Pertengkaran

4.8K 263 7
                                    

Nara berdiri memandangi Rangga dan Amanda yang baru saja sampai disekolah lebih tepatnya di parkiran motor melihat Amanda yang menempel pada Rangga hatinya sedikit bekobar kobar perlakuan manis Rangga kemarin membuat nya baper ya tentu saja apalagi mengingat Rangga selama ini jahil padanya tapi sekalinya bersikap manis Nara baper.ya begitu lah wanita gampang baperan namun Nara tidak terlalu menunjukannya ia hanya bisa memendamnya.

Rangga dan amanda sudah berbaikan karena Rangga menjelaskan semuanya pada cewek itu awalnya Amanda memang tidak menerima namun dengan perlahan Rangga menjelaskan sampai amanda luluh lalu mengantarkan gadis itu pulang dan sekarang mereka pergi ke sekolah bersama karena Rangga sudah berjanji kemarin.

"Kenapa dah kok gue kesel liat si Rangga sama si amanda." gumam Nara memerhatikan Rangga yang sedang membuka helm dikepala Amanda.

"Ck gue kenapa sih ah kenapa jadi mikir gue suka sama dia,nggak banget!" gumamnya lagi,ia masih berdiri dekat motornya.

Tidak lama kemudian tatapan mereka bertemu,Nara menatap nya jutek setelah itu pergi dari sana sedangkan Rangga ditempatnya terkehkeh.

"Gue duluan ke kelas ya." pamit Rangga setelah menyimpan helm yang dipakai amanda tadi di jok motornya.

"Eh--bentar." ucap amanda saat Rangga sudah berlari memasuki koridor ia hendak menahan namun Rangga keburu lari.

*****

"Heh,ngapain disini?" Nara terlonjak saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang, ia menoleh mendapatkan Farel yang berdiri dibelakang nya.

"Farel,kok lo disini?" tanya Nara bingung.

"Pertanyaan gue yang tadi belum dijawab,kenapa disini? Lo bolos?"

Nara cengegesan."Bukan bolos kok lagi nyari angin aja,bete di kelas terus lagian nggak ada guru yang masuk dari tadi pagi." ujar Nara.Sekarang dirinya memang sedang berada di roftop sekolah mengadem kebetulan tempatnya sepi.

"Oh gitu,muka lo pucet banget." Farel mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Seriusan? Perasaan biasa aja."

"Serius,lo pasti belum sarapan kan?" tebak Farel.

"Ikut gue." tiba tiba saja Farel menarik lengan Nara pergi dari sana.

"Mau kemana?" tanya Nara saat mereka tengah menuruni anak tangga.

"Ke kantin." jawab Farel tangannya sudah berlalih bukan memegang lengan Nara melainkan sudah menautkan jari jarinya di tangan Nara,Nara yang melihat itu hatinya terasa berdebar jantungnya seketika memompa lebih cepat Farel berjalan didepanya sedangkan Nara dibelakang nya dengan posisi tangan mereka bergandengan.

Nara memegangi dadanya,ia merasa senang dan ingin berteriak sekencang mungkin tapi itu tidak mungkin.

Saat berjalan melewati perpustakaan Nara dan Farel berpapasan dengan Rangga dan teman temannya.mereka berjalan melewati Rangga and the geng begitu saja membuat Rangga yang melihat itu agak sedikit kesal.

"Apa apaan mereka gandengan?!" ujar Rangga tidak santai.

"Ya mungkin mereka pacaran kali." celetuk Jio.

"Nggak! Nggak mungkin!" sergah Rangga dengan cepat.

"Kenapa nggak mungkin? Liat aja udah nempel nempel gitu." ucap Jio.

"Mereka baru kenal masa udah jadian?!" jawah Rangga tidak percaya.

"Cinta itu bukan diukur dari berapa lama kita kenal sama seseorang tapi di ukur dari bagaimana orang itu membuat kita nyaman. Hell ada yang bilang cinta itu datang tanpa di duga duga." ujar Fathan.

GANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang