Chapter 13

238 78 136
                                    

Jangan lupa tap bintang di pojok kiri bawah.

Taeri duduk termangu menatap dua gelas yang sudah hampir kosong. Sesekali matanya melirik pintu, berharap seseorang itu datang untuk sekedar berbicara dengannya. Melepas rindu mungkin? Atau hanya Taeri saja yang merindukan orang itu.

Yeoja itu tersenyum kecut. Ketika melihat ponselnya yang setiap lima menit menyala menampilkan nama Kim Taehyung yang sedari tadi selalu menelponnya. Sungguh Taeri muak dengan semua ini. Dengan permainan takdir yang ia buat sendiri. Walau bagaimanapun Taeri berusaha mengabaikan Taehyung, yeoja itu tidak bisa berlama-lama. Taeri pun mengeser gangang hijau yang tertera dilayar ponselnya.

"Taeri-ya kau di mana? Sudah dua jam ini kau pergi. Dengar Taeri aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Jihyo. Dia hanya kuanggap sebagai sahabatku tidak lebih. Jadi kau jangan berpikir yang tidak-tidak. Cepat pulang aku merindukanmu."

Taeri terkekeh mendengar setiap pertanyaan atau bahkan pernyataan Taehyung. Dalam hati, yeoja itu mengutuk Taehyung yang sangat pintar menyembunyikan semuanya. Taeri muak dengan namja itu, karena menganggu waktunya. Hey! Siapa yang memikirkan yeoja itu. Bahkan Taeri tau semua tentang Jihyo dan Taehyung. Persetan dengan hatinya atau hubungan yang ia jalani dengan Taehyung. Taeri hanya ingin menemui seseorang yang dulu pernah membuatnya nyaman.

"Aku baik-baik saja Tae, jangan khawatirkan aku. Sudah ya aku tutup dulu."

Setelah itu Taeri menutup telfonnya mengabaikan Taehyung yang mengoceh tidak jelas ketika ia hendak mematikan sambungan telponnya.

Sudah dua jam ya? Benarkah Taeri menunggu seseorang selama itu. Bukankah sekarang Taeri yang bodoh bukan namja itu? Taeri menarik sudut bibir ketika meloloskan satu kata.

"Apa kau benar-benar melupakanku Yoongi oppa? Secepat itukah?"

Teari beranjak dari duduknya berjalan dengan langkah angkuh. Menatap tajam semua namja yang menatapnya dengan penuh rasa kagum karena kecantikan yang dimiliki Taeri. Sejenak menatap benda yang melingkar ditangan kirinya menarik napas dalam-dalam ketika bayangan Jihyo dan Taehyung yang sedang menyatakan cinta masing-masing diakhiri ciuman manis ketika bibir Taehyung dan Jihyo beradu. Taeri memejamkan mata sejenak lalu berkata, "Menjijikan! Hah, aku belum ingin pulang."

Ia pun Melangkahkan kaki menjauhi mobilnya yang terparkir dengan apik di depan cafe. Taeri hanya ingin menenangkan diri sejenak melupakan tujuannya kemari untuk menemui Yoongi. Setidaknya untuk melupakan masalahnya dengan Taehyung, namun namja itu tidak datang.

Maniknya mengedar mencari tempat duduk yang pas dengan suasana hatinya. Tempat yang sunyi dengan di kelilingi lampu-lampu taman yang indah. Perlahan senyuman itu mengembang. Ketika melihat namja yang sudah lama tidak ia temui.

"Oppa? Sedang apa oppa di sini? Ke mana saja oppa? Taeri selalu menunggu oppa pulang," ucap Taeri dengan semangat, terlihat mengemaskan sifat ini, hanya ditunjukan kepada satu orang di dunia. Bahkan Taehyung dan Jimin mungkin tidak tau sifat Taeri yang satu ini. Mungkin saja. Taeri yang mereka tahu yeoja yang angkuh, egois dan sombong. Sejenak ia menghilangkan semua itu  menjadi topeng yang selalu menutupi kelemahannya.

"Kau siapa aku tidak merasa mengenalmu?" ucap namja itu sesekali memakan permen yang berada di tangannya.

"Ini aku oppa, Taeri? Kim Taeri? Dongsaeng kesayangan oppa. Oppa melupakan Taeri?" ucap Taeri dengan mata yang berkaca-kaca.

Namja itu hanya menatap Taeri sejenak. Tidak ingin menanggapi yeoja yang ada disampingnya itu terlalu lama. Ia takut pertahannya akan roboh ketika melihat yeoja itu.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang