BAB 3 NIKAHKAN IKRAM

7.9K 560 11
                                    


TOLONG INGATKAN KALO ADA TYPO. TRIMS

[****]

Ikram adalah tertua di rumahnya dan sangat di hormati setelah kedua orangtua nya. Ikram dikenal dengan tipe anak yang family man namun sedikitnya punya sifat keras dan tegas, jangan lupakan mandiri yang memang melekat erat pada jati dirinya.

Masa SMA Ikram Ia habiskan di luar rumah, tepatnya rumah kos dan bengkel. Ya, Ikram sudah keluar dari rumah sejak masuk SMA dan hidup dengan kerja sampingan sebagai kuli bengkel. Karir bengkel nya dimulai dari situ hingga Ia menjadi orang yang berkonsentrasi di bidang mesin.

Saat dirinya sudah masuk ke bangku kuliah dan alasan yang membuat Ikram keluar dari rumah selesai sedikit, yang bermakna bahwa suasana sudah cukup memumpuni untuk Ia kembali, Ikram hanya kembali ke rumah sesuai dengan jadwal nya, tepatnya Ia akan menginap pada malam Selasa, malam Sabtu dan malam Minggu. Kalau siang hari Ia bisa pulang kapan saja, apalagi Ia adalah tipe anak yang suka masakan ibu nya.

"Along jangan egois dong." Ujar Rahmad pada Ikram. Akbar dan Fahri pun menyetujui perkataan Rahmad. "Rahmad udah ngomong sama Abi nya Sienna, kalau bisa tahun depan Angah udah masukin lamaran." Angah adalah panggilan kecil untuk Rahmad yang berposisi sebagai anak tengah.

"Ngah, aku juga nggak tahu kalau kayak gini." Balas Ikram kemudian. "Bukannya gue mau egois nerusin semua pekerjaan gue tanpa mikirin elo pada."

Puncak masalah nya adalah Ikram yang belum menikah Ddan Kayana bersikeras memintanya menikah tahun ini.

"Along nikah adalah solusi nya." Celetuk Fahri sambil tersenyum penuh arti. "Sekretaris gue boleh kok sama lo Bang." Tambah Fahri lagi. Mendengar kata sekretaris dari mulut Fahri membuat mereka semua tertawa, bukan apa ya, sekretaris Fahri itu adalah janda 2 anak dan super judes.

"Sialan lo." Maki Ikram pada Fahri.

"Tapi benar deh Long, kalau tahun ini Along nggak nikah, Angah nggak bisa lamaran dong entar." Argu Akbar sambil meletakkan kepalanya adalam pangkuan Fahri.

"Sono dah, elah." Fahri menyingkirkan kepala Akbar dengan jijik, pasalnya Akbar itu sudah dewasa tapi sangat hobi nempel sana, nempel sini dengan mereka.

"Gue bukan egois, Ngah. Tapi lo kan tau gue nggak punya calon buat nikah. Automatis. . . ."

"No...no...no" potong Akbar keras. "Papi udah pernah bawa calon, Along yang nggak mau." Akbar sengaja memotong pembelaan Ikram dengan fakta yang itu, walau bagaimana pun Ikram patut nya memang menikah, umur nya sudah tidak lagi muda dan saat nya melepas masa lajang nya.

"Kak Syarifah cantik loh Long." Bela Rahmad. Wanita itu adalah Syarifah Meidina, gadis Melayu anak teman papi nya. Wanita itu punya tutur kata yang lembut, wajah cantik dan juga pendidikan yang tinggi, hanya saja belum bertemu jodohnya di umur nya yang sudah berkepala tiga.

"Dia hampir seumuran sama gue dan dia adalah cewek. Kalau diumur dia yang udah berkepala tiga di belum menikah, berarti ada yang salah sama dia." Penjelasan Ikram membungkam perkataan 3 lelaki di depan nya itu.

"Nggak boleh su'uzon dong, Bang." Sergah Fahri cepat.

"Tapi bukan artinya kita harus stuck sama Syarifah mulu kan ?" Ikram lagi-lagi angkat bicara. Baru saja mereka semua mau membantah perkataan Ikram, suara gedoran pintu terdengar.

TOK. . .TOK. . . TOK. . .! BUMM.. . . BUUM. . .!

Ketukan pintu yang menggebu-gebu disertai tendangan brutal di pintu diluar membuat diskusi mereka terhenti.

"Udah malam, Tidooor. Jangan ribut lagi." Marah Kayana dari luar kamar. "Mami siram air nih ya kalau masih belum tidur. Udah jam 2 malam masih aja ngerocos." Cecar Kayana lagi. Mereka tidak berani menjawab Kayana tapi menahan kekehan mereka sambil menutup mulut nya.

Neighbour For Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang