Bab 12

153 3 0
                                    

Next...😋😋
Selamat membaca...
*
*
*

"Kedatanganmu sangat kutunggu"

~Ravindra Alardo Pratama~

✨✨✨

Dana sangat kaget karena mendapatkan dua sosok gadis cantik sedang berpelukan sangat erat, "sepertinya mereka sudah kenal akrab" batin Dana seraya terus melihat Kayla yang memeluk Nesta sangat erat.

*Flashback on

Malam hari sebelum acara pertunangan Ravi dan Nesta, "Nesta sayang, kamu mau kan nurut apa kata ayah sama bunda?" tanya Gista bunda Nesta.

Keluarga Raveena berencana untuk pindah ke luar negeri selama beberapa waktu, mereka pun sudah meniatkan agar anak semata wayangnya itu ikut dengan mereka dan membatalkan pertunangan itu untuk sementara waktu. Gista dan Nico juga tidak ingin ada orang yang tau tentang masalah perusahannya ini, bahkan mereka ingin merahasiakan masalah mereka dari keluarga Pratama.

Nesta merasa ada yang tidak beres dengan kedua orang tuanya itu pun bertanya "nurut apa Bun?" tanya Nesta yang kemudian disambut dengan tatapan yang hangat sekaligus senyum kekhawatiran dari Gista "ikut ayah sama bunda ke luar negeri untuk mengurus perusahan kita yang ada di sana, dan bunda harap kamu mau membatalkan pertunangan kamu dengan Ravi untuk sementara waktu" ucap Gista dengan suara yang bergetar dan mata yang mulai merah. Nesta yang mendengarnya pun kaget dibuatnya bahkan mata Nesta pun seketika mengeluarkan air mata.

Tak lama setelah pembicaraan Nesta dengan Gista, Nico ayah Nesta pun ikut memberi nasihat untuk Nesta, "iya sayang, ayah harap kamu bisa ngerti" ucap Nico seraya mengelus bahu Nesta. Nesta yang sudah tidak kuat lagi pun bersuara "tapi kenapa yah, bun. Kenapa harus di batalkan?, kenapa?" tanya Nesta dengan suara yang parau sambil menangis sesenggukan.

Gista yang melihat Nesta menangis pun ikut menangis "sayang bunda mohon untuk kali ini aja ya, kamu nurut sama apa kata ayah dan bunda nak" ucap Gista sedikit memaksa. "Nggak bun Nesta gak bisa, bunda tau kan Nesta sayang sama Ravi. Bunda juga tau kan kalo ini yang Nesta tunggu-tunggu dari awal, Nesta gak bisa pergi gitu aja. Kenapa kita gak nunggu setelah acara pertunangan Nesta selesai baru kita pergi" ucap Nesta yang tidak mau menuruti ucapan bundanya itu.

Nico yang mendengarnya pun kembali bersuara "nak ayah mohon, jangan ngebantah, ini juga demi kebaikan keluarga kita dan juga kamu" ucap Nico seraya berjongkok untuk menyamai tingginya dengan Nesta. Nesta yang mendengar ucapan Nico hanya bisa tersenyum tipis "kebaikan aku ayah bilang? apanya yang baik buat aku ayah ha? apa ayah gak suka lihat nesta bahagia? jawab ayah" teriak Nesta seraya bangkit dari sofa lalu berlali secepat mungkin dan keluar dari rumahnya.

Saat keluar banyak mata yang memandang Nesta heran karena keadaan Nesta sekarang sangat kacau begitupun juga dengan pikiran Nesta, tanpa sengaja Nesta menyenggol bahu seorang gadis "aww.." rintih gadis itu. Gadis itu adalah kayla, Kayla yang melihat mata sembab Nesta pun segera mendongakkan kepala Nesta.

Betapa kagetnya dia dengan kondisi Nesta saat ini "ya ampun kamu kenapa?" ucap Kayla dengan raut wajah yang khawatir. Nesta yang mendengarnya pun langsung memeluk Kayla tanpa peduli apa pun yang ada di pikiran Kayla, sampai akhirnya Kayla membalas pelukan Nesta dan mengajak Nesta untuk kerumahnya agar dia mau bercerita tentang masalahnya.

✨✨✨

Sesampainya di rumah Kayla, Nesta sangat kaget karena rumah mereka sangat dekat hanya terpaut beberapa rumah saja. Kayak yang menyadari gelagat Nesta pun mengeratkan genggaman tangan Nesta "masuk" ajak Kayla yang di balas anggukan oleh Nesta.

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang