IV : The Truth

44 9 1
                                    

Lorong kerajaan terasa sangat panjang. Beberapa kali mereka berbelok, tapi belum juga sampai ke ruangan yang dituju.

Lorong ini dialasi dengan karpet bulu tebal berwarna merah, terasa hangat di kaki Flo yang tidak memakai alas kaki apapun.

Selama perjalanan, Flo sama sekali tidak menemui seorang pun yang lewat. Rasanya kerajaan ini sepi sekali.

Mereka terus berjalan hingga akhirnya Rezt berhenti di sebuah pintu besar dan membukanya. Mereka bertiga memasuki ruangan.

Laki-laki yang ada di dalam ruangan langsung berdiri dari kursinya dan membungkuk hormat kala Rezt berada di depannya.

"Selamat datang, Pangeran Rezt," sambut Louvre dengan sopan.

Rezt hanya mengangguk untuk membalasnya. Ia melihat ke belakang, menatap Flo dengan dingin seraya berkata, "Berbicaralah."

"U-um.."

Louvre sedikit terkejut kala menyaksikan udara yang semula terlihat kosong, kini sesosok gadis remaja terlihat disana. Tidak hanya itu, yang membuat Louvre lebih terkejut adalah karena gadis itu sama persis seperti yang muncul dalam mimpinya.

"Floize Atalier?"

Mendengar namanya disebut, Flo mengangguk pelan.

"Perkenalkan, saya Louvre Ralince, peramal kerajaan Clustrey." Pria berusia 26 tahun itu berkata dengan ramah sambil mengulurkan tangannya, yang langsung disambut oleh Flo.

"Sepertinya kau sudah tahu namaku, bukan? Panggil saja Flo."

Setelah itu, Louvre melangkah ke arah tiga unit sofa empuk—dua unit sofa panjang dan satu unit single sofa—yang dibatasi oleh meja kaca dan mempersilakan para tamunya untuk duduk.

Setelah Rezt dan Flo duduk di sofa panjang, serta Vince duduk di single sofa, barulah Louvre duduk di sofa yang tersisa. "Tunggu sebentar, saya akan memanggil Yuntian untuk membuat teh dan–"

"Tidak perlu. Langsung saja," potong Rezt.

Flo memelototi Rezt dengan tajam dan ingin sekali berkata, "Aku sangat haus, Tuan Pangeran! Jangan seenaknya sendiri!". Tapi apalah daya, Rezt sama sekali tidak peka. Ia bahkan tidak menoleh meskipun Flo memelototinya dengan jarak yang sangat dekat.

"Baiklah." Louvre mengangguk.

"Dunia ini terbagi menjadi dua dimensi. Yang pertama, Earthiz, dimensi dimana ras human tinggal. Tempat Anda berasal, Floize." Louvre melemparkan senyum ramah.

"Dan yang kedua, Arizella, dimensi yang dipenuhi oleh berbagai macam makhluk dari ras yang berbeda. Ada ras witchyang menduduki posisi ras tertinggi—, seperti saya dan Pangeran Rezt. Ada ras elf, ras fairy, ras satan, ras demon, dan lain-lain. Ada juga yang bernama buddy, seperti Vince."

Louvre memulai pembicaraan dengan basa-basi sebentar. Tapi tiba-tiba, ia menatap serius Flo yang berada tepat di depannya.

"Floize, apa Anda tahu mengapa Anda sampai dibawa kesini—Arizella?"

Flo menggeleng polos. "Tidak tahu. Aku hanya diberitahu oleh Rezt bahwa keberadaanku dapat mengganggu keseimbangan dunia, tapi aku tidak percaya."

Louvre menghela napas pelan. "Hal itu benar adanya. Lebih tepatnya, menjadi penyebab kehancuran dunia."

Flo tersentak, ia membelalakkan matanya lebar. Ia kira, Rezt hanya bercanda—meskipun perkataannya tentang membawa Flo ke dimensi lain adalah benar. Tetapi, pria di depannya ini—walaupun usianya masih terbilang cukup muda, ia direkrut untuk menjadi peramal kerajaan. Berarti ia adalah orang yang sangat dipercaya, bukan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psithyros AnathemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang