Don't be Sick, Darling!

5K 568 14
                                    


"Aku mencintaimu karena kau tidak pernah berhenti mencintaiku.."




Satu persatu member Seventeen memasuki practice room, membuat sang leader performance yang sudah lebih dulu disitu dan sedang menonton video compilation dance milik mereka yang di cover, segera menoleh dan tersenyum. Member yang lain baru selesai recording dengan Jihoon dan seperti biasa Soonyoung yang selesai lebih dulu pasti langsung ke practice room duluan.

"Jihoon tidak bisa ikut latihan dulu, dia demam.."

suara Seungcheol terdengar nyaring, membuat perhatian Soonyoung  sepenuhnya terarah kepintu masuk ruangan dimana Seungcheol berdiri. Dia membiarkan adik-adiknya masuk terlebih dahulu sebelum dirinya, such a great leader eoh?

"Demam? Kan sudah kubilang tadi, wajah pucatmu itu tidak biasa Ji.."

Soonyoung menyongsong Jihoon yang masuk ke practice room dan tampak diam saja mengenakan sweater kuning berlengan panjangnya.

"Kau terlalu memaksakan diri Jihoon, lain kali kalau tidak enak badan jangan tetap bekerja.." Seungcheol berujar, ikut memperhatikan Soonyoung yang sibuk menempelkan punggung tangannya kedahi Jihoon.

"Kalau begitu kutelfon manager hyung dulu, biar dia mengantarmu pulang ya, Ji?" Ucap Soonyoung dan merogoh saku celananya untuk meraih ponselnya.

"Tidak usah, aku mau disini saja.. menonton kalian latihan.." sahut Jihoon, membuat Soonyoung dan Seungcheol saling pandang sebelum menghela nafas.

Jihoon itu keras kepala, ia takkan berhenti sebelum kemauannya dituruti, jadi lebih baik  mengalah saja. Maka Seungcheol menyuruh Mingyu dan Woonwoo mengambil sofa dari luar ruangan untuk dudukan Jihoon didalam practice room.

"Kau serius mau disini dan bukannya istirahat di dorm, Ji?" Tanya Soonyoung langsung, raut khawatir tak mau hilang dari wajah Soonyoung, dan diam-diam Jihoon menyukai raut khawatir itu.

"Um.. lagipula aku tidak akan bisa tidur di dorm sementara kalian latihan.." sahut Jihoon pelan.

Soonyoung mengangguk, dengan sayang ia mengusap kepala Jihoon yang ikut memanas karena suhu tubuhnya. Soonyoung melepas jaket hijau tuanya dan meninggalkan kaus oblong hitam didalamnya, memakaikannya kepada Jihoon yang tak menolak perlakuannya sama sekali.

Soonyoung memakaikan topi jaketnya ke kepala Jihoon, sebenarnya Soonyoung gatal sekali ingin mengunyel Jihoon karena saat ini anak itu terlihat makin cute karena tenggelam dalan jaket Soonyoung yang lebih besar ditubuhnya, tapi karena mengingat Jihoon sedang sakit maka ia mengurungkan niatnya itu.

Soonyoung kemudian mendekati member yang lain ditengah ruangan dan mulai memberi pengarahan, mereka dengan kompak membentuk formasi dan mulai menari, mengulang bagian-bagian yang Soonyoung rasa kurang pas. Jihoon memperhatikan diposisinya, tubuhnya memanas dan matanya berair karena demam menyerangnya, ia kesal  sebenarnya kalau sedang jatuh sakit begini, karena semua orang akan mulai bertingkah berlebihan terhadapnya, memperhatikannya dan melarang-larangnya, dan dari semua orang maka Soonyoung lah orang yang paling overprotective padanya.

Mengingat Soonyoung, Jihoon memperhatikan sosok bermata sipit itu lebih fokus dari yang lain, anak itu keren kalau sudah mulai dengan hobinya, menari. Walaupun dia suka bertingkah bodoh dan konyol, apalagi kalau sudah bergabung dengan Seokmin dan Seungkwan, tapi kalau sedang berlatih menari serius begini Jihoon harus akui kharismanya menguar.

Soonyoung penari yang baik, tubuhnya bisa meliuk dengan indah mengikuti irama musik, seolah ia dilahirkan memang hanya untuk menari. Selain itu ia juga jenius karena bisa menciptakan koreo-koreo indah yang sering mereka tampilkan, Soonyoung punya pikirannya sendiri, ia luar biasa, berjiwa pemimpin dan Jihoon rasa salah satu sebab ia jatuh cinta padanya karena rasa kagumnya itu sendiri.

"Ji, ayo bangun. Waktunya pulang!"

Suara Soonyoung lembut terdengar disela-sela mimpi Jihoon, susah payah dibukanya kelopak matanya yang terasa berat dan cukup terkejut menemukan Soonyoung menunduk begitu dekat dengan wajahnya. Jihoon berpikir, sejak kapan ia tertidur?

"Soonyoung, mana yang lain?" Tanya Jihoon saat tak dilihatnya member lain diruangan itu.

"Sudah pulang, aku suruh mereka duluan karena aku akan pulang denganmu. Ayo!"

"Kepalaku sakit.." Jihoon mengeluh, air matanya berlinang dan Soonyoung mengusak kepalanya dengan sayang sebelum berjongkok didepannya.

"Iya, nanti di dorm kita istirahat. Ayo naik, kita harus cepat sampai, sudah larut.."

Jihoon menurut dan naik ke gendongan Soonyoung, menempelkan bagian lehernya ke bagian tengkuk Soonyoung, ia membersit karena air matanya meleleh menuruni pipi. Jihoon menangis bukan karena ia sakit dan sedang manja, tapi karena kepalanya berat dan berputar juga karena cara Soonyoung memperlakukannya benar-benar baik.

Soonyoung bicara padanya dengan suara lebih lembut, membujuk dengan sabar dan bahkan menggendongnya dipunggung padahal Soonyoung baru selesai latihan menari, pasti lelah sekali. Jihoon memeluk leher Soonyoung erat dan mendengar Soonyoung menyuruhnya untuk berhenti menangis dengan lembut.

"Sakit ya Ji? Jangan menangis ya, nanti aku mengompresmu kok.."

Soonyoung dengan tabah menggendong tubuh mungil yang tenggelam di jaketnya itu diatas punggungnya, menapaki aspal dengan pelan tapi pasti sementara Jihoon masih terisak dibelakang.

"Soonyoung.." Jihoon memanggil dalam isakan pelannya dari balik punggung Soonyoung yang disahuti,

"Hm..?" Oleh Soonyoung dengan sangat lembut.

"Aku mencintaimu.." ujar Jihoon dengan mata setengah tertutup, Soonyoung mengulum senyum karena Jihoon yang sedang sakit makin manis, ia mau bicara hal cheesy begini dan tak segalak kalau ia sehat, tapi bukan berarti Soonyoung senang kesayangan nya itu sakit ya.

"Aku juga mencintaimu, Ji.."


TBC


Cuma mau bilang, thanks uda baca 😂

Sign,

PurpleLittleCho^^

It's All About You (SoonHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang