««Saat Pertemuan Awal»»

8 2 0
                                    

Di hari yang cerah mentari pagi yang indah dengan siulan sang burung yang merdu membuat awal hari Fiya saat ingin ke sekolah jadi lebih bersemangat dan lebih bergairah.

Tok....tok......tok......

Seseorang mengetuk pintu Fiya saat masih pagi

"Bukis,,,,, ayo bangun udah siap-siap belum yuk turun kita makan dulu keburu kesiangan entar sekolahnya!!!!

" iyah Bang ini Fiya juga lagi siap-siap tunggu aja di bawah nanti Fiya nyusul"
Jawab Fiya dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Abang nya dan siapa lagi kalau bukan Bang Deno

"Buruan yah Abi sama Umi udah nungguin tuh!!!!
Teriak Bang Deno lagi

" iyah Bang iya nanti bentar lagi juga turun"

Dengan cepat Fiya mempersiapkan dirinya untuk awal pertama sekolah saat telah di liburkan panjang di pulau kapuk.

_

___________________________________

Ohk iya aku sampai lupa kalau semua kakak Fiya ituh hanya beda 1 tahun dan sebenarnya Bang Deno itu harusnya udah keluar SMA tapi karena dulu dia itu selalu dibawa Umi sama Abi keluar negeri jadi Bang Deno masih satu angkatan sama Kak bibah karena ketinggalan pelajaran dia gak mau kalau dia harus terus les setiap hari karena ketertinggalan nya itu jadi Bang Deno lebih pilih untuk bareng aja sama kak bibah.
-

-----------------------------------------------------

Sesaat Fiya ingin membuka kan pintu kamarnya secara perlahan dan pasti,,,,,,,

"Duarrr,,,,,,,,,,,"

"Aaaaaaa...... Bang Deno kaget tau Fiya kira udah nungguin di bawah"
Sembari mengumpulkan detak jantungnya yang masih berceceran sebab kaget

"Aduhh Bukis ku ini ternyata bisa kaget toh??"
Dengan tertawa puas karena melihat adeknya yang kaget dengan ekspresi yang lucu sambil menyenderkan sebelah badannya ke tembok dekat pintu kamar Fiya

"Ahk au deh aku marah sama Abang!!!
Dengan bibir nyang di kerucutkan

"Biarin gak ada perubahannya kok di hidup Abang"
Simpel padat dan jelas jawaban dari Abang nya Fiya

"Ihk Abang kok gak rayu Fiya sih supaya Fiya gak marah sama Abang supaya Fiya jadi senang lagi supaya Fiya dapat maafin Abang supaya Fiya,,,,"
Perkataan Fiya terpotong saat satu telunjuk tertempel pada bibir mungilnya itu.

"Syutttt dah udah Abang minta maaf nya Bukis gak bakalan Abang ulangi lagi deh mending kita ke bawah yuk Umi sama Abi udah nungguin monyet Abang yang uyuk ini"

Ahahahahah tawa Bang Deno terdengar sampai keruang makan dan meninggal kan Fiya yang masih marah dengan kelakuan Abang nya yang aneh bin ajaib.

Ahk dasar punya Abang kayak dia kalau di sekolah aja kalem so cool malahan banyak perempuan yang di tolak kalau ngajak jalan,nonton bioskop atau pun makan di retoran.Nahh ini kelakuannya berbanding terbalik kalau di rumah kayak sapi ngamuk dia gak pernah buat hidup Bukis ini tenang aja.
Seru dalam hati Fiya

Sesaat Fiya turun dari tangga semua keluarganya telah menunggu dan Bang Deno yang tadi mengerjainya juga menunggu Fiya dengan senyuman yang puas.

Fiya duduk di meja makan
"Maaf Umi,,Abi,,Kak Bibah
Fiya telat datang soalnya Fiya tadi kesiangan shalat subuh pun baru setengah 6 maaf nya"

"Iyah Fiya tapi jangan di ulangi lagi yah apalagi kalau soal shalat jangan pernah di lambat-lambatin"
Seru Abi Fiya yang juga seorang guru agama islam di smp nya dulu.

"Iyah Abi maaf gak bakalan di ulang kok"

Semua orang telah sarapan pagi dan memulai untuk beraktivitas di pagi hari yang cerah ini.

Tring...............
Bel masuk telah berbunyi seluruh siswa baru memasuki masa mos nya

Akan tetapi berbeda dengan Fiya dia bebas melakukan apapun karena semua guru memiliki jadwal untuk membimbing acara
mos.Di sisi lain sahabat Fiya sedang mencari Fiya yang entah tenggelam kemana

"Ehk si Fiya ada dimana yah biasanya kalau gak ada dia pasti di perpus lah ini di cari kesana dia malah gak ada!!

" Eum emang kamu ada perlu banget yah sama Fiya"
Sahut Tianra alziansyah

Nah kalau ini salah satu dari 3 sahabat Fiya dia ini pinter tapi kalau soal kpop dia gak bisa di kalahin apalagi perkembangan yang sedang ngetren tenang kpop dia pasti udah tau dari awal.Dia suka di panggil zian soalnya lebih simpel dan dapat di ingat dari pada nama depannya.hobi nya itu berbau dengan sport jadi dia kalau di sekolah ikutan karate juga basket dan dia itu selalu torehkan prestasi di ekskulnya.

"Gak juga sih Zi tapi aku kangen sama curhatan isi hati yang ingin di ungkapin pada Fiya jadi butuh aja dikit!! Hehehe
Senyum lebar dan barisan gigi putih ber deret yang diekspresikan oleh Syan rainnulfah

Syan sahabat Fiya yang paling suka curhat sama Fiya walau kadang-kadang gak selalu di simak oleh Fiya tapi Syan tetep aja mau curhat sama patung es itu sama gak pernah marah kalau jawaban Fiya hanya kata
"oh" karena syan tau sikap Fiya  dan juga dia juga yang selalu nginep di rumah Fiya karena keluarga mereka memiliki kerja sama di bidang pekerjaan jadi bebas-bebas aja untuk syan nginep di ruman Fiya tanpa harus di introgasi oleh kedua orang tua nya.

"Kayak nya Fiya lagi bantuin Abang nya deh di ruang musik soalnya dia nge chat ke aku tadi"

"Apah kok Fiya hanya chat kamu sih kenapa gak aku coba yah???
Jawab syan yang tak percaya

"Yah gimana gak nge'chat Dianty kan dia yang paling normal pikirannya kayak sama Fiya walau Dianty agak banyakan bicaranya di banding Fiya"

Dianty salah satu sahabat Fiya yang paling normal mungkin di mata Fiya nama panjang nya Herdianty arliana dia anak seoarang utadz di komplenya dan Dianty juga adalah pelopor utama dalam mengajak kami semua ke majelis talim.

"Yuk kita ke ruang musik"
Ajak Dianty pada Syan dan Zian
Nama mereka agak sama yah tapi mereka enggak kembar kok cuma namanya aja agak mirip.

Diruang musik

Tok.....tok.....tok.....
Permisi assalamualaikum

"Spada...... Spada...... Apakah ada orang di dalam??
Tanya Syan

"Woyyyy gak usah teriak-teriak kayak gitu lebay tau"
Jawab Fiya sambil menipuk Syan dengan kepalan kertas

"Biasa aja kali Fiya gak usah gambek kayak gitu mau dibantuin gak sama kita"
Tawar Dianty saat melihat Bang Deno dan Fiya yang membereskan peralatan musik yang banyak debu

"Wahh Dianty emang paling topp deh"
Sambil mengangkat satu jempolnya ke atas

"Ahk bisa aja kamu Fiy!!!!

Semua sahabat Fiya membantunya membereskan ruang musik dan tak lama dengan bekerja sama mereka dapat mengerjakan nya dengan cepat.Sahabat Fiya selalu ada saat senang maupun susah mereka selalu membantu bila di perlukan dan meluruskan hal yang salah kembali menjadi ke jalan yang benar.

Saat ingin menuju ke perpus tiba-tiba......

Permainan Kita SmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang