09 Hurt

2.3K 301 19
                                    

Happy reading...













"Tidak."

Seokjin menggeleng pelan merasa keberatan.

"Kau ini kenapa ?" Yoongi menatap tajam kearah Mingyu yang duduk tak jauh dari dirinya duduk di salah satu sofa appartement-nya di London.

"Aku tidak tahan melihat Jungkook dibohongi terus seperti ini."

Yoongi mendengus, kemudian kembali menatap manik hitam Mingyu.

"Jangan bilang kau begini karena kau menyukai Jungkook."

Dan benar saja, seketika tubuh Mingyu terasa kaku di tempatnya.

"Kau tau kan, kami semua menyetujui semua ini karena demi kebahagiaan Jungkook. Bahkan kami justru merasa amat sangat bersalah dengan Taehyung. Dia yang berkorban disini, dan dia yang paling merasa sakit disini." Imbuh Yoongi masih terus menatap Mingyu.

"Kau kira kami senang dengan semua sandiwara ini ? Menurutmu kami bahagia dengan situasi ini ? Kau tidak tau apapun Kim Mingyu-ssi."

Yoongi mendecih menatap Jimin kemudian Seokjin secara bergantian.

"Kau tidak pernah tau kan setiap malam Jungkook terbangun dengan terisak menyebut nama Taehyung, menyalahkan dirinya sendiri terus menerus." Yoongi memejam mata saat dilihat kedua pelupuk Seokjin mulai menggenang.

"Kau tidak pernah tau hidup Jungkook hanya seperti mayat hidup semenjak kematian Taehyung. Dia hanya bernafas, melakukan kegiatan tanpa ada sebuah kehidupan didalam dirinya." Kini Yoongi pun juga merasakan kedua matanya mulai memanas.

"Kau juga tidak pernah tau sebesar apa cinta Jungkook untuk Taehyung."

"Kau hanya tau bahwa Taehyung yang sekarang terlalu beruntung mendapatkan semua perhatian Jungkook. Tapi kau luput memperhatikan rasa sakit dan rasa bersalah disetiap tatapan Taehyung untuk Jungkook. Kau bahkan luput melihat itu semua karena egoismu sendiri."

Mingyu tergugu, ucapan Yoongi seperti sebuah kenyataan yang selama ini selalu ia tampik.



"Aku mohon, biarkan seperti ini hingga Taehyung sendiri yang mundur dan mengakhiri semua kebohongan ini." Seokjin menyahuti kemudian melangkah pergi memasuki kamarnya tak kuasa menahan tangisnya.















//

//










Jungkook berjalan gontai, langkahnya semakin terasa berat diantara tumpukan salju putih yang seakan membekukan tubuhnya.

Seharusnya dia bisa merasakan hangat saat dengan riang memasuki appartment dia tinggal, namun seketika tubuhnya membeku saat rungunya menangkap percakapan mereka, tentang kebohongan yang menghantam hatinya telak.

Dia bisa melihat tangis yang ditahan hyung tercintanya, dia bisa mendengar getar suara Yoongi menahan isakannya dan dia juga bisa merasakan seberapa pelik beban yang mereka sangga hanya untuk membahagiakannya.

Namun segalanya terasa salah saat nama Kim Taehyung terselip diantaranya. Taehyung-nya bukanlah Taehyung yang sebenarnya. Lalu dia siapa ?










Langkah Jungkook terus menapak hingga tanpa sadar dirinya kini tengah berdiri di depan pintu beraksen putih yang kini begitu familiar untuk netranya.

Mengetuk pelan kemudian tersenyum tipis saat dilihatnya wajah Taehyung menyambutnya dengan raut terkejut.

"Jungkook ? Kenapa kesini ? Bukankah tadi kau bilang langsung pulang ?" Taehyung membuka jalan agar Jungkook segera masuk karena udara yang begitu dingin.

But I Still Want You (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang