SR:1

120 12 2
                                    

Ola : Besok pre-test mtk!! Jangan lupa belajar!!

Itu pesan kemarin, artinya hari ini pre-test! Aku panik, alhasil aku langsung bersiap-siap berangkat ke sekolah dengan rasa panik.
Perpaduan rasa unik karena kesiangan dan karena belum sempat belajar mtk.

Sekarang tepat pukul 07.00 dan aku masih berada di angkutan umum menuju sekolah.

"Aduh, kejebak macet lagi. Ah udah, gue turun aja.. daripada kesiangan. Bisa bisa kena semprot Pak Tedi nih." Batinku.

"Bang depan kiri bang." Ucapku pada supir angkot.

"Loh kan belum sampe neng." Ucap supir angkot.

"Iya udah gapapa dah, kesiangan nih. Dah nih uangnya ya bang." Ucapku seraya memberikan uang bernominal 2000 rupiah, lalu pergi.

Cuaca hari ini cerah, tidak panas tidak juga mendung. Aku berlari secepat mungkin menuju sekolah.

"Fiuh, akhirnya sampe juga". Batinku.

Kalian tau? Sekolah sepi.
Mungkin pre-test sudah dimulai, aku pun berlari menuju kelas dengan nafas yang tak beraturan.
Dan kelas pun kosong, akhirnya aku memilih untuk menunggu di lapangan.

"Ngapain lo?". Tanya seseorang dari kejauhan, dan kini langkah kakinya semakin mendekat.

Rayzen Al-Zaidan.

Kapten basket di SMA Elang. Terkenal karena parasnya yang mempesona, bagai pangeran dari negeri awan. Dibalik itu dia dijuluki 'bbka' atau 'bad boy kelas atas'. Tidak hanya sekali Ray keluar masuk ruang BK, malahan hampir tidak bisa dihitung jari. Karena terlibat keributan dengan siswa lain bahkan karena terlibat tawuran dengan sekolah lain. Hal ini pun membuat Ray ditakuti oleh semua murid SMA Elang.

Spontan aku menoleh ke arah Ray.

"Duduk, emang gak liat?". Ucapku dengan berani.

"Ngapain?". Tanya Ray dengan ekspresi bingung.

"Lagi nunggu pre-test mtk." Ucapku tanpa menoleh ke arah Ray.

"Huahahahaha." Tawanya meledak

"Pre-test? Hari Minggu gini?". Ucap Ray disela tawanya.

Kini pipiku memerah, panas! Rasa malu dan kesal bercampur jadi satu.

"Hah?!? Minggu? Bukannya Senin?". Ucapku seraya merogoh tas dan melihat layar handphone-ku.

07.30
Minggu, 22 November 2018

Apa yang diucapkan Ray ternyata benar, hari ini hari Minggu. Aku pun langsung membuka group chat kelasnya.

Ola : Maksudnya besok Senin, maap ya gaes ku terburu-buru:')

Kini wajahku semakin memerah layaknya tomat. Aku pun berinisiatif untuk pergi meninggalkan Ray.

"Tunggu!". Ucap seseorang yang tak lain adalah Ray.

Aku langsung membalikkan badan.

"Hah?". Ucapku.

"Muka lo..". Ucap Ray.

"Kenapa muka gue?". Ucapku kebingungan sambil memegang wajahku.

"Jelek". Ucap Ray, lalu meninggalkanku dan melanjutkan latihannya.

Aku pun membelakakkan mataku melihat punggung Ray yang semakin menjauh.

"Gue? Jelek? Harus cek mata tuh orang!". Batinku.

Salsha dan RayzenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang