Status Baru

134 15 32
                                    

Aku jatuh, dan dimakan oleh kegelapan. Rasanya, tubuhku tidak mau menuruti dengan apa yang kuperintah dan malas seperti tenggelam ke dalam air. Suara yang sunyi, serasa ada yang menyentuhku mulai dari ujung kaki, merambat hingga ke ujung kepala.

Ada apa ini? Aku gak bisa merasakan apa-apa disini. Jalan ke neraka?

Aku tak bisa melakukan apapun saat ini, yang bisa malah menangis, dan meminta maaf kepada diriku.

Tapi... setelah itu... tubuhku terasa sedang dihisap oleh sesuatu dari arah belakangku.

"Selamat datang ke dunia barumu, Budi. SELAMAT BERSENANG-SENANG."

Dan...

Btooommm!!!

Aku menabrak sesuatu di belakang dengan sangat kencang, punggungku mati rasa, pusing, dan akhirnya aku tak sadarkan diri.

Ahhhh....

******

Malam yang Indah, Bintang bertaburan di atas langit, dan cahaya bulan berwarna biru terang yang menyinari kota Lyncristal. Riath dan Deena sedang menatapi langit tersebut dengan sangat senang di jendela rumahnya.

"Gimana? Apa kamu senang dengan anak barumu?" tanya Riath.

"Yahh, aku sedikit senang dengan apa yang aku dapat. Aku tidak begitu menyesal setelah ikut ke hutan bersama kalian." saut Deena.

"Benar, bukan?" sambil tersenyum.

Ini sudah 2 hari setelah gadis itu disembuhkan dari penyakit yang mematikan tersebut. Da dengan bangganya, Deena ingin merayakannya dengan mengajaknya berjalan-jalan ke kota.

"Aku pikir... akan lebih baik kalau kebahagian datang dengan usaha sendiri, kan?" sela Deena.

"Apa yang kau pikir, ha?" merangkul Deena. "Bisa saja kebahagiaan datang dengan sendirinya, kan? Anggap saja ini adalah hadiah dari Dewi Arthea."

"Hmmmm... Benar juga, ya."

Suasana jadi sunyi, kembali menatap Bintang yang ada di langit, sambil menghela nafas yang sangat panjang. Deena membalikkan tubuhnya kemudian menghampiri gadis tersebut dengan mata berkaca-kaca. Dia duduk di kursi samping kasur dan mengelus-elus kepala gadis itu dengan hati bimbang.

"Moga aja dia besok sadar."

"Aku harap juga begitu."

******

"Bagaimana?" tanya seorang perempuan yang ada di dalam benakku.

"Aku agak gak percaya dengan apa yang aku lihat. Terima kasih, Dewi." balasku.

Dia sangat misterius, hingga menunjukkan sesuatu yang unik di depan mataku. Orang berambut merah berusia 10 tahun, sekarang dia adalah diriku.

Sudah beberapa hari aku berada di ruangan yang gelap gulita bersama dengan seseorang yang menghidupkanku kembali setelah kematian. Dia juga sangat baik dan bijaksana. Siapapun itu, dia tetap akan ku ingat walau dia hampir setingkat dengan dewa lainnya.

"Kalo diliat dari masa lalumu, kamu selalu ingin jadi perempuan, kan?" cetusnya.

"Nga-.. Ngawur aja, aku gak pernah berharap gitu, loh!!"

"Semua gender di game online mu perempuan semua..."

"Yaa... emang, si... Ya tapi enggak jadi perempuan beneran. Aku udah kebiasa jadi laki-laki, jadi gak tau gimana kehidupan seorang perempuan."

Gates; The Other WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang