05

10 3 0
                                    

Kaki ku rasanya sakit sekali akibat tersandung oleh ranting pohon yg terjatuh akibat angin ribut kemarin malam.

Kenapa warga setempat membiarkannya tergeletak di jalanan itu sungguh membahayakan orang-orang yg melewati jalan tersebut.

Aku benar-benar merasa kesal lalu mengambil ranting tersebut dan ku buang ke sisi jalan.

"Hei"

Seseorang dengan suara serak memanggil ku dari arah belakang.

Dengan pelan aku membalikan badan ku.

Ternyata dia adalah seorang pria berpakaian serba hitam,dia juga menggunakan penutup kepala.

Aku tidak melihat wajahnya

Dia hanya menunduk

"Ada yg bisa ku bantu?"tawar ku kepadanya pria tersebut

Dia sama sekali tidak menjawab ku.

"Pak?" Ucap ku

Perlahan dia membuka penutup kepalanya.

Arghhhhh

Jantung ku rasanya ingin lepas dari tempatnya.

Bulu kuduk ku berdiri

Rasanya aku ingin pingsan

Betapa menakutkannya pria itu ketika dia membuka penutup kepalanya.

Aku dapat melihat jelas otaknya dan di sana di penuhi belatung.

Wajahnya rata tidak memiliki mata,hidung,dan juga mulut.

Lalu bagaiman dia memanggil ku?

Aku berlari sekencang mungkin.

Tapi kaki ku sangat sakit akibat terkena ranting tersebut.

Aku berlari dengan pincang,aku ingin sekali berteriak meminta tolong.
Ku harap dia tidak mengejar ku

Tapi aku tidak kuat,rasanya mulut ku kaku.mata ku bahkan sudah tidak bisa menjelaskan apa yg kulihat tadi.

Aku baru pertama kali di pertemukan dengan makhluk semacam itu.

Sungguh dia membuat ku takut untuk bekerja.

Karena aku harus melewati jalan tersebut agar bisa sampai ke tempat kerja ku.

.
.
.

Aku hampir gila karena makhluk itu.

Tapi jika tidak bekerja aku takkan mendapatkan uang.

Sedangkan diriku sangat membutuhkan uang.

.
.
.

Seseorang melempar sebuah kertas tepat di jendela ku.

Awalnya Ku kira itu sampah yg terbang ke jendela ku.

Setelah ku buka kertas itu,ternyata itu bukan kertas biasa Tapi itu sebuah surat.

"Aku akan menjaga mu"

Tulisan itulah yg ada di dalam surat tersebut.

Aku bertanya-tanya siapa yg mengirim surat ini.

Apakah mungkin pria yg ada di seberang sana?

Yg selalu ku jahili

Entahlah...

.

.

.

Pagi ini aku kembali menemukan surat itu tempat di jendela ku.

Aku bergegas membukanya

"Berhati-hatilah"

Astaga

Happy reading semua

The WindowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang