Fellycia menggeliat dari tidurnya. Kedua kelopak matanya masih tertutup sempurna. Tangan kanannya meraih jam weeker yang mengusik tidurnya.
Angka pada jam weeker menunjukkan pukul 06.30. Felly melotot sempurna. Bagaimana bisa ia bangun kesiangan. Gawat!bisa terlambat ia ke sekolah.
Ia berlari menuju kamar mandi. Mandi asal-asalan dan langsung memakai seragamnya. Ia berlari ke bawah.
"Bi..bi Minah. Bekalnya mana bi?aku mau langsung berangkat ke sekolah"teriak Felly.
Bi Minah tak kunjung muncul di hadapanya. Felly masih sibuk menguncir rambutnya.
Beberapa menit kemudian, Bi Minah masuk dari pintu utama rumahnya. Ia menenteng tas berisi belanjaan.
"Eh, non Felly udah bangun"sapanya.
"Bibi kemana aja, sih. Aku kesiangan nih, Bi. Bekalnya mana? Felly sarapan di sekolah aja, deh"sahut Felly sembari menali sepatunya.
"Loh..non kok, berangkat sekolah sih. Ini kan tanggal merah non"tanya bi Minah heran.
"Masa sih, bi?"sahut Felly. Ia berdiri melangkahkan kakinya untuk melihat kalender hari ini. Dan benar saja, hari ini adalah hari minggu.
"Gimana non?benarkan ucapan bibi"ucap Bi Minah, memastikan
"Hehe iya, bi"sahut Felly. Ia terduduk lemas di lantai. Percuma dong ia buru buru kaya tadi, toh ternyata tanggal merah.
"Ah, Line nya"Felly berteriak.Ia langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia berharap semoga saja Linenya belum terkirim. Mau di taruh di mana, muka Felly yang super imut ini kalau sampai sudah di baca oleh mahkluk nyebelin seperti Adrian.
"Mana sih handphonenya?"gerutu Felly.
Felly mengacak-acak isi lemarinya. Kemudian ia beralih pada meja belajar, hingga tempat tidur miliknya. Kolong tempat tidur pun tak lupa ia cari. Sudah dua puluh menit lamanya, ia mencari-cari ponselnya. Hasilnya nihil. Ponselnya menghilang, bagai angin yang entah kemana.
"Astagfirrulloh..non Felly ini kenapa di acak-acak begini, non. Pusing pala bibi"teriak bi Minah tepat saat memasuki kamar Felly.
"Maaf, bi. Nanti aku beresin, kok"
"Nggak perlu, non. Inikan tugasnya Bi Minah"sahut bi minah seraya mulai merapikan barang barang, yang sudah berceceran di mana mana.
"Memangnya non Felly nyari apa, sih?"lanjutnya.
"Ini bi, ponsel aku hilang. Aku lupa naruhnya, bi"sahut Felly. Ia masih terus mencari benda pipih persegi panjang itu.
"Oh..ini apa, non?"Bi Minah mengacungkan ponsel milik Felly, tepat di hadapan gadis itu.
"Eh, bibi nemu di mana?"tanya Felly heran.
"Tuh, di atas nakas, samping tempat tidur"
"Ya ampun. Aku cari cari dari tadi ternyata di situ. Ah iya, bi. Aku kelupaan, semalam emang aku taruh di situ"ucapnya.
"Non non, masih muda kok udah pikun sih"ujar bibi.
"Hehehe"Felly nyengir kuda. Ngomongin Reno pikun, eh dirinya juga sama pikunnya.
"Yaudah non, sekarang sarapan dulu di bawah. Biar bi Mimin manoban yang ngerapiin ini semua"perintah Bi Minah.
"Iya, deh. Makasih ya, Bi Mimin Manoban"Felly mengedikkan sebelah matanya. Ia lalu turun ke bawah, menuju meja makan. Ia mengotak atik ponsel apple rose gold miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRICIA
RomanceADRIAN TIRTAZAYN ALVARO,cowok bertubuh jangkung atletis dengan sifat tak menentu.Kadang cool kadang hot.KAYA?jelas. PINTAR?bukan pintar lagi tapi J-E-N-I-U-S.BAD BOY?bisa jadi.GANTENG?lebih dari sekedar ganteng.LEADER MOST WANTED julukannya di sekol...