Jenguk Reno

57 31 6
                                    

        Motor besar milik Adrian dan Ergi telah tiba di rumah bernuansa Jawa kental. Adrian melepas helm full face miliknya.

       "Ini-rumah Reno?"tanyanya.

       "Ho.oh..kuy lah masuk"ucapnya. Ergi melangkah lebih dulu, disusul Adrian yang melangkah ragu. Ergi mengetuk pintu rumah, yang didominasi ukiran flora rambat.

       Tok..tokk..tok...Tak lama pintu terbuka. Menampilkan wanita paruh baya bersanggul tetapi menggunakan daster oversize.

       "Hai, Mi"sapa Ergi.

       "Ya ampun kalian tha. Ayo masuk"ucapnya. Mempersilakan. Adrian dan Ergi segera masuk ke dalam. Duduk di kursi tamu yang telah tersedia.

       "Lama kalian nggak kesini. Piye kabarnya?"tanya Mimi Rindayu setelah menutup pintu rumah.

       "Baik, Mi"sahut keduanya.

       "Ian katanya kecelakaan. Amnesia tha, le?"tanyanya. Adrian yang merasa dirinya di tanyai langsung mengangguk.

       "Iya, Mi. Si Adri aja nggak ingat rumahnya Reno, eh rumah Mimi maksudnya"ucap Ergi. Ia membuka toples berisi kacang goreng dan memakannya.

       "Ya ampun, cepat sembuh ya, le"ucapnya. Adrian mengangguk dan tersenyum.

       "Mi, kita masuk dulu ya ke atas. Reno ada di kamar kan, Mi?"tanyanya. Tanpa rasa malu. Toh, memang biasanya seperti itu. Adrian yang notabenenya berganti kepribadian langsung menata horor Ergi. Ergi malah menyengir.

       "Iya, sana. Reno emang manja kalo lagi sakit. Tante bikin minum dulu, ya"ucapnya.

       "Siyapp, Mi"ucap Ergi. Perempuan bersanggul itu pergi menuju ke dapur.

       Pletak.. satu jitakkan mendarat mulus di kepala Ergi. Membuat Ergi mengaduh. Kesakitan.

       "Salah gue apa, Ya God"ucapnya.

       "Nggak sopan! malu-maluin!"sahut Adrian.

       "Lo juga biasa gitu kali. Lagi amnesia aja, jadi otak Lo miring"sindir Ergi. Ia meninggalkan Adrian yang masih cengo. Setengah jiwa bar-bar Ergi memberontak. Kesal dengan sikap Adrian yang baru itu.

       Ergi melangkah masuk menuju kamar Reno. Nampak sahabatnya yang sedang bergelung di selimut bermotif Shin Chan-kartun populer di masanya.

       "Eh, buset. Ketuk pintu dulu, Napa woy!"teriaknya. Ergi duduk di king size milik Reno. Merebut ponsel Reno, yang sedang menampilkan permainan Cooking mama.

       "Anjay, gamenya anti mainstream semua!"ucap Ergi. Reno merebut ponselnya.

       "Serah gue lah, gue cogan"

       "Apa hubungannya coba"

       "Nggak ada"

       "Ishh.."

       "Eh, btw Adrian nggak ikut jenguk gue?"tanya Reno.

       "Ada. Dibawah dia"sahut Ergi. Ia mengambil Snack rare yang tersedia diatas nakas kamar Reno.

       "Ebusyett..Napa Lo tinggal!kan dia amnesia. Ntar kalo nyasar ke kamar kakak gue gimana?"teriak Reno.

       "Nggaklah, pasti dia tahu mana kamar cewek mana kamar cowok. Emangnya Lo, ambil pakaian dalam punya kakak Lo yang motif bunga!"cerca Ergi.

       "Justru itu bego. Kamar kakak gue kan, anti mainstream. Item semua, kayak pantat wajan emak gue!"teriak Reno.

       "Astaga gue lupa!"

ADRICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang