Chapter 10

292 152 266
                                    

Sebelum baca klik tanda bintang di pojok kiri.

Happy reading guys.

Jihyo bingung karena Yoongi tiba-tiba pingsan. Yeoja itu tidak kuasa menahan beban tubuh sang namja. Jihyo pun jatuh beberapa kali ketika ingin membawa Yoongi duduk di kursi. Orang-orang yang melihat itu langsung membantu Jihyo meletakkan tubuh Yoongi di atas kursi.

"Agassi, sebaiknya kau bawa saja kekasihmu ini pulang." 

Jihyo yang mendengar itu hanya tersenyum kecut. Jangankan menjadi kekasih, bertemu Yoonggi pun baru tiga kali dan semua pertemuan itu terjadi saat keadaan Jihyo sedang tidak baik.

Jihyo menatap wajah Yoongi sebentar. Gurat wajah namja itu seperti menyiratkan sebuah beban berat.

"Taeri, kenapa kau meninggalkanku?"

Sesekali Yoongi bergumam yang membuat Jihyo heran. Ia merasa tidak asing dengan nama itu. Yeoja itu kembali berpikir.

"Taeri? Bukankah dia tunangan Taehyung?"

Jihyo memegang dahi Yoongi yang terasa panas. Sepertinya, Yoongi demam. Jihyo pun berusaha membangunkan Yoongi, tetapi gagal. Namja itu tidak bangun. Merasa tidak ada hasil, Jihyo memapah tubuh Yoongi dan membawa ke halte terdekat. Tidak lama setelah itu, bus datang. Dengan susah payah, Jihyo membawa Yoongi masuk ke bus.

"Permisi, sepertinya kekasihmu kedinginan, Nak. Pakaikan ini mungkin akan sedikit hangat," ucap seorang wanita tua menatap Jihyo lalu memberikan syal.

"Ah, kamsahamnida halmeoni," ucap Jihyo lalu memakaikan Yoongi syal. Nenek itu bergumam yang masih bisa didengar Jihyo.

"Kalian sangat cocok. Aku doakan kalian berjodoh." Jihyo tanpa sadar tersenyum tipis—sangat tipis sampai tidak ada yang mengira bahwa Jihyo sedang tersenyum.

Di depan apartemennya Jihyo kesal. Yeoja itu kualahan menahan tubuh Yoongi sembari membuka pintu karena sedari tadi Tzuyu tidak membukakan pintu.

Saat Jihyo berhasil masuk, lampu apartemen belum di nyalakan. Ternyata, Tzuyu belum pulang. Tidak biasanya sang adik pulang terlambat tanpa mengabarinya.

Namun, pikiran sekelebat itu harus Jihyo singkirkan dulu. Karena ada urusan yang lebih penting saat ini—mengurus Yoongi.

Jihyo pun merebahkan tubuh Yoongi di tempat tidurnya. Ia melepaskan sepatu Yoongi lalu pergi sebentar membawa baskom berisi air.

"Aist, apa harus aku yang mengantikan bajunya?"

Jihyo bingung. Ia hanya mondar-mandir tidak jelas sejak tadi.

Tit

Terdengar suara pin apartemen ditekan. Jihyo buru-buru keluar dan  menemukan wajah lelah Tzuyu.

"Tzu bisa kau panggilkan Jungkook ke sini," ucap Jihyo hati-hati.

Mendengar itu, Tzuyu menatap Jihyo sejenak.

"Shirreo!"

Tzuyu kembali berjalan ke kamarnya. Ia sedang lelah hari ini karena hukuman yang di beri Ssaem-nya. Belum lagi ia harus berlatih dance.

Lima belas menit Jihyo menunggu Tzuyu keluar dari kamarnya. Yeoja itu tidak sabar menunggu, tetapi tidak ada tanda-tanda Tzuyu akan keluar.

Jihyo pun masuk ke kamar Tzuyu dan benar saja, Tzuyu sedang tidur tanpa mengganti pakaiannya dulu.

"Tzu, bangun ganti pakaianmu dulu."

Jihyo berusaha membangunkan Tzuyu. Tidak ada pergerakan dari Tzuyu. Ia pun kesal lalu menyeret kaki Tzuyu sampai yeoja itu jatuh ke bawah.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang