04

14 3 0
                                    

Pagi ini aku cepat-cepat bergegas ke kedai susu itu,karena ini adalah hari pertama ku bekerja.

Sampai di kedai susu tersebut aku kembali bertemu dengan wanita parubaya tersebut yang ternyata adalah pemilik kedai susu itu.

.
.
.

Aku bekerja Seharian penuh,baru pulang sekitar jam 07:00 malam.

Aku begitu menikmati hari ini,aku mulai di sibukan dengan perkerjaan ku.

Jadi tidak ada Kata bosan lagi.

Sepulang kerja,aku menatap ke arah rumah susun di seberang.

Aku mlihat ke arah atas.

Dan benar saja dia sedang menatap ku.

Aku tersenyum kemudian kembali berjalan.

Dia seperti mengawasi ku.

.
.
.

Aku menghela nafas lega ketika mengingat aku tak perlu cemas lagi mengenai soal keuangan.

Aku hanya hidup sendiri jadi aku sangat yakin bahwa aku bisa mengatur keuanganku.

Perlahan ku buka tirai jendela ku,hanya untuk memastikan apakah dia masih mengawasi ku.

Baru saja ku buka tirai jendela,sebuah cahaya yg menyilaukan mengarah tepat di wajah ku.

Aku Sangat terkejut.

Segera ku ambil senter ku,kemudian ku arah kan padanya.

Akhhhhh kali ini dia benar-benar menampakan wujudnya.

Dia pria tampan yg pucat

Itu keren

Tak ku sangka dia adalah seorang pria.

Awalnya ku kira dia adalah seorang wanita,dan aku berharap bisa berteman baik denganya.

Apa aku sedang bermimpi ketika ku arah kan senter ke wajahnya,dia menatap ku dengan tajam lalu tangannya seakang membentuk hati.

Hati?

Mengapa dia seperti itu

Dia Sungguh membuat ku malu

Aku Segera menutup tirai jendela ku.

Aku mencoba mengontrol detak jantung ku.

Jantung berdekat 2 kali lebih cepat dari biasanya.

Padahal ini adalah kali pertamanya aku melihatnya.

Ya walaupun sudah sering saling mengusik dengan senter,tapi aku tidak pernah tau bahwa dia adalah seorang pria.

Dan ini adalah hari di mana aku tahu siapa dia sesungguhnya.

.
.
.

Pagi yg cerah
Aku begitu bersemangat untuk hari ini.
Bisa dikatakan aku selalu bersemangat.

Aku menuruni beberapa anak tangga dan sampai di bawah

Itu menyehatkan.
Aku merasa bahwa menggunakan tangga lebih aman dari pada menggunakan lift.

Pria itu

Huh aku benar-benar tak menyangka dia juga ada di bawah.

Ketika dia menatap ku,aku hanya memberika senyuman,Lalu berjalan ke tempat kerja ku.

Kalian tahu aku terlalu canggung untuk menyapanya duluan.namanya juga wanita ya tugasnya hanya menunggu.

.
.
.

Horor plus romace:)
Segini dulu ya.
Next chapter otweh

Moga suka jan lupa comment and vote baby.

The WindowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang