Tiga

40 2 0
                                    

Mencintai mu adalah hal termudah bagi ku dan mendapatkan mu adalah hal tersulit bagi ku’
Arthaella Veronica Indra

Tak terasa upacara pun di mulai semua siswa pun mengikuti dengan khidmat sedangkan Artha dia selalu menggoda teman yang berada disebelahnya.
“Ros ros liat gue deh!” kata Artha pada Ros.
“Apa sih Tha ganggu orang aja lo itu!” Sahut Ros dengan kesal.
“Tu liat tu!” kata Arha sambil mengarahkan kepala Ros ke barisan kelas 12.
“Apa sih Tha yang di liat? Semua perasaan sama semua deh!” Tanya Ros pada Artha.
“Ish loh tu itu lo liat ada Bimosaurus!” seru Artha dengan girang.
“Emang kenapa kalau ada dia goblok?” kata Ros dengan wajah kesalnya.
“Yak an lo gak peka banget dah!” kata Artha sambil mencebikkan bibir nya.
Sedangkan Sadewa yang berada di depan Artha pun merasa risi mendengar ocehan gadis tersebut. Dia pun menoleh kearah Artha dan menegur gadis yang pernah dekat dengannya.
“Tha lo bias diam gak si?” kata Sadewa dengan wajah datar nya.
“kagak! Emang kenapa?” Tanya Artha dengan wajah polosnya. Sadewa pun merasa frustasi akibat ocehan Arth,akhirnya dia pun menyuruh Ros untuk berpindah tempat dengannya.
“He kak Ros, tukar tempat!” tegas Sadewa pada Ros. Sedangkan Ros pun hanya menuruti kemauan teman sekelasnya itu.
“Loh kok lo mau sih di suruh pindah sama nih makhluk jadi-jadian!” kata Artha sambil menggembungkan pipinya. Sedangkan Sadewa yang melihat tingkah lucu gadis sebelahnya pun mencubit pipi gadis tersebut.
“Diem!” kata Sadewa dengan wajah datarnya.
“Ish apaan sih lo ogeb! Pipi gue sakit tau gak!” kata Artha dengan mengusap ngusap pipinya yang sakit akibat ulah Sadewa.
“Maaf.” Kata Sadewa sambil mengusap pipi Artha. Tak terasa hati Artha kembali merasakan getaran aneh yang membuat badannya merinding dasn dia pun akhirnya menepis tangan Sadewa yang berada di pipinya.
“Don’t touch me Sadewa!” kata  Atha dengan melototkan matanya sambil menekankan nama Sadewa.

Sedangkan jauh di belakang mereka terdapat seseorang yang menahan sakit hati melihat kedekatan mereka berdua. Salah satu dari sahabat Artha pun menyadari tatapan iri dari seseorang yang di belakang barisan tersebut. Sahabat Artha pun tersenyum licik kearah orang tersebut.
Tak terasa sudah 45 menit mereka berada di lapangan yang sangat membuat mereka jengah. Semua murid SMA Cakrawala pun berhamburan pergi kek kelas masing masing. Tak terkecuali Artha dan para sahabatnya. Di sepanjang perjalanan meraka mengobrol A-Z.
“Tha gue punya hot news buat loh nih!” kata Dhea pada Artha.
“Paan coba?” Tanya Artha sambil menggoda teman cowok sekelasnya.
“ ish liat gue dong!” kata Dhea sambil merajuk ke sahabat-sahabatnya.
“Apaan dah nyett!” kata Artha sambil melihat kea rah Dhea.
“wah gak enak Ros,Artha bawa bawa monyet milik lo!” kata Tiara ke Ros. Sedangkanpara sahabatnya pun tidak mengeri omongan apa yang di ucapkan Tiara. “Apaan sih lo?” Tanya serempak ke tiga sahabatnya. Sedangkan Tiara pun jengkel kepada para sahabatnya itu.
“Udah-udah dia ngambek guys!” kata Artha sambil menghentikan kekehannya.
“oh ya Dhe lo mau cerita apaan?” Tanya Artha lagi.
“gini-gini ceritanya. Lo inget ga sih.” Tanya dhea
“Kagak!” jawab serempak para sahabatnya.
“Gue belom selesai ngomong Arthai!” kata Dhea dengan geram.
“Heheeh.. iya iya terusin!” kata Artha sambil terkekeh.
“Tadi waktu Sadewa pegang pipi lo. Barisan belakang sendiri ada yang baper coy!” kata Dhe dengan tertawa.
“Siapa-siapa?” Tanya Artha dengan wajah keponya.
“Kembarannya Ros tu.” Kata Dhea sambil menyenggol lengan Ros yang asik dengan ponselnya.
“He upil gue gak punya kembaran ya!” kata Ros sambil menyimpan ponsel nya di saku rok milik nya.
“Santay aja slurrr!”kata Tiara dengan wajah menyebalkannya.Atha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah konyol sahabat-sahabatnya. Terkadang Artha lah yang sering bertingkah konyol tanpa mengenal batasan tapi tidak untuk hari ini dia sepertinya kehilangan mood baik.
Akhirnya Artha dan sahabatnya sampai di depan kelas,para sahabatnya memasuki kelas terlebih dahulu karena Artha ingin pergii ke kamar mandi dulu.
“kalian ke kelas dulu gue mau ke kamar mandi dulu.” Kata Artha.
“Dianterin?” Tanya para sahabatnya.
“gausah.” Kata Artha langsung pergi ke kamar mandi yang menurutnya dekat dengan kelasnya.
Sesudahnya dari kamar mandi Artha segera pergi ke kelasnya,saat berjalan kea rah kelas nya dia bertemu dengan Nakula.
“He kula!” sapa Artha.
“He iya.” Kata Nakula.
“habis darimana lo?” kata Artha pada Nakula.
“Biasa ada urusan sama Sadewa,eh di kelas udah ada gurunya tuh gue duluan ya!” kata Nakula sambil mengacak ngacak rambut Artha yang tidak terikat.
“LO mah,kan jadi jelek.” Kata Artha sambil mencak mencak tidak jelas sedangkan Nakula terkekeh melihat kelakuan konyol Artha
‘Udah badgirl konyol pula!’ batin Nakula. Nakula pun akhirnya berjalan menuju ke kelasnya,sedangkan Artha pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Sesampainnya di kelas pun dia langsung berjalan menghampiri Sadewa.
“Tumben Nakula nyamperin lo?” Tanya Artha sambil duduk di bangku depan Sadewa.
“Biasa.” Kata Sadewa sambil memainkan ponselnya.
“He Sadewa!” panggil Artha pada Sadewa yang hanya di angguki oleh Sadewa.
“He lo itu gak boleh main ponsel terlalu focus mata lo mau cepot?” kata Artha sambil terkekeh.
“Serah gua lah kan nih ponsel milik gue!” kata Sadewa yang masih menatap layar ponselnya.
“Ya sudah” kata Artha cuek sambil berdiri dari bangku yang tadi di dudukinya. Sedangkan Sadewa hanya menamati dari ekor matanya.
Artha pun berjalan kea rah bangkunya yang berada di sebelah tembok.
“Napa tu muka?” Tanya Chella pada Artha.
“Sadewa!” jawab Artha dengan keadaan masih unmood.
“Kenapa lagi lo sama dia?” kata Chella sambil tertawa terbahak-bahak.
“KOk malah ketawa sih chela awas lo!”Kata Artha sambil menenggelam kan kepalanya.

Tiba-tiba kepala Artha seperti ada yang menyentuh,Artha yang merasa terganggu pun mendongakkan wajahnya sambil mengumpat meneriaki Chella.
“Apaan sih lo Chel gue gak LGBT gue masih normal” umpat Artha.
“Kenapa sih lo marah-marah aja?” kata Surya pad Artha.
“Apaan sih lo sur! Loh gak latian?” Tanya Artha pada Surya.
“Nanti jam 10.”kata Surya sambil menggoda Sari.
“pinjem jaket ya nanti kalo lo latian!” kata Artha pada Surya.
“buat apa?” kata Surya dengan penuh selidik.
“Buat tidur lah” kata Artha dengan wajah memohon.
“Belajar yang bener jangan tidur aja!” kata Surya sambil menggoda Artha.
“kaya lo kagak aja!” kata Artha sambil memutar mals bola matanya.
“hehe iya nanti lo ambil aja di meja gue!” kata Surya sambil berdiri dari bangku sebelah Artha karena Chella telah mengusirnya.
Sedangkan ada dua pasang mata menatap cemburu melihat ke dekatan Artha dan Surya. Bel pelajaran pertama pun bordering semua siswa sudah duduk di bangku masing masing.

DIA DAN DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang