tanganku tiba-tiba dingin. Kau tak mau memegang tanganku, Hangyul oppa?” Tanya HyeHi mencari perhatian dari Hangyul.
“Gosokkan kedua tanganmu lalu usapkan dikedua pipimu. Berpegangan tangan itu terlalu memalukan.” Jawab Hangyul dengan entengnya.
Sebenarnya HyeHi tersinggung dengan jawaban yang diberikan Hangyul.
Apa salahnya jika sepasang kekasih saling berpegangan tangan?
Kenapa harus berkata itu memalukan? Sungguh terdengar menyakitkan.
Namun HyeHi mengikuti saran yang diberikan Hangyul. Mereka melakukan itu sambil berjalan. Tiba-tiba saja Hangyul menghentikan langkahnya.
“Ada apa?” tanya HyeHi yang bingung dengan Hangyul karena mendadak berhenti.
Hangyul menggosok kedua tangannya kemudian meniupkan sebentar dan memegang pipi HyeHi. Secara mendadak pipi HyeHi menjadi merah merona karena jantungnya berdegup kencang dan menahan malu.
“Wajahmu seperti tomat.” ungkap Hangyul yang membuat HyeHi tersipu malu.
“Karena kau tiba-tiba melakukan ini padaku” ucap HyeHi lirih.
Kemudian Hangyul melepaskan pegangan dipipi HyeHi dan berjalan duluan menuju kedai. HyeHi memegang pipinya sekali dan tersenyum. Kemudian ia segera menyusul Hangyul dari belakang dengan hati yang senang. Meski kekasihnya bersikap dingin, dia masih mencintainya sama detik ini.
“Aku semakin mencintaimu, Hangyul oppa!” seru HyeHi yang terdengar bahagia itu.
“Berhenti berbicara hal memalukan seperti itu.” Pinta Hangyul dengan dingin.
Bagaimanapun HyeHi menerima sifat dan sikap Hangyul yang acuh tak acuh itu.
Rasa cintanya mengalahkan semua hal buruk yang ada pada Hangyul. HyeHi sejauh ini bertahan dengan hubungan hambar itu.
Jangan lupa tekan tombol bintang 🤗
Fast Update ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabut • Lee Hangyul ✓
Fanfiction♡ •• Kau dingin padaku dan dia yang senantiasa memperlakukanku dengan hangat ••♡