Hari ini Rangga dan Nara tidak masuk sekolah,mereka beristirahat dulu selama satu hari.Nara menghabiskan waktunya bersama sang Ayah,sedangkan Rangga cowok itu memilih diam dirumah.
Seperti sekarang ini jam satu siang,Rangga baru bangun dari tidurnya,semalam ia tidak bisa tidur,ia masih kepikiran ucapan Mbak Rina tadi,semalaman Rangga sangat gelisah,ia takut kehilangan Nara untuk kedua kalinya,dan Rangga sangat tau orang tuanya sangat egois,keinginan mereka harus di turuti.
Ia mengeliat,lalu meregangkan otot ototnya ia masih duduk diatas kasur melihat sekitarnya,ia merenyit saat mendapatkan tas kecil wanita yang ada di sofa kamarnya.
Tidak lama kemudian pintu toilet terbuka,Rangga terlonjak kaget saat melihat Nara baru saja keluar dari toilet kamarnya.
"Anjir,kirain siapa." ucap nya kaget.
"Ini udah jam berapa Rangga? Lo susah banget di bangunin sih." omel Nara.
Seketika Rangga langsung melirik jam yang menempel di dinding atas meja belajarnya.
"Jam satu siang? Emang kenapa?" tanyanya.
"Lo tidur apa latihan mati sih?" kesal Nara.
"Gue tidur lah,yakali mati ada latihannya,bercanda lo." Rangga Turun dari kasurnya,cowok itu tidak menggunakan baju,Rangga hanya memakai celana kolor berwarna navy.dengan rambut khas bangun tidur nya membuat ketampanan Rangga bertambah dua kali lipat.
"Ngejawab aja lo! Sana mandi!" suruhnya.
"Iya iya,ini mau kok." Rangga meraih handuk yang menggantung di dinding dekat pintu toilet.
Saat hendak masuk kedalam toilet,seketika Rangga mundur kembali lalu melirik Nara yang masih berdiri di belakang nya.
"Mau ikut nggak nar?" tanyanya seraya tersenyum jahil.
Nara yang mendengar itu refleks menoyor kepala Rangga.
"Najis!" umpatnya.
Rangga tertawa keras melihat ekspresi Nara yang kesal padanya,untuk menghindari kemarahan Nara ia segera masuk kedalam lalu menutup pintu.
Nara memerhatikan sekeliling kamar Rangga,kamarnya sangat berantakan apalagi di atas meja belajarnya yang di penuhi oleh alat alat elektronik yang dibelinya sewaktu di amerika yang belum sempat di bereskan.
Serta baju yang berada dilemarinya sangat berantakan,ditambah dengan baju kotor yang ada di koper belum dibereskan.
Nara yang melihat itu menjadi greget sendiri,pasal nya ia tidak bisa melihat tempat yang beratakan,dan bawaannya selalu ingin merapihkan.
Alhasil sambil menunggu Rangga yang masih mandi,Nara membereskan kamar Rangga,mulai dari merapihkan kasur bekas Rangga tidur,baju yang berantakan dan yang lainnya.Ia tidak memerlukan waktu lama untuk beres beres,saat Rangga selsai mandi,ia takjub saat melihat kamarnya yang awalnya seperti kapal pecah sekarang menjadi rapih.
"Gila,siapa yang beresin kamar gue?" tanya Rangga sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
"Gue lah,siapa lagi.Lagian lo jadi cowok nggak bisa rapih dikit napa? Baju berantakan semua berantakan." jawab Nara seraya mengaca di depan kaca yang ada dikamar Rangga,Nara tengah mengikat rambutnya.
"Halah,nggak percaya gue ini lo yang beresin,palingan juga mbak Rina." ujar Rangga tidak percaya.
"Dih yaudah kalo nggak percaya,lagian mbak Rina lagi ke pasar tadi dia pamit sama gue."
"Habis dari mana lo? Gaya bener?" tanya Rangga saat baru menyadari penampilan Nara yang berbeda.
"Gue habis jalan jalan sama ayah,terus langsung ke sini deh karena gue kangen sama lo." jawab Nara masih sibuk mengikat rambutnya di depan kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANARA
Genç Kurgu15-05-2019 #68 in teenfiction 15-05-2019 #79 in fiksiremaja 18-8-2021 #26 in fiksiremaja Benci dan cinta itu beda tipis jadi hati hati kalo benci sama seseorang jangan terlalu membenci karena biasanya dari benci bisa saja menjadi cinta. Belum Revisi...