Bel sekolah berbunyi tanda bahwa kegiatan kami disekolah sudah selesai.
Lagi- lagi aku tetap berada dikelas, bang Bani memang tidak menjemputku. Dan dengan sengaja aku menghabiskan waktuku dikelas.
Dan kalian tau dengan siapa aku disini?
'bbka'. Kelas kosong, hampir semua murid sudah kembali ke rumahnya. Hanya tersisa anak basket yang sedang latihan dilapangan.Aku dan Ray menghabiskan waktu selama 30 menit lamanya tanpa saling menyapa.
Ray yang terlihat tenang dengan earphone yang terpasang ditelinganya. Matanya tertutup, terdapat lengkungan yang terukir diwajahnya. Dia tersenyum, entah alunan musik apa yang bisa membuatnya seperti ini.
Kalau dilihat-lihat ganteng juga.
"Ngapain lo ngeliatin gue?" Ucap ray dengan mata yang masih tertutup.
Heh? Kok? Ini orang cenayang apa gimana?
Aku pun memalingkan wajahku.
Ray melepas earphone-nya lalu mendekatkan wajahnya padaku.
"Coba liat, ganteng kan"
"Ih apaan sih, gak"
Ray menjauhkan wajahnya
Kini dia diam, begitupun aku.
Ray kembali memasang earphone-nya."Kenapa gak pulang?" Ucapnya dengan mata tertutup, seakan sedang menikmati musik yang didengarnya.
"Gue?" Ucapku.
"Bukan, gebetan gue" ucapnya santai.
Hah? Gebetan? Maksud dia gue?
"Ya lo lah, disini cuma ada kita" ucapnya lagi.
"Mmm"
"Kenapa?"
"Apanya?
"Kenapa gak pulang ganteng" ucap ray.
"Gue cantik tau" ucapku.
"Iya, kenapa gak pulang cantik?" Ucap Ray kembali. Sekarang dia kembali melepaskan earphone-nya.
"Bukan gak pulang, tapi belom" ucapku.
"Kenapa belom pulang?". Tanyanya lagi.
"Suka suka gue" ucapku.
Ray diam.
Tengneng
Suaranya tidak asing, tapi bukan berasal dari handphone-ku. Dan benar saja itu dari handphone ray.
Ray pun melihat isi pesan tersebut, lalu bergegas pergi.
Aku hanya dapat melihat punggungnya yang semakin menjauh.
"Eh mau keman.."
"Yah, pergi" gumamku.
Ray pergi, wajahnya terlihat resah. Sepertinya pesan tersebut penyebabnya.
Setelah ray pergi, tak lama aku pun pulang. Serem juga dikelas sendirian gini.
✍✍✍✍
Pagi ini aku pergi kesekolah sendiri, tidak diantar bang Bani. Sekolah pun sudah ramai. Sudah menjadi rutinitasku datang 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, kecuali saat piket.
"Hey sal" sambut Tara saat aku memasuki kelas.
Aku membalasnya dengan senyuman.
"Eh sal, lo tau gak ada berita hot" ucap Aura yang tiba-tiba menghampiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsha dan Rayzen
Novela Juvenil"Jadi cowok tuh jangan galak-galak, nanti gak ada yang mau." -Salsha Adyarasya. "Kan lo mau." -Rayzen Al-Zaidan. Salsha? Mati ditempat.