Jeni hilang

97 60 2
                                    

    Felly berlari kecil di sekeliling komplek rumahnya.Ia membawa Jeni,kucing persia peliharaannya.Ia duduk di sebuah bangku kecil,di taman dekat perumahan.
     "Duh,capek banget.Mana lupa gak bawa minum lagi"keluhnya,seraya membasuh keringat dengan handuk kecil yang melingkar pada leher jenjangnya.

    Ia merogoh saku trainningnya,"Untung bawa uang"gumamnya.

     Felly mengikat Jeni pada kaki kursi taman,"Jeni,diem-diem ya.Jangan kemana-mana.Felly mau beli minum dulu"pesannya yang di balas 'meong'-an dari Jeni.
     Felly pergi membeli air mineral di seberang jalan.Seorang anak kecil yang sedang bermain-main di taman melihat kucing Felly.Gadis kecil itu menghampirinya

"Wah kucingnya lucu!"ucapnya.Ia melepas Jeni dari ikatannya,lalu membawanya pergi.

                                            ☆ ☆ ☆

    Adrian duduk di sebuah bangku kecil di taman komplek yang lumayan jauh dari tempatnya tinggal.Entah mengapa ia ingin jogging hari ini.Biasanya ia lebih memilih bergelung di kasur atau bermain game sambil mencamil snack.
     "Panas banget.Gue gak bawa uang lagi"ucapanya sembari mengipas-ngipas dirinya dengan handuk kecil.Ia bersandar di bangku itu.Memejamkan matanya.Menikmati udara pagi hari yang segar dan sejuk.
     "LO NGAPAIN DISINI!?"bentak seseorang.Adrian refleks membuka kelopak matanya.Dilihatnya gadis yang menenteng minuman.Itu Felly.

    Adrian mengambil minuman di tangan Felly,meneguknya hingga tersisa setengah.
"Ah,lega"ia mengembalikan botol minuman kepemiliknya.Felly.

"Thanks"ucapnya kemudian.

"Heh!KAKAK KELAS NYEBELIN AIR GUE KENAPA DIMINUM.Gue belum minum!"bentak Felly kesal.

"Ya udah itu masih ada.Tinggal lo minum.Air sisa gue!"ucap Adrian lalu beranjak dari bangku.Berniat melanjutkan aktivitasnya.

     Felly meremukkan botol air mineral.Ia lalu menimpuk Adrian tepat di kepalanya.

"Aww.."Adrian mengelus kepalanya yang terasa cenat-cenut.Ia menghampiri Felly.

"Maksud lo apa!"ucapnya,Sarkatis.

"Minuman gue diembat sama lo.it's okay gue gak masalah.Bisa beli lagi.Tapi..Kucing gue jangan lo embat juga!"

     Adrian menggaruk kepalanya.Bingung"Gue gak tahu apa-apa soal kucing lo!"

"Gak usah ngeles!tadi gue ikat dia disini"jari telunjuknya menunjuk ke arah kaki bangku.

"Ya gue gak tahulah.Tadi pas gue datang kesini gak lihat ada kucing"

"Serius lo,kak?Lo gak lihat?"ucap Felly menciut.

"Gak"

"Terus kucing gue kemana dong?"

"Ya gak tahu"Adrian mengedikkan bahu.Lalu pergi meninggalkan Felly.Langkahnya terhenti.Ia menoleh mendapati Felly terduduk lemas di rerumputan taman.Matanya berkaca-kaca.Ia tak tega melihat raut sedih gadis itu.

     Adrian memutuskan untuk menghampiri gadis itu.Berdiri dihadapannya.
"Berdiri!gak usah cengeng"ucapnya.Satu tangannya terulur.Felly mendongak sebentar,lalu kembali menunduk ke bawah.
    Adrian menghela napas.Ia berlutut di hadapan gadis itu.
"Jangan nangis!gak ada gunanya"ucapnya.

    Felly menatap Adrian,"Tapi kucing gue hilang.Gimana kalau dia gak ketemu?"

"Iya.Makannya berdiri.Jangan nangis,percuma.Gue bantu cari kucing lo deh!"

"Seriusan lo,kak?mau bantuin gue nyari?"

"Iya"

     Felly tersenyum senang,"Makasih,kak"ucapnya masih dengan senyumnya.Ia lalu berdiri.Entah mengapa Adrian suka dengan senyum gadis di hadapannya itu.

ADRICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang