Klik tanda bintang di pojok kiri.
Happy reading guys.
Hening hanya itu yang bisa mengambarkan suasana pagi hari yang cerah ini, kedua orang ini sedang menunggu apa yang akan dikatakan Jihyo.
Namun Jihyo engan untuk memulai pembicaraan, terlalu malas sebenarnya jika harus berurusan dengan mereka berdua. Seharusnya Jihyo sudah kebal menerima tingkah mereka, namun hari ini Jihyo benar-benar sedang tidak bisa mengendalikan dirinya. Entah kenapa ia benar-benar marah, bukan karena Tyuzu dan Jungkook sebenarnya itu karena penyebab lain.
"Mianhae eoni," ucap Tyuzu masih menundukan kepala, sedangkan Jungkook hanya terdiam. Baru kali ini ia melihat Jihyo semarah ini kepada mereka berdua, bahkan dulu Jungkook dan Tyuzu pernah bertengkar sampai memecahkan pot bunga kesayangan Jihyo, namun yeoja itu tidak semarah ini bukankah ini aneh.
"Yak! Jungkook palli minta maaf kepada Jihyo eoni," ucap Tyuzu berbisik jarinya menyengol lengan Jungkook.
"Mianhae nonna kookie janji tidak akan mengulanggi lagi," ucap Jungkook tertunduk ia tidak berani melihat Jihyo.
Sedangkan Jimin, ia masih duduk disamping Jihyo menahan tawanya karena melihat dua orang yang sedang takut seperti akan dijatuhi hukuman mati saja. Ia tahu tabiat Jihyo sahabat kecilnya ini tidak pernah bisa marah lama-lama kepada orang. Hanya sebentar, lalu memaafkan mereka.
"Ji, ingin mendengarkan saranku tidak?" ucap Jimin membuyarkan lamunan Jihyo, sedari tadi Jihyo hanya melamun. Bahkan, ia tidak mendengar permintaan maaf kedua orang yang menganggu paginya yang tenang tadi.
Jihyo menoleh melihat Jimin tersenyum. Sesekali mengedipkan satu matanya, membuat Jihyo memutar bola matanya jengah, ia tahu apa yang sedang Jimin pikirkan sekarang.
"Aniyo!" ucap Jihyo tegas membuat senyuman Jimin hilang.
Sedangkan Jungkook dan Tyuzu hanya diam melihat kedua orang yang berada di depan mereka saling menatap tajam. Tidak lama kemudian suara handphone Jihyo berbunyi.
"Yeoboseo."
"...."
"Nee, saya sendiri."
"...."
"Saya akan pergi ke sana tunggu sebentar tuan."
Raut wajah Jihyo berubah panik membuat tiga orang yang melihat kebingungan. Namun mereka sama-sama bungkam, mereka tidak berani bertanya sampai Jihyo masuk ke kamar lalu keluar memakai jaket dan tasnya.
"Aku akan pergi sebentar, Jimin-ie tolong awasi mereka," Jihyo menatap Jungkook dan Tyuzu.
Raut wajah lega tercetak jelas di wajah Jungkook dan Tyuzu, karena Jihyo pergi pasti yeoja itu akan lupa dengan masalah mereka berdua, namun sayang sebelum pintu tertutup rapat Jihyo kembali ke dalam apartemen membuat wajah Jungkook dan Tyuzu kembali tegang.
"Kalian berdua jangan pikir aku akan lupa dengan hukuman untuk kalian, tunggu aku pulang nanti," ucap Jihyo lalu ke luar apartemen.
Jihyo berlari menuju halte bus, ia ingin cepat-cepat menemui appa nya. Tadi tetangga Jihyo menelfonnya, bahwa appa Jihyo tadi di pukuli orang. Tidak lama bus pun datang diperjalanan Jihyo tidak henti-hentinya meremat kedua tangannya, ia sangat khawatir sekarang.
Ruangan gelap tanpa penerangan sedikit pun membuat Jihyo sedikit takut pasalnya sudah 3 tahun ini, ia tidak pernah pulang ke rumah. Jihyo pun membuka jendela agar cahaya matahari masuk ke dalam, membuat Jihyo terbelalak melihat appa nya tergeletak di lantai dengan wajah yang penuh dengan luka lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know
Fiksi Remaja[Revisi setelah tamat] Kebodohanku saat itu, mencintai dia yang seharusnya tidak mesti aku cintai ~ Park Jihyo Tidak akan ku biarkan orang yang ku sayangi tersakiti lagi apapun caranya meksi aku harus melawan takdir bodoh ini ~ Min Yonggi Maafkan ak...