Heh?

280 57 67
                                    

Hei! Hei! Hei! Mulai dari sini ceritanya nyambung(?) ke cerita kak sinhres. Why? Kita dah sepakat untuk menjadi duta shampo lain//plak
Maksudnya untuk duet
Sekyan~~~

"Bu! Aku pesan ramennya du...eh?!"ucapan Takao terpotong saat matanya menangkap 2 sosok yang baru saja mengalahkan mereka, Kagami Taiga dan Kuroko Tetsuya. Dan yang paling mengejutkan adalah kehadiran Tuan Muda yang Terhormat Sang Baginda Kaisar Rakuzan, Akashi Seijurich.

"Jancuk! Aku mau pulang..."gumam Takao yang merasakan atmosfer suasana yang buruk menurutnya.

"Shintarou dan Kazunari. Kemarilah,"

Gulp.

Sang Baginda sudah bertitah, ya sudahlah. Apa daya mereka di hadapan Tuan Muda Seijurich.

Mereka berdua pun duduk satu meja.

"WTH!! Susunan duduk macam apa ini?!"batin Kazunari yang sudah senam jantung dari tadi.

"Tak usah gugup. Santai saja,"ujar Akashi berharap memperbaiki suasana yang jatuhnya malah menambah rasa gemetar Takao.

"Akashi-kun kesambet kah?"

"Tidak tentunya. Ngomong-ngomong, kenapa kau bersedih seperti itu, Shintarou? Apa kau baru putus?"

Midorima terkejut akan apa yang dilontarkan Akashi. Padahal Akashi hanya mengeluarkan dad jokes.

"Ekhm... iya,"

"Heh? Ternyata benar,"

"Wahahha! Sudah kalah diputusin pula,"seru Kagami yang langsung mendapat tatapan intimidasi dari Akashi. Kicep lah dia.

"Makanya Midorima-kun jangan nontonin aho osa,"

"Oha asa nanodayo! Dan oha asa tak ada hubungannya dengan ini,"

"Heh? Tumben Shin-chan,"

Yah, sepertinya mood Midorima anjlok.

"Tenang saja. Mungkin (name) bukan jodohmu. Aku sendiri baru saja putus dengan Nab..."

Brushhh!

Kuroko menyemburkan milkshake vanilanya. Alhasil baju Kagami jadi korban semburan randomnya itu.

"Ihhh...jijik,"ujar Takao. Midorima dan Akashi hanya menahan tawa.

"Maaf, Kagami-kun, aku tak sengaja. Sepulang dari sini aku akan mengganti bajumu dengan yang baru,"

"Hufft..."

"Ee... aku punya kaos cadangan nanodayo kalau mau meminjam. Tapi bukannya aku bermaksud apa-apa nanodayo, aku hanya kasihan saja nanodayo,"

"Terima kasih,"ujar Kagami sembari menerima kaos lalu berjalan menuju toilet. Sembari menunggu, 4 pria itu pun melanjutkan pembicaraan.

"Apa yang kau maksud itu Nabilah-san dari Inarizaki, Akashi-kun?"

"Iya benar. Tapi jika dibandingkan dengan (name) tidak ada apa-apanya. So, tak ada penyesalan,"

Dingin sekali...

"Nabilah-san itu wanita yang manis kan? Tapi galaknya minta ampun,"celutuk Takao yang dibalas anggukan oleh Akashi.

"Mungkin dia jadi emosian karena menghadapi kediktatoranmu, Akashi-kun,"ucap Kuroko seenak jidat.

"Aku tak peduli. Toh dia mungkin sudah bahagia dengan yang..."

"Apa kau cemburu nanodayo?"

"Tidak. Buat apa? Lebih baik aku memikirkan pertandingan dan shogi ketimbang memikirkan masa lalu. Yang sudah terjadi, mau bagaimana lagi,"

"Silakan tuan-tuan,"ujar salah seorang pelayan sembari menghidangkan 4 mangkuk ramen porsi jumbo. Satunya? Tentu saja Sup Tofu pesanan Kaisar.

Mereka pun makan bersama dan sesekali bersenda gurau.

"Yo, Tetsu,"ujar seorang pria bersurai navy dengan kulitnya yang err...eksotis!menyapa mantan bayangannya dulu sewaktu SMP. Dia tak sendirian, ada seorang pria bersurai raven dengan megane-nya. Mereka adalah Aomine Daiki dan sang kapten Akademi Tõõ, Imayoshi Shouichi.

"Selamat malam semuanya,"ujar Imayoshi menyapa.

"Selamat malam juga,"

"Ne, Midorima..."sapa Imayoshi pada pacar baru mantannya tersebut. Ia tak tahu yang sebenarnya. Midorima hanya menganggukan kepala sebagai balasan sapaan Imayoshi.

"Heh? Jarang sekali kau bersedih seperti itu,"ujar Aomine memerhatikan raut wajah sang pencetak skor Shutoku itu.

"Kau seharusnya senang punya kekasih seperti (na..."

"Tidak. (name) baru saja memutuskan untuk mengakhiri hubungannya,"
Ucapan Imayoshi terpotong oleh Midorima yang langsung mengklarifikasi. Mendengar ucapan itu, Imayoshi hanya tersenyum pahit. Ya, Imayoshi sendiri mantan yang ke? Entahlah...

"Heh. Toss,"

Midorima membalas ajakannya.

He? Ini serius kan?. Pikir seluruh gerombolan pria itu.

"Mungkin, tipe (name)-san adalah pria berkacamata,"celutuk sang penggila milkshake vanila.

Yang lain tak menggubris. Mereka fokus memakan hidangan, sementara Aomine dan Imayoshi masih menopang dagu menunggu pesanan.

"Hmm...kutarik ucapanku. Ternyata Nabilah lebih baik, dalam sikap,"

Setelah hampir satu jam menghabiskan waktu di sebuah pondok ramen, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

"Sampai jumpa,"

"Hufttt... hari yang membosan... kan?"ucapan Akashi sedikit terpotong di tengah jalan dikarenakan melihat sosok yang begitu ia kenal. Siapa lagi kalau bukan mantannya itu?

"Oh Sei. Selamat malam,"sapa Nabilah pada ex-nya itu. Akashi sendiri bingung, bagaimana bisa ia putus dari Nab? Padahal tidak ada masalah di antara mereka, begitu pendapat Akashi...

Btw Nabilah itu siapa? You know lah😂

Seijurich: "Siapa lagi kalau bukan awthor abal-abal bin gendheng,"

Nab: "Makasih lho mas:*"

Akashi: "Jijik ih. Dah lu pergi sana"
*nyebar dolar

Nab: "Makasih lagi lho maz:)
*ngacir beli album Hitam Merah Muda

HAPPY SINGLE || Midorima ShintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang