I got u

Tercyduc

Kakashi sudah menghayal,apa saja yang akan ia lakukan selama seminggu hari liburnya. Setelah seminggu penuh siksaan yang harus ia jalani -mengantar jemput anak rubah- saat ujian tengah berlangsung di Konoha High School, yang kabarnya hanya tempat kaum sociolita dan borjuis bertemu, berkumpul dan bercengkrama itu. Akhirnya selesai juga.

Bos dan keluarganya akan berlibur selama seminggu, dan kali ini ia di beri libur. Setelah sekian lama, akhirnya Yamato, salah satu tekannya, menggantikannya mengawal bosnya itu.

Mungkin ia bisa menghabiskan malamnya dengan beberapa wanita di club. Dan paginya ia bisa menghabiskan waktunya di atas kasur. Tidur mungkin, ah yang jelas ia akan bersenang-senang.

Kakashi baru akan menghubungi Tzunade, mucikari paling tersohor di seluruh jepang. Wanita-wanita di bawah asuhannya adalah Wanita-wanita paling seksi, paling menggoda, paling hebat di ranjang, dan tentu saja harganya yang selangit. Tapi berhubung Kakashi adalah rekanan nenek-nenek rasa gadis itu sejak lama, maka ia sering mendapat potongan harga, enaknya punya banyak koneksi.

"ya, ini aku Tsunade. Aku ingin-" kata-kata Kakashi menggantung di udara, di depan pintu apartemennya kini berdiri seorang gadis berseragam sailor. Rasanya ia pernah bertemu dengan gadis ini, tapi dimana ya.?

"siapa.?" Kakashi mengernyit, kenapa ia malah memainkan jarinya sambil merona begitu.? Seperti orang minta cium saja.

"emm, j ji-san a apa na Naruto-kun ada.? "

"oh, pacarnya Naruto toh.? " Kakashi langsung ingat pada gadis yang tergila-gila pada bocah rubah itu.

"ha'i, a apa Naruto-kun ada.? "

Dahi Kakashi berkerut bingung, apa mungkin bocah rubah itu mengaku-ngakukan rumahnya sebagai rumahnya.? Oke, ia bingung dengan pikirannya sendiri.

"oh, Naruto sedang ke paris seminggu." kata Kakashi.

"o oh, begitu. " wajah Hinata auto muram, mendengar jawaban Kakashi.

"sebaiknya kau pulang, dan bersiap menyambutnya saat ia pulang nanti. " Kakashi menyarankan.

"b bersiap.? "

"hmm, belilah baju baru, dan berdandanlah. Siapa tau nanti Naruto langsung ingin menciummu. "

"eh.? "

"sudah ya, aku banyak kerjaan."

Begitu Kakashi melewati gadi itu,ia langsung menyesal karena memberi saran seperti itu padanya, bagaimana kalau ia sampai hamil nnti. Bikin ia repot saja, i hanya bisa berharap gadis tadi tidak mengikuti ucapannya.

"huft.. " Kakashi menghembuskan nafas panasnya, hingga mengambang di udara yang mulai dingin. Ia menatap langit, dan butiran putih jatuh mengenai wajahnya.

Ah, salju pertama sudah turun. Ini sempurna, saat dingin-dingin enaknya kan mencari kehangatan. Kakashi membuka mobilnya dan menuju ke tempat Tsunade secepatnya.

.

.

.

Hinata tidak pernah merasa seserius ini dalam hidupnya, untuk pertama kalinya ia ingin menjadi orang yang lebih cantik.

Cantik, ia tak pernah memikirkannya, yang ia fikirkan adalah bagaimana ia mendapat nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran, dan bagaimana ia terus merasa hangat. Ia benci udara dingin, bahkan dalam musim panas ia tetap memakai baju panjang.

Tapi kali ini ia benar-benar melakukan hal yang berlawanan dengan kebiasaannya.

"i Ino chan, ini berlebihan.? " Hinata berusaha menurunkan rok yang kelewat pendek itu agar bisa menutupi pahanya yang terekspos.