prolog

262 93 60
                                    

Jangan lupa baca deskripsi depan sebelum baca, biar tau alur ceritanya gimana.
Oke!

———

Malam ini aku pergi ke negara kamu tinggal. Kamu yang selama ini aku cari. Aku berharap jika disana aku akan bertemu dengan keadaan sama, tapi malah aku yang mengingkari janji kita. Aku kesini bersama nya.

Tidak ini murni salah mu. Aku sudah menunggu mu sampai bertahun-tahun tapi apa kamu ada kabar? Dan setelah penjelasan itu, aku sedih. Mengapa harus seperti itu sih? Jika tuhan mentadirkan aku untuk mu mengapa harus ada dia yang ikut singgah di hati ku.

Sama saja aku seperti seorang penjahat jika harus pergi tanpa alasan. Aku tidak mau seperti mu. Pergi dan datang begitu saja tanpa ada kesiapan.

Dulu kita saling dekat bagikan ginjal dan hati, tapi sekarang kita bagikan ujung rambut dan ujung kaki. Saling berjauhan.

Dulu kita kemana-mana selalu berdua, ga ada celah satu senti pun yang membentang.
Tapi sekarang, apa pernah kita bersama?

Dav, aku rindu masa dulu bersama mu. Kenangan yang selalu teringat.

Kamu ingat tidak saat kita membeli sepasang merpati.

"Kita kasih nama siapa ya mereka?"

"Gimana kalo nama nya

Dan tuhan kabulkan permintaan ku untuk istirahat. Istirahat di temani tidur yang lelap. Aku senang bisa bermimpi indah. Rasa nya tidak ingin kembali untuk menyaksikan lika-liku kehidupan.

Rasa nya aku ingin menyerah, mengikuti arus yang diarahkan. Aku lelah harus hidup dibawah naungan 'cinta rumit ini' sungguh aku lelah semesta. Mengapa engkau memberi hati kepada setiap manusia jika pada akhirnya akan merasakan sakit yang tiada tara.

Aku percaya suatu saat pasti akan ada kebahagiaan seperti di film atau novel. Berakhir happy ending dan hidup bersama selamanya. Itu mungkinkah terjadi di kehidupan ku?

Dan terlalu sulit untuk mengerti perasaan nya sekarang, tidak tahu harus berbuat apa, apa sekarang tiba waktu nya untuk menyerah dan berpasrah.

Tapi ketika ingat dengan pepatah tentang berhenti menyerah adalah sebuah keputusan yang salah. Maka pikiran itu harus di buang jauh jauh.
Mengingat kembali ada yang menunggu di ujung sana menunggu gadis yang sedang terbaring lemas.

Tidak bisa berfikir, semua hitam dan susah untuk di gambarkan.
Sampai sang penulis pun bingung harus meneruskan cerita nya seperti apa. Skenario ini terlalu sulit untuk di lewati. Kini umur nya masih 16 tahun tapi semua masalah seperti sudah turun dan jatuh bertubi tubi. Sabar jika esok kau masih di beri masalah bersabar lah jika lusa kau masih di beri masalah bersabarlah jika tahun depan kau masih di beri masalah bersabar lah. Dan kelak kesabaran ini akan berbuah manis. Jika tidak bersabarlah.

Selalu ku impikan untuk bisa hadir kembali bersama mereka. Mereka yang menyuruhku bangun dari tidur yang indah. Sebuah cahaya putih kembali muncul bertanya apakah aku akan pergi sekarang bersama nya? Hanya isyarat menggeleng yang di berikan sepatah kata pun tidak bisa keluar. Mulut terasa terkunci. Hati ini ya masih berada di sana bersama mereka. Tetapi ada luka yang menyayat , seolah menyuruh untuk ikut dengan cahaya putih itu.

Kini dentuman suara suara samar sudah dapat di dengar. Semua seolah tersedih entah sedih karena apa yang pasti suara itu sangat lembut membuat hati ini menangis sekencang kencang nya. Tapi kali ini berbeda air mata tidak dapat jatuh lagi. Apa karena ia lelah untuk terus mengalir di saat patah dan terpuruk.
Sebenarnya bukan hanya air mata yang merasa lelah hati. Hati ini sudah hancur berkeping keping menjadi butiran debu yang di tiup akan hilang.
Tapi kali ini tubuh nya menghangat kembali cairan merah itu mengalir di bagian tubuhnya.

Entah pertanda baik atau buruk tapi kali ini sangat senang bisa kembali menangis meski hanya sesaat. Dan untuk semua maaf kan maaf kan aku yang selalu membuat kalian harus ikut dalam penderitaan.

Kilau putih bersih dan harum itu menjadi hilang seketika ketika semua digantikan oleh senyum yang kembali datang.

Aku dimana?

Segitiga Sama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang