Chapter 11

294 136 202
                                    

Sebelum baca tekan bintang di pojok kiri.

Happy Reading guys
.

.

.

Kemarin sesudah menyelesaikan hukuman dari Ssaem-nya, Jungkook pergi begitu saja. Ia sedang mencari seseorang yang selama 5 tahun ini menghilang. Jungkook bahkan tidak memberitahu Tzuyu terlebih dahulu. Walaupun mereka sering bertengkar. Jungkook maupun Tzuyu selalu memberitahu, ketika ingin pergi. Walaupun tidak semua hal yang bersangkutan dengan Jungkook, Tzuyu tau.

Jungkook tidak langsung pergi ke sekolah. Mood-nya pagi ini sedang tidak baik. Ia pun berjalan ke arah taman. Ketika sedang melamun ada seseorang yang menepuk bahu Jungkook, ia menoleh sekilas.

"Hyung aku melihatnya."

Namja itu mengerutkan dahinya tanda tak mengerti, namun seperdetik kemudian raut wajahnya berubah  terkejut. ketika ia mengerti apa yang Jungkook ucapkan. "Bagaimana bisa? Kau melihatnya di mana?" namja itu menatap penuh Jungkook yang sedang terdiam.

"Aist! Hyung. Tanya satu-satu jangan seperti ini."

Jungkook mengusap kasar surainya. Namja itu hanya menghela nafas melihat tingkah Jungkook. "Hyung benar, ia terlihat sangat buruk." Jungkook menatap nanar namja di sampingnya.

"Sudah ku katakan dari dulu bukan? Jadi jangan menyalahkannya lagi." Namja itu memakai Earphone-nya lagi. Berusaha menutupi kegugupannya.

Jungkook tertunduk menggigit bibir bawahnya. "Tapi hyung--" Namja itu memotong ucapan Jungkook. "Sudahlah. Cepat pergi kau harus masuk pagi, hari ini bukan?" Namja itu pergi meninggalkan Jungkook yang sedang tertunduk. Berjalan dengan tergesa-gesa  sesekali mengumpat pelan. "Bodoh! Kau sendiri yang memintaku untuk tutup mulut tapi kau sendiri yang muncul di hadapannya."

Namja itu merogoh ponselnya mencari kontak, yang akan ia hubungi. Setelah melihat nama yang terdapat pada layar ponselnya. Ia langsung menelfonnya. "Jangan lari lagi Hyung. Aku sudah tidak bisa membantumu sekarang."

***

Jihyo kesal melihat Yoongi. Namja itu selalu mengumpat ketika tidak ada seorangpun yang bisa, ia hubungi pagi ini.

"Bilang saja kalau kau tidak punya keluarga Tn. Min." ucap Jihyo yang sedari tadi berdiri membawa semangkuk bubur untuk Yoongi. "Ini bubur untukmu. Cepat makan supaya tenagamu cepat pulih." Yoongi hanya menatap Jihyo sekilas lalu sibuk dengan ponselnya. Ia sungguh ingin cepat-cepat meninggalkan tempat ini setelah apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

Gadis itu sudah tidak peduli lagi dengan Yoongi ia memilih untuk ke luar dari kamar itu, dari pada harus mengurus namja pucat yang tidak tau malu itu lebih baik Jihyo membersihkan apartemennya. Jihyo bisa melihat apa yang Yoongi lakukan di sela-sela pintu yang terbuka namja itu sedang selesai mengangkat telfon, ia berdiri menghadap jendela. Sepertinya Yoongi sedang banyak masalah, terlihat dari raut wajah Namja itu.

Yoongi terdiam ketika menggingat kejadian beberapa hari ini. Hal yang tak pernah Yoongi bayangkan. Benarkah semua yang Yoongi hindari selama ini hanya sia-sia saja.


Flashback On

Yoongi berjalan menuju caffe tempat ia bekerja sebagai penyanyi di sana. Tangan kirinya membawa segelas coffe panas. Ketika, ia ingin masuk ke dalam caffe Yoongi tidak sengaja menabrak seorang yeoja, ia tidak sengaja menumpahkan coffe itu ke baju orang yang ia tabrak. Piano yang di pegang Yoongi juga jatuh ke lantai.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang