Part 2

1.1K 21 17
                                    

Keesokan harinya Keyra menjalankan rutinitas biasanya.

Malam pun tiba, mengingat ada janji dengan Riko, gadis berdagu tirus itu siap-siap, sebelum Riko menjemputnya.
Usai ia mandi, gadis itu memilih beberapa busana yang hendak dipakainya malam ini. Akhirnya, ia memilih style monokrom.

Keyra terduduk di depan meja riasnya, mengeringkan rambut indahnya yang sebahu dengan hairdryer. Setelah dirasa rambutnya mulai mengering, Key mulai mengaplikasikan makeup-nya dengan sapuan makeup yang natural dan lipstik warna red velvet menambah kontras kecantikannya. Tak lupa ia mengenakan tas selempang cantik kesukaannya.

Tin tin tin ...

Suara klakson motor milik Riko sudah terdengar nyaring, dengan segera ia keluar guna membuka pintu.

"Ke--keyra," ucap Riko, pria jangkung itu terpukau dengan penampilan Keyra malam ini yang terlihat cantik bak bidadari.

"Iya, kenapa Ko? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya gadis bernama lengkap Anatasya Keyra Saufika atau yang acap kali di sapa Keyra.

"Eh ... em ... nggak kok, kamu terlihat cantik sekali," puji Riko

Mendapati sanjungan tersebut membuat Keyra melting, pipinya  merah merona bak tomat yang matang.

Gadis itu mengulum senyum manisnya dan berkata, "Ah, kamu bisa aja, Ko"

***

Akhirnya sampai juga di restoran. Riko memarkirkan kuda besinya, langkah kaki mereka seirama dan Riko menggenggam lembut jemari Keyra, sontak gadis itu refreks dan menatap wajah Riko penuh tanya, akan tetapi bukan jawaban yang ia dapat, hanya senyuman manis dari siempunya gigi gingsul tersebut.

Mereka melanjutkan langkahnya, sungguh betapa malunya Keyra jika orang lain mengetahui isi hatinya. Hatinya berdebar-debar dan detak jantungnya berdegup bak dentuman melodi yang keras, sepertinya ia telah jatuh hati pada Riko.

Riko dan Keyra telah sampai di meja nomor lima belas, meja yang telah di pesan khusus oleh Riko diantara deretan meja yang lain. Dengan tatanan yang bernuansa romantis, terdapat pula sebuah buket mawar merah serta tatanan sinar lilin.

Sepasang sejoli itu memesan makanan dan dua gelas orange jus, tak lama kemudian makanan pun telah tersaji. Mereka lantas melahapnya tanpa ampun, usai makan Riko tiba-tiba memegang lembuh jemari Keyra dan berkata, "Key aku mau bicara sesuatu,"

"Bicara apa?" tanya keyra sembari mengaduk segelas orange jus di hadapannya

"Sejujurnya aku suka sama kamu" ujar Riko

Uhuk uhuk ...

Mendengar pernyataan Riko sontak membuat gadis berdagu tirus itu tersedak, kaget tak menduga sebelumnya. Pikirnya mana mungkin seorang Riko Marion Haling mencintainya.

Dengan segera Riko mengambil secarik tisu dan menyodorkannya pada Keyra seraya bertanya, "Kamu kenapa?"

"Makasih, aku nggak apa-apa,"

"Key, kalau boleh jujur aku sudah lama ingin mengutarakan perasaanku padamu, hanya saja menunggu waktu yang pas," tutur Riko

"Apa maksudmu Ko? Kau bercanda?"

"Aku serius nggak bercanda, tatap mataku! Apa aku terlihat lagi bercanda?"

Mata gadis itu berbinar, wajahnya merona dan degup jantungnya semakin tak terkendali.

"Key, aku sungguh mencintaimu. Will you be my girlfriend?"

"Yes, I will" balas Keyra

Riko refleks mencium tangan Keyra dan memeluknya, lantas membisikan pada daun telinganya,"Makasih Key, Aku janji akan selalu mencintai dan menjagamu. Ilove you so much, dear,"

"I love you too." balas Keyra

Jangan Panggil Aku Pelacur!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang