CHAPTER 6: INDIGO BOY

6 0 1
                                    

"Siapa lagi orang ini? " Aku menatap cowok itu lalu berbalik ke aka yang hanya mengangkat pundak nya.

"Idk" Jawab aka singkat
"Tapi yang pasti dia bukan hantu, mata nya tidak berubah menjadi biru muda. "

"Biru muda? "

"Oh.. Iya aku lupa untuk memberitahu mu, kalau setiap manusia yang berubah jadi hantu sementara warna pupil nya akan berubah menjadi biru muda. Sedangkan kalau hantu gentayangan warna pupil nya akan berubah menjadi merah tua atau yang lebih parahnya hitam pekat. "

"Hadeh... Jadi hantu gentayangan emang menyedihkan. " Kataku sambil geleng-geleng kepala sangking pusing nya mendengar kehidupan hantu ini.

"Oyy... Kalian lupa ya kalau ada gua ya? " Cowok itu menjentikan jarinya beberapa kali untuk menyadarkan kita kalau dia terlupakan. Muka nya juga sudah terlihat masam.

"O iya, kita lupa kalau masih ada kamu. Ngomong-ngomong kamu indigo ya? " Tanya aka.

"Iya lah, masa gitu aja harus nanya. Emang ada jenis manusia lain yang bisa lihat hantu selain jenis indigo? " Kata nya dengan nada jengkel.

"Ya, mana ku tahu. Mungkin aja ada. " Kata aka kesal.

"Makanya, baca buku sama belajar yang bener... Jadi hantu aja masih bodoh, hahahah!"
Tawa sombongnya cukup membuat ku kesal, sedangkan aka hanya murung dan terlihat seperti tersindir oleh ucapan cowok itu.

"Wow, ternyata sebagai cowok yang jelek dan sombong, kamu cukup menjengkelkan ya. Ngaca dong makanya. " Aku berusaha membalas perkataan yang sudah membuat aka sedih.

"Apa kata lo? Jelek? Hahahahaha! Heh! Kamu gak tahu aja ya kalau gua ini cowok terganteng di SMA ku, jadi jangan sok tahu deh! "

"Terserah! Lagian, ngapain kamu masih di sini sih. Apa urusan mu dengan kami? "

Cowok itu hanya menghela nafas sambil merogoh sesuatu dari kantongnya.

"Kalian makanya kalau mau masuk rumah orang tanya-tanya dulu, jangan sok tahu seakan gak ada yang lihatlihat dasar hantu bodoh. "
Lalu cowok itu mendekati pagar sambil mengambil kunci dari kantongnya lalu berusaha meraih gembok pagar tersebut.

"Tu, tunggu. Jangan bilang kalau... "

"Yap! Gua tinggal di rumah ini hantu bodoh..."katanya Dengan nada mengejek.
Lalu cowok itu masuk ke rumah itu dan mengunci gemboknya lagi.

"Kami minta maaf, tapi misaki punya urusan dengan orang yang bernama Dina di rumah ini" Kata aka tegas.

"Tante dina? Untuk apa kalian bertemu dengan nya? " Cowok itu berhenti sejenak lalu berbalik menatap kami dengan tatapan serius.

"Karena misaki punya urusan dengan tantemu dina. tante dina mengenal misaki"

"Bukannya percuma? Tante misaki tidak bisa melihat hantu seperti aku dasar hantu bod... "

"Bisakah kamu berhenti memanggil BODOHH!?... "
Aku sudah menahan amarah ini dari tadi dan sepertinya emosi ku sudah meledak. Rasanya aku ingin memukul anak ini karena kesombongannya tapi aku hantu yang transparan jadi sayang aku harus pasrah. Ugh...

"Kalau gua gak mau berhenti memanggil bodoh emang apa yang bakal lo lakukan? Bakal mukul? Hahaha! "

DEG!

Tiba-tiba aku teringat sesuatu yang mengerikan.aku melihat memori pertama ku setelah melihat tatapan jengkelnya itu, kepala ku juga tiba-tiba terasa sangat sakit.

Aku melihat tatapan jengkel itu di suatu tempat yang suram,sangat suram. sampai-sampai itu membuat sangat geram dan marah seperti ingin membunuhnya.
AKU SANGAT BENCI DENGAN WAJAH ITU!!

Aku berlari menembus pagar besi rumah dan merusaha memukulnya.
Dia malah berlapang dada dan semakin mengejekku karena mungkin dia kira aku hanya akan menembusnya. Tapi....

Jleb!!

Eh?

Kenapa gelap disini?
Dimana aku?
Seperti nya aku terjatuh, bokong ku sakit rasanya...

Tunggu.
Aku kan hantu,
Hantu gak bisa merasakan sakit kan?
Karena aku tembus. Tapi,
AKU BISA MERASAKAN TANAH TEMPAT AKU DUDUK!

aku segera membuka mata ku, lalu melihat ke sekitarku. Tidak ada yang berubah. Aku tetap di rumah tante dina.

Aka melihat ku dengan tatapan bingung, ada apa dengan ku emangnya?Aku juga tidak melihat cowok sombong itu di mana-mana.

"Aka, apa yang terjadi? Di mana cowok itu? Aku masih ingin menghajar nya! "

"Um... Misaki. Sepertinya kamu sudah menemukan keunikan mu... " Tatapannya dan perkataan nya menimbulkan tanda tanya di pikiranku.

"Hah? Apa maksudmu? "

"Misaki... Kamu sekarang ada di dalam tubuh cowok itu! "

"Apa!? "
Aku melihat tubuhku berubah menjadi tubuh cowok sombong itu. Rambutnya yang berantakan, jaketnya yang penuh keringat, celana yang cukup membuat ku gatal, dan sepatu yang tidak di ikat talinya. Serta... Aku merasakan bagian bawah ku berubah juga,
RASANYA SANGAT ANEH!

"APA YANG TERJADI KEPADAKU INI AKA!? HUAAA! "
Rengekku karena panik dan takut. aku benar-benar tidak betah dengan tubuh ini, bahkan aku tidak bisa membayangkan bahwa manusia bisa bertahan di tubuh se buruk ini dengan pakaian seadanya padahal dia berasal dari orang kaya.

"Ternyata keunikan mu sudah muncul misaki, unik sekali... Keunikan mu bisa masuk ke dalam raga orang lain. Tapi um... Apa kamu bisa keluar dari tubuh itu misaki? "

"tentu saja aku gak tahu aka,aku saja gak tahu bagaimana aku bisa masuk ke tubuh ini... Sekarang aku gimana nih... Aku tidak di dalam tubuh untuk selamanya."

"LEO! KAMU SEDANG NGOBROL DENGAN SIAPA DI LUAR?! "
suara wanita yang lantang dari dalam rumah membuat kami menengok denga tatapan gelisah.

"Uh oh... "

When a Ghost CriesWhere stories live. Discover now