2#masalah

86 9 0
                                    

Part sebelumnya...
Setelah seluruh tubuhnya masuk keruangan Tersebut, si pengetuk pintu berteriak memanggil nama Resty 

•••

Hai, Hallo, Seperti biasa sebelum membaca tekan 🌟 di pojok kiri bawah ya

Happy reading...

----------------------------------

Setelah seluruh tubuhnya masuk keruangan Tersebut, si pengetuk pintu berteriak memanggil nama Resty 

"Kemana aja sih lu pada, gue ketuk ni pintu dari tadi tapi Lu pada gak ada niatan apa buat buka, gak tau apa gue bawa berita penting!"

Riska bangkit dan mengusap bokongnya yang sakit karna habis berciuman dengan lantai barusan,
"Maaf kak, ada yang bisa kita bantu?"

Laki-laki yang tadi mengetuk pintu tersebut langsung melayangkan pertanyaan kepada orang di depannya tersebut
"Ketua Lo mana?"

"Kalo boleh tahu kakaknya ada perlu apa?"

"Udah panggil ketua Lo, cepet!"

Resty yang mendengar namanya di sebut-sebut menoleh ke sumber suara dan segera menghampiri dua orang tersebut.

"Ada apa ini? Tanya Resty kepada Riska

Riska yang semula akan menjawab pertanyaan Resty terpotong oleh ucapan laki-laki di depannya tersebut.

"Res Lo Ikut gue! tar gue jelasin di jalan, Kalau gue jelasin sekarang kagak bakalan keburu!"

Resty yang melihat raut wajah itu menjadi curiga ada sesuatu yang terjadi di sekolah ini yang luput dari pandangannya,

Namun, ia tetap engan mengikuti kemana laki-laki itu pergi, sebab laki-laki di hadapannya ini berpenampilan bad boy dan terkenal suka bikin onar di sekolah tersebut dengan laporan palsunya,

Melihat Resty yang terdiam laki-laki Tersebut geram,

"Lah napa lo malah diem, cepetan!"

"Kakak gak bohong kan?" ucap Suci— salah satu anggota Osis,  bukan tanpa sebab Suci tidak percaya pada Kakel di depannya ini karna dulu Kakel di depannya ini sering membuat laporan palsu untuk menutupi kenakalan teman temannya agar tak ketahuan oleh anggota Osis.

"Anjir gue gak boong kali ini" yakin laki-laki tersebut.

Dengan langkah mantap Resty pun menghampiri Kakel tersebut dan menyuruhnya untuk menunjukkan jalan,

Namun karna langkah Resty yang kecil Rio pun memutuskan untuk menggendong Resty ala karung beras agar cepat sampai.

Mendapatkan perlakuan tersebut Resty terbelalak kaget dan meminta untuk di turunkan dari gendongan laki-laki tersebut.

"Kak turunin gue!" 

B

ukan menurut, Rio malah semakin mempercepat langkahnya menuju kerumunan yang ada di depannya.

Bagaimana dengan Resty?, Sungguh dia malu sekali sebab ia menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar kerumunan tersebut.

Setelah dekat dengan kerumunan Tersebut Rio segera menurunkan tubuh Resty dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam kerumunan tersebut,
"Sekarang Lo masuk kedalam!"

Bukannya masuk kedalam kerumunan tersebut, Resty  malah terpaku sambil menerka- nerka apa yang sedang terjadi di depannya itu,

Seakan mengerti dengan raut wajah Resty yang kebingungan, Rio pun berinisiatif memberitahu apa yang terjadi di hadapan mereka 
"Ajram ama Gibran berantem."

HIBINIUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang