CHAPTER 8: FRIENDS?

8 0 0
                                    

"Jadi siapa nama lu?"

"Um.. Misaki" Kataku sambil memakan sesendok es krim cokelat vanilla yang dibelikan oleh cowok ini.

"Owh.. Nama yang bagus, keturunan Jepang ya? "
Katanya hanya menatapku tanpa membeli apapun, mungkin dia sudah kenyang.

"Um... Mana aku tahu, aku kehilangan ingatanku dan aku kesini karena ayahku kenal dengan tante dari anak ini."
Kataku agak kesal.

"O iya, kalau namamu siapa?"

"Gua?,lu gak perlu tau nama gw kan? Toh sebentar lu juga bakal keluar dari tubuh leo."

"Hahaha.. Aku harap.tapi selama aku masih disini cuma kamu yang bisa membantu, plus kamu terlihat seperti orang yang aku kenal."

"Yah.. Oke, nama gw Daniel, salam kenal Misaki."
Sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.

"Iya.. Salam kenal."
Aku menjabat tangannya balik. But okay...
Why did my heart still running. Diem diem diem diem dong nanti mukanya merah lagi #$!?!$#@@$/!!!!

Aku segera melepaskan jabatanku dengan kaku.
"Ah... Maaf tiba-tiba perutku terasa tidak enak haha.."

Canggung pun menerpa, rasanya sangat aneh! Hanya karena perasaan bodoh ini. INGET MIS, KAMU TUH UDAH JADI HANTU, MAYAT!! SADAR NAPA!!

aku menampar kedua pipiku dengan keras sampai merah. Ah sudahlah cukup bercandanya, mungkin aku bisa mendapatkan informasi dari orang ini.

"Uh.. Mis, lu napa dah?"
"Lupakan,jadi kamu deket dengan leo kan? "
"Iya"
"Kamu kenal tante dina?"
"Dia sudah seperti tante gw sendiri"
"Apa tante dina sudah menikah?"
"Belum, emang dasar tante gorilla itu susah nyari pasangan"
"Kapan kamu tau kalau leo itu indigo?"
"Sejak...SMA? kami sudah bersahabat sejak SD dan entah kenapa masih bisa 1 sekolah sampai sekarang"
"Apa leo punya saudara kandung?"
"Ada,2 adik, Laki-laki dan perempuan"
"Kamu tau apa tentang hantu dan kehidupan setelah kematian?"
"Aku hanya tau itu dari leo dan tidak banyak, karena leo  sering dirasuki hantu, temanku membuatkan leo jimat agar terhindar dari mereka. Tapi dia terlalu bandel untuk melepaskan jimat itu sampai aku harus menampolnya setiap ketauan tidak memakai jimatnya"
"Owh.. "
Aku tidak terlalu mendapat informasi apapun yang berarti dari Daniel,..

"Daniel, apa kamu ada tambahan jimat karena mungkin jimat itu ada di tas yang aku tinggalkan di rumahnya"

"Sudah gw duga, haha itulah guna seorang teman untung aja gw masih baek" Daniel merogoh tas lempangnya dan mengeluarkan kalung batu ukiran kecil berwarna merah. Mungkin itu sejenis ruby.

"Ini sudah ke-5 kalinya dia kehilangan kalung ini, namun ajaibnya kalung ini selalu kembali ke asalnya."

Aku merasa ragu saat ingin mengambilnya, namun jika ini bisa membuatku keluar dari tubuh ini. Maka tidak ada pilihan lain.
Aku mencoba mengambilnya dan memakainya dan,
.
.
.
UGHHHH!!!! AKU MERASAKAN SAKIT YANG LUAR BIASA DI SELURUH TUBUHKU, SEAKAN JIWAKU DITARIK SECARA PAKSA OLEH SESUATU.
tubuhku kejang-kejang dan aku hanya bisa melihat tubuhku yang jatuh dan Daniel hanya melihatku dengan tatapan kasihan. Orang-orang berkerumunan dan tampak khawatir saat melihatku. Aku tak bisa bergerak, ini terlalu sakit.
.
.
.
Aku tidak bisa melihat apa-apa.
.
.
.
.
.
Sakit
.
.
.
Apa aku akan menghilang untuk selama-lamanya?
.
.
.
Apa aku akhirnya bebas?
.
.
.
Aku harap
.
.
.
.
.
"MISAKI!? HEY JANGAN BENGONG!!"

"HAH!!.. " aku terengah-engah dengan berat mengambil napasku yang berat dan sesak.
"Misaki, kamu tak apa-apa?"

Dan aku hanya melihat aka dan diriku yang berdiri di ruangan dimana aku bunuh diri.

"Aku.. Dimana?" Tanya diriku yang bingung dan gelisah.

"Ini tempat kau bunuh diri, kenapa kau bertanya-tanya. Sudahlah, ayo kita cepat pergi! Jangan kita menguras ingatan-ingatanku ini!"

"Pergi?... Pergi kemana?"
.

.

.

"Hah? Kenapa kau bertanya lagi? Tentu saja ke kota!"


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When a Ghost CriesWhere stories live. Discover now