II : New Buddy!

41 8 0
                                    

"Aku lupa melepas lensa kontak!"

Hanya dengan kalimat sesingkat itu, Flo terbangun dari tidurnya. Ia langsung menuju wastafel dengan cermin di kamar mandi.

Ia akhirnya bisa bernapas lega. Sekalian saja Flo mencuci mukanya yang kusam sehabis bangun tidur. Segar sekali.

Setelah mengeringkan wajah dengan lap lembut yang tersedia, ia memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin.

Sungguh, ia tidak pernah terbiasa dengan iris matanya sendiri. Ia merasa asing, padahal iris mata berwarna biru violet itu miliknya.

Lalu, rambutnya. Surai berwarna cokelat hazelnut itu, telah terpotong seperempatnya hingga tersisa sepanjang bahu, sedangkan bagian lainnya masih panjang. Kelihatannya aneh. Mungkin ia akan meratakannya nanti.

Flo keluar dari kamar mandi dan baru mengingat bahwa ia tadi terbangun di kasur. Padahal ia ingat benar bahwa semalam tidur di sofa. Apa jangan-jangan.. dia yang memindahkannya?

Wajah Flo bersemu seketika karena malu. "Tidak, tidak boleh! Untuk apa aku merasa malu, kalau aku saja tidak mengenalnya. Lagipula, dia masih berutang penjelasan kepadaku!"

Akhirnya Flo memutuskan untuk mandi. Setelah mandi, ia bingung karena tidak mempunyai baju ganti. Perhatiannya terfokuskan pada lemari kayu besar yang ada di kamar. Disana, tertempel sebuah kertas yang bertuliskan, "Pintu kanan milikmu."

Flo membuka pintu kanan lemari. Di dalam lemari, ada banyak sekali baju perempuan. Berbagai macam model, jenis, dan bahan. Dari mulai baju sehari-hari hingga gaun formal kerajaan. Anehnya, semua baju itu sangat cocok dengan ukuran Flo.

Ia memutuskan untuk memakai salah satu yang menarik perhatiannya, sebuah mini dress berwarna merah muda dengan desain simpel tetapi tetap indah dan menawan.

Ia memutuskan untuk memakai salah satu yang menarik perhatiannya, sebuah mini dress berwarna merah muda dengan desain simpel tetapi tetap indah dan menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelahnya, Flo menyeduh teh dan mengoleskan selai pada roti. Ini juga masih jam setengah sepuluh pagi, belum terlambat untuk sarapan.

Ketika duduk di sofa, ia baru menyadari ada selembar surat terlipat di atas meja dihadapannya, tertuju untuknya. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Flo langsung membukanya.

Isi surat itu :

Aku pergi sebentar. Menyelesaikan beberapa urusan di kerajaan tetangga. Kembali sore.

-Reztalia C.

Surat yang singkat sekali.

"Jadi namanya itu Reztalia, ya. Pantas saja dia tidak terlihat dimana pun di kamar ini, ternyata pergi." Flo meneguk tehnya sekali lalu mengunyah roti.

Flo baru sadar, bahwa dibawah tulisan tadi, ada tulisan lagi yang tidak menggunakan abjad dan ia tidak mengerti. Tetapi entah kenapa, mulutnya bergerak sendiri, mengucapkan apa yang dibacanya.

Psithyros AnathemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang