‘Sakit ya suka sama cewek yang banyak yang deketin. Apalagi abang sendiri.’
Sadewa Prio Wijatmiko.Bel pergantian jam pelajaran pun sudah terdengar oleh seluru siswa SMA Cakrawala. Sedangkan kelas X Fisika 6 sekarang mengerjakan tugas Biologi karena guru yang mengajar tidak dapat masuk akibatnya semua sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Terkecuali Artha, gadis tersebut sekarang sedang sibuk bermain game yang sedang di gemari para gadis remaja. Artha tetap focus tanpa mendengarkan ucapan ucapan Surya yang sekarang duduk di sebelah dirinya.
“Sini gua mainin!jelas menang gua kan udah pro.” Kata Surya sambil meraih ponsel dari tangan Artha.
“Ogah!”Kata Artha sambil menjauhkan ponselnya dari Surya. Tak sengaja ponselnya terlempar menabrak dinding sebelahnya. Sedangkan Artha hanya menatap malas Surya.
“Dasar ceroboh! Eh Dayat tolong ambilin tuh ponsel Artha di bawah lo!” suruh Surya pada Dayat yang duduk di depan bangku artha. Dayat pun mengambil ponsel Artha dan memberikan kepada Surya. Sedangkan Artha yang melihat pergerakan Dayat hanya melongo di buatnya.
“Hee curut kisut! Kok loh kasih ponsel gue ke Surya sih!” sentak Artha pada Dayat yang sudah berbalik menghadp depan. Sedangkan Dayat tidak menghiraukan ucapan Artha karena dia kagak mau berurusan dengan gadis yang bad girl dan resek tersebut.
“Udah lah thak apaan sih,Cuma masalah ponsel doang!” kata Surya sambil memberikan ponsel milik Artha.
“Kok loh malah belain Dayat dari pada gue!” sentak Artha pada Surya.
“kan lo yang salah Tha seharusnya lo bilang Makasih sama Dayat udah ngambilin ponsel lo!”kata Surya sambil meneruskan mengerjakan tugas yang tertunda itu. Artha pun tak menggubris ucapan Surya dan menenggelamkan kepalanya di tas hitam miliknya.
Surya pun terkekeh melihat tingkah menggemas kan Artha.
“LO tau gak,lo itu lucu gua suka gemesh kadaangan liat tingkah lo kadangan juga pengen mites elo aja biar musnah tapi gue sayang.. jangan ngambek lagi! Nanti pulang sekolah jalan-jalan yuk!” bisik Surya pelan pada Artha.
Artha yang mendengar itu wajahnya bersemu merah menatap Surya.
“Paan sih lo? Basi tau gak!” kata Artha sambil mengalih kan pandangannya dari Surya.
“Ciee baper.” Goda Surya
“Udah jangan ngambek lagi nanti gua di ambil sari loh!” kata surya pada Artha.
“Yaudah gih sana sama Sari.” Kata Artha cuek.
“Ga jadi deh!” kata Surya kembali
“Kenapa?” Tanya Artha.
“gue maunya sama Ria!” kekeh Surya yang melihat ekspresi konyol Artha setelah mendengar nama Ria disebut oleh Surya. Tiba-tiba Sari menghampiri Surya dengan membawa perlengkapan untuk latian lomba.
“He Sur ayok latian udah di tungguin bu Made buat latian di lab bahasa.” Kata Sari sambil memukul lengan Surya..
“Gua latian dulu ye kutil kuda jangan ngambek mulu,nanti tungguin gue kalo lo pulang duluan!” bisik Surya pada Artha, yang tidak di respon oleh Artha.
“Ye malah romance-romance an!” kata Sari jengkel.
“Iri aja lo badak! Yuk budhal” kata Surya meninggal kan Sari yang masih tetap di tempat. Setelah sadar jika dia di tinggal Sari langsung mengambil langkah seribu menyusul Surya yang jauh di depannya.
“Dasar kuda darat!” gumam Artha sambil tersenyum.
Sedangkan Sadewa yang melihat kedekatan Surya dan Artha dari tadi hanya tersenyum kecut melihatnya. Tak hanya Sadewa pun yang merasakan sakit hati Ria pun sakit hati melihat lelaki yang dia sukai dekat dengan gadis lain.
Setelah Surya keluar dari kelas Artha memanggil teman sebangku Surya agar melemparkan jaket milik cowok tersebut.
“Uziiiiii…… jaket surya lempar dong!” teriak Artha
“Dimana?” Tanya Uzi pada Artha.
“di locker mungkin?” Tanya Artha balik. Uzi pun meraba-raba locker milik Surya dan akhirnya pun menemukan jacket milik Surya dan melemparkan pada Artha.
“Makasih sayang gua!” teriak Artha pada Uzi,sedangkan Uzi hanya menatap Artha malas karena dia sudah tau sikap Artha jika kemauannya sudah terpenuhi.
Akhirnya Artha pun terlelap dalam mimpinya. Tak terasa dia sudah tertidur selama 2 jam pelajaran dan sekarang waktunya para siswa melakukan ISHOMA seperti biasanya,semua siswa menggunakan waktu 45 menit tersebut dengan berbagai aktifitas. Tak terkecuali Artha dan para sahabatnya,merka berempat berjalan ke kantin yang menjual beberapa makanan ringan kesukaan mereka.
“Anjirrr ciptaan Tuhan mana yang kau dustakan ya Rabb!” kata Artha tiba-tiba sambil menatap seseorang yang berjalan di depannya.
“Apaan sih nyedd lo itu? Tiba-tiba teriak-teriak gajelas!” kata Ros pada Artha.
“Anjirr sumpah kagak kuat gua liatnya.” Teriak Artha lagi. Sahabatnya pun mengikuti arah tatapan Artha.
“Goblok tu kan Bima oneng!” kata Dhea pada Artha.
“Hehehe.. iya.” Cekikik Artha.
“apa sih gantengnya dia?” Tanya Dhea pada Artha.
“Ganteng pokok nya,mana bisa gua jelasin nyedd.” Kata Artha dengan tertawa terbahak-bahak dengan suara khas nya. Sedangkan para sahabatnya menatap Artha malas.
“Hola artha!” sapa Ditya saat berpapasan dengan Artha.
“Hola!” sapa balik Artha tanpa menatap wajah Ditya dan langsung pergi meninggal kan Ditya, Ditya pun langsung mencekal tangan Artha.
“Apa?” Tanya Artha dengan wajah datarnya.
“Maafin gue dong Tha!” mohon Ditya pada Artha.
Artha yang jenuh mendengarkan ucapan Ditya yang sama berkali-kali dia pun merasa jenuh mendengarnya dan hanya bisa menghela nafas kasar, sedangkan Ditya yang merasa dirinya tak dianggap pun kembali mengucapkan kalimat yang sama.
“apaan sih lo tya? Lo mau malu-maluin gue di depan orang banyak goblook?” kata Artha sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Aditya.
“gak gua gak mau ngelepasin tangan lo kalo lo gak mau maafin gue!” kata Ditya kukuh pada pendiriannya. tiba-tiba tubuh Ditya terkapar di lantai dengan ekspresi wajah menahan sakit.
“Lo denger gak sih? Lu faham bahasa manusia gak sih?” kata Basudewo dengan wajah datarnya pada Ditya. Ditya pun langsung berdiri dan membalas bogeman dari Basudewa tetapi tidak sampai mengenai pria tersebut karena Basudewa menghindar dari bogeman Ditya.
“apa urusan lo sama Artha? Pacar? Bukan, kenal? Kagak. Jadi ngapain lo ikut-ikut urusan guee sama Artha.” Kata Ditya dengan wajah merah padam. Tak terasa mereka sudah menjadi tontonang gratis oleh para siswa SMA Cakrawala. Artha pun yang tak mau menjadi tontonan gratis menyuruh bubar para teman-teman dan kakak kelasnya tersebut.
“Apaan nih? Bubar-bubar lu kira gua tontonan gratis apa?” teriak Artha seperti TOA. Setelah itu mereka pun akhirnya bubar karena di dorong-dorong oleh para sahabt Artha. Setelahnya itu Artha memisahkan pertengkaran Ditya dan Basudewa dibantu oleh Sadewa dan Nakula. Ditya pun langsung pergi dari tempat kejadian dan langsung menuju ke kelasnya.
“Makasih bang!” ucap Artha pada Basudewa,Basudewa pun langsung pergi meninggalkan Artha tanpa membalas ucapan Artha. Sedangkan Artha yang merasa tidak di anggap pun hanya tersenyum getir.
“Oh ya gue duluan ye couple twins.” Kata Artha dengan fake smile miliknya.
“oke.” Kata sadewa dan nakula bebarengan
“Ayo nyedd jadi kekantin kagak?” Tanya Artha pada sahabat-sahabatnya dengan tertawa.
“Jadi dong nyedd.” Kata Dhea,Ros dan Tiara serempak. Mereka berempat pun meneruskan perjalanan mereka yang sempat tertunda tadi(eak author sok-sok kek pergi jauh aje:v). sesampainya disana Artha dan para sahatnya menjadi bahan perbincangan dan gossip oleh teman-teman tak terlupakan kakak kelas. Artha yang mendengar bisik-bisik tersebut hanya memutar bola mata malas. Mereka langsung mengahampiri Bang Joni penjual seblak kesukaan Artha.
“Bang seblak empat ya kayak biasanya sama es teh empat juga kayak biasanya satunya es batunya banyak plus gak pake gula ya Bang!” kata Artha pada Bang Joni.
“Siap atuh neng tunggu sebentar ya neng abang masakin!” kata bang Joni dengan sumringah.
“Tempat biasa ya bang!” kata Artha langsung menuju bangku ternyamannya. Tidak jauh dari tempat dari bangku Artha disana dia melihat seseorang yang sangat dia kagumi. Siapa lagi kalo bukan Basudewa, cowok yang menyelamatkan dia dari mantan tak tau dirinya. Hampir 15 menit Artha dan teman-temannya menunggu pesanan seblak Bang Joni akhirnya pesanan milik mereka pun datang.
“Ini neng pesanannya.” Kata Bang Joni pada artha dan kawan-kawan.
“makasoh mangggg!” kata Ros dengan nada menjijikkan.
“hehee iya neng abang tinggal dulu ye nanti kalo ada yang kurang pesen lagi neng!” kata bang Joni sambil terkekeh.
“ye itu mah mau nya bang Joni!”kata Tiara malas.
“ya neng namanya juga dagangan atuh!”kata Bang Joni sambil meninggal kan Artha dan sahabatnya.
“eh tha bukanya itu bima ya?”kata Ros pada Artha sambil meniup seblak.
“Hm!” deham Artha yang focus memakan seblak miliknya.
‘BRAKKKK…’ tiba-tiba ada yang menggebrak bangku milik Artha. Sedangkan Artha yang merasa tidak terganggu pun melanjutkan makan. Sedangkan para sahabatnya langsung menyentak balik segerombolan wanita yang tak dikenali oleh mereka.
“mau cari gara-gara lo?” Tanya Dhea pada orang tersebut.
“gak gua gak ada masalah sama lo ,but gue ada masalah sama sahabat lo ni!” tunjuk orang tersebut pada Artha.
“emang lo punya masalah apa sama dia? Kenal aja kagak!” sentak Ros pada mereka
“he lo kita gak cari lo,kita carinya ARTHAELLA paham?” kata wanita yang lainnya. Sedangkan Artha yang malas mendengarkan pertengkaran tersebut pun membuka suara.
“CARI MASALAH KALIAN SIAP-SIAP ANGKAT KAKI DARI SINI!” kata Artha dengan nada penuh penekanan dan wajah datarnya. Para gadis pun yang mengganggu Artha tadi langsung bungkam dan pergi meninggalkan Artha dan para sahabatnya.
“AWAS LO!” kata gadis berambut ikal tersebut.
Bel pertanda istirahat sudah habis pun berbunyi seluruh siswa pun kembali ke kelas masing-masing. Disaat Artha dan ketiga sahabatnya berjalan menuju kelasnya mereka berpapasan dengan Basudewa dan para sahabatnya. Semua sahabat Artha dan Basudewa menyoraki Artha dan Basudewa.
“Wadoh asik nihh bau-bau PJ” kata Wahyu.
“Tu Thak kalo ketemu itu di sapa!” kata Ros.
“Thankk’s” bisik Artha di telinga Basudewa.
Mereka berjalan saling menjauh, sedangkan para sahabat Artha dan Basudewa melihat keberanian Artha pada Basudewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA DAN DIAM
Teen FictionThis not squeal from Maybe I Can Get Your Love but this new story from me. I hope you like this story!