DENDAM DAN CINTA 30

29.6K 925 15
                                    

Daniaa berjalan perlahan lahan merentasi lorong gelap itu. Tenaganya semakin berkurang. Seharian dia langsung tidak menjamah apa-ii kerana sibuk memikirkan cara untuk melepaskan diri dari ayahnya. Ayahnya benar-ii sudah berubah setelah ibunya meninggal dunia beberapa bulan dahulu. Seorang ayah yang penyayang dan bertanggungjawab perlahan lahan menjadi seorang panas baran, kaki judi dan kaki botol. Daniaa berjalan terhuyung hayang ke tempat cerah. Pandangannya mulai kabur. Dia berjalan terhuyung hayang sehingga terlanggar seseorang.

" Em maaf! Saya pening.. " ucap Daniaa sambil memegang kepalanya yang berpinar.

~•~

Selesai membeli beberapa snek, Aryan keluar dari kedai serbaneka itu sambil menyelak barang-ii di dalam beg plastik.

" Ish coklat favourite aku pulak tak ada! Potong betul lah! " Aryan mengomel sendirian. Tiba-ii tubuhnya dirempuh seseorang dari belakang.

" Em maaf! Saya pening.. " ucap gerangan itu. Aryan tersentak. Suara ni! Aryan lekas menoleh. Aryan terpaku melihat susuk tubuh yang sedang berdiri di hadapannya kini.

" Dani.. " panggil Aryan. Kelihatan Daniaa memicit micit kepalanya sebelum perlahan lahan rebah ke lantai. Aryan pantas meraih tubuh Daniaa.

" Dani! Kau kenapa ni? " Aryan cemas melihat wajah Daniaa yang pucat tidak bermaya bersama kesan-ii lebam di tangannya.

~•~

𝗗𝗘𝗡𝗗𝗔𝗠 𝗗𝗔𝗡 𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔Where stories live. Discover now