10 I Need You

2.3K 289 9
                                    

Happy reading...



























"Maafkan aku."

Taehyung berujar pelan, netranya bahkan begitu takut hanya untuk menatap onyx Jungkook yang kini menatapnya dengan mata sembab.

Jungkook menggeleng cepat, kedua maniknya begitu redup saat dilihatnya Taehyung yang merasa begitu bersalah.

Tidak, bukan dia yang seharusnya minta maaf disini. Egoisme Jungkook lah yang salah, jika dia bisa sedikit berbahagia maka kakaknya pun tidak akan perlu menyuruhnya liburan ke London, apalagi bertemu dengan Taehyung dan memintanya berpura-pura seperti ini.

"Tae, kumohon jangan__" Suara Jungkook bergetar hebat dan lagi-lagi air mata mengalir tanpa permisi.

"__jangan merasa bersalah, kumohon." Jungkook meraih kedua tangan Taehyung, merematnya sembari berusaha menahan tangisnya yang serasa ingin pecah.

"Kook, a-aku merasa bersalah pada kakakku. A-aku mengkhianatinya, aku jahat sekali. Padahal dia begitu rela memberikan jantungnya untukku tapi aku justru begitu lancang mencintai miliknya. A-aku adik yang tidak tau balas budi." Taehyung meracau,  menunduk kian dalam dengan isak yang sama memilukan.

Jungkook membeku, saat dirinya sadar dengan racauan Taehyung. Jantung Taehyung ? Taehyungnya ?

"Taehyung ? J-jantung Taehyung ?"

Taehyung mengangguk serampangan, salah satu tangannya terangkat meremat dada sebelah kirinya dan tangisnya kian pecah saat merasakan detak jantungnya kembali berpacu tak beraturan.

"Disini, dia hidup disini Kook." Perlahan netranya memberanikan diri menatap Jungkook. Dilihatnya wajah Jungkook yang berantakan, terperangah sekaligus ada pendar saat netra kelamnya mengikuti arah tangannya meremat dadanya.


"Aku menerima donor jantungnya__ dia rela mendonorkan jantungnya untukku yang penyakitan. Aku adalah adik paling beruntung memiliki kakak sepertinya__" Sebuah senyum sendu terukir pada wajah Taehyung.

"__ tapi aku justru menjadi adik yang tak tau terima kasih." Taehyung menggeleng lemah dan kembali menjadi seperti pecundang kala pikirannya mengatakan bahwa semua yang dia lakukan terlampau salah.








Dan entah dorongan darimana, seorang Jeon Jungkook meraih tubuh Taehyung yang sama bergetarnya kedalam pelukannya. Memeluk terlampau erat hingga rasa sesak tak Jungkook indahkan, ia hanya ingin disini bersama Taehyung, mengatakan bahwa semua rasa bersalahnya bukanlah apa-apa.

Tapi daya Jungkook adalah apa ? Bahkan tubuhnya hanya bisa semakin bergetar kala rungunya menangkap suara detak jantung Taehyung-nya yang begitu ribut ingin menyapanya dari balik tulang rusuk pemuda yang kini ia rengkuh.





"Kau tidak salah Taehyung, jangan merasa menyesal. A-aku membutuhkanmu Taehyung, butuh sekali. Bahkan rasanya aku ingin mati hanya membayangkan kau tidak disini bersamaku."

Kedua tangan Jungkook menangkuo wajah Taehyung yang telah basah oleh air mata.

"Biarkan kita egois sekali ini saja."

Perlahan jemarinya menghapus jejak-jejak air mata pada sudut mata Taehyung sembari mengukas senyum.


"Aku membutuhkanmu, jujur akh bahkan tidak tau dengan hatiku saat ini. Tapi aku ingin kau Taehyung, entah kau sebagai Taehyung-ku yang sebelumnya ataupun sebagai dirimu sendiri. Maafkan aku, maaf karena aku kau harus merasakan semua ini."

"Hanya disini Taehyung, bersamaku. Jangan pernah pergi, perkenalkan aku sebagai dirimu jangan orang lain. Biarkan aku meyakinkan hatiku bahwa semua yang kurasakan benar, biarkan aku merasakannya lagi."









Dan detik berikutnya Taehyung hanya tergugu saat bibirnya disambut dengan sebuah kehangatan bibir Jungkook yang bergetar. Begitu basah bercampur lelehan air matanya. Hingga saat sebuah lumatan ia terima, akal Taehyung seakan melayang. Ditatapnya wajah Jungkook yang kini terpejam meski getar tangis masih bisa ia rasakan.

Dadanya bergemuruh, terlampau ribut dan begitu menyesakkan namun ledakan kupu-kupu serta merta membuatnya merasakan hangat pada sekujur tubuh. Apa ini ? Pikirnya, namun hanya gerakan membalas ciuman Jungkook lah yang pada akhirnya ada pada benaknya. Meski dalam batin Taehyung terus merapal kata maaf pada kakaknya yang kini terus berdegup pada dadanya dan beribu maaf untuk Jungkook karena dia begitu mencintainya.





















Keduanya terlampau larut hingga abai pada sekelilingnya dan sebuah tatapan sendu yang tertangkap oleh si Kim lainnya yang tanpa sengaja akan menerobos pintu pada kamar Taehyung yang sedikit terbuka.





























"Bukan kah takdir memang terlampau kejam ?"






















Tbc

But I Still Want You (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang