BROTHER?

2.7K 374 20
                                    

*Sakit itu ketika mencintai. Tapi tidak di cintai*

Jaehyun duduk di kursi panjang rumah sakit. Saat ini pikirannya sudah kembali normal setelah kalut karena kejadian beberapa saat yang lalu. Tatapannya kosong.

Ia melirik ruangan tempat Taeyong ditangani.

Tepat saat Jaehyun melirik ke arah koridor rumah sakit, Jaejoong dan Yunho berjalan ke arahnya. Tadi, Jaehyun sudah memberitahukan kepada mereka bahwa Taeyong kecelakaan.

"Keadaan Taeyong gimana, Jae?"

"Taeyong di mana?"

Dua pertanyaan dari Yunho dan Jaejoong langsung menyerbunya. Jaehyun sempat bingung yang mana yang harus ia jawab lebih dulu. Namun, ia lebih dahulu menjawab pertanyaan Jaejoong, mata namja cantik itu sembab karena terus menerus menangis.

"Taeyong di dalam, masih di tangani dokter."

"Ya tuhan, Taeyong....." Jaejoong menutup wajahnya dengan tangan, terisak.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Taeyong sekarang.

Yunho mendekat, lalu memeluk Jaejoong dari samping. Mengelus lengan Jaejoong "Jangan khawatir, Taeyong akan baik-baik saja." ucapnya berusaha menenangkan, sambil mengusap surai namja cantik itu.

Jaehyun yang melihat perlakuan Yunho seperti itu pada Jaejoong, ia menunduk. Sebesar itu kah cinta sang Appa terhadap namja cantik yang berstatus sebagai eommanya Taeyong itu?

Sekelebat rasa bersalah muncul di hatinya. Jaehyun menarik nafas "Appa, duduklah. Eo-omma juga.." Jaehyun tergagap.

Yunho mengangguk, lalu menuntun Jaejoong yang sudah tak bertenaga untuk duduk di kursi panjang.

Kedua tangan Jaehyun saling bertautan "Eo-omma, maaf.." cicitnya.

Jaejoong menoleh. "Maaf untuk apa Jae?" ia bertanya dengan suara seraknya. Wajahnya terlihat bingung.

"Kaca mobil eomma aku pecahkan. Tadi, pintu mobilnya terkunci, jadi tidak ada pilihan lain selain memecahkannya untuk menolong Taeyong."

Jaejoong menggeleng. Kemudian ia merangkul bahu Jaehyun dan memeluknya "Tak perlu minta maaf Jaehyun, kau anak yang baik. Terima kasih sudah menolong Taeyong, dan terima kasih sudah mau memanggilku eomma." tutur Jaejoong, mengusap sayang suray Jaehyun yang ada di pelukannya.

Yunho baru sadar jika Jaehyun baru saja memanggil Jaejoong dengan sebutan eomma, perlahan Yunho menyunggingkan senyumannya.

Ya, dia senang jika Jaehyun telah menerima kehadiran Jaejoong bukan sebagai teman sang appa, melainkan sebagai eomma nya.

Meskipun ada dua kemungkinan anaknya memanggil kekasihnya dengan sebutan itu: antara 'eomma' sebagai ibu barunya dan 'eomma' sebagai ibu mertua.

Tak berapa lama, seorang dokter keluar dari ruangan tempat Taeyong di tangani. Jaejoong dan Yunho buru-buru berdiri dan menghampiri dokter laki-laki yang baru saja melepas maskernya. Di ikuti dengan Jaehyun.

"Anda keluarga pasien?" tanya si dokter. Jaejoong mengangguk pelan.

Dokter itu tersenyum. Senyum menenangkan khas seorang dokter seperti biasanya. "Pasien tidak apa-apa, hanya pingsan biasa. Ia juga mendapatkan beberapa jahitan di dahi karena ada luka."

Jaejoong dapat bernafas lega sekarang, ia pun tersenyum "Apakah kami bisa bertemu dengan pasien?"

"Oh, tentu. Pasien sekarang sudah di bawa ke ruang rawat," Jawab dokter itu ramah.

BELOVED LOZER (Jaeyong) - (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang