Ignore

104 13 1
                                    

By Nikishima_Kumiko

Ignore
Ensemble Stars © Happy Elements

KasaKumi
Suou Tsukasa x Nikishima Kumiko
Dedicated for RSJ's Birthday
   
.
.
.
   

Para member Knights kecuali Leo dan Ritsu, merasa risih ketika manager mereka yang seharusnya sibuk mengurus persiapan dream live mereka, malah tengah asyik bermain handphone. Gadis bersurai biru muda itu sedari tadi tak melepaskan kegiatannya. Walaupun telah ditegur oleh Izumi, tapi tetap saja ia tak mengindahkan teguran itu.

Tsukasa, member yang paling muda lah yang paling merasa risih. Ia terganggu karena onee-sama-nya sibuk dengan hal lain dan bukan memperhatikan unitnya ataupun dirinya.

Tak ingin tinggal diam, ia mulai mengeluarkan uneg-unegnya pada Arashi. "Narukami-senpaionee-samasedang apa? Kenapa ia sibuk sekali denganhandphone-nya?" tanya Tsukasa menginterogasi.

"Ara~ Tsukasa-chan merasa risih? Sama sih~ nee-chan juga merasa risih ... Tapi mungkin saja Kumi-chan sedang mengurus sesuatu yang penting baginya 'kan?"

Penting bagi onee-sama? Dan ... Itu bukan Knights?,batin Tsukasa yang mulai berpikiran negatif.

Gelisah mulai melanda sosok berambut merah ini. Ah, dan baru saja Tsukasa mengingat kalau hari ini ia dan Kumiko janjian untuk makan cake di toko yang baru buka di dekat sekolah.

Dengan cepat, Tsukasa berjalan ke arah Kumiko. Menatapnya dengan serius. Sedangkan yang ditatap masih sibuk dengan handphone-nya. Senyum lebar masih setia terulas di wajah Kumiko tatkala melihat layar handphone-nya.

Tsukasa bingung, hal apa yang membuat Kumiko sampai tersenyum lebar seperti itu. Apakah ia sedang chattingan dengan orang yang ia sukai? Tapi 'kan Kumiko menyukai Leo dan sang tersangka sedang berada di ruangan ini sembari menulis lagu, tak memperdulikan keadaan di ruangan ini seakan-akan hanya ia sendiri yang berada di dunia ini.

Chattingan mengerjai seseorang? Ah, tapi kalau ia mengerjai seseorang pasti gadis itu akan tertawa terbahak-bahak sama seperti waktu ia menjahili Rei, Izumi dan korban lainnya saat chattingan.

"Onee-sama, kau sedang apa?" tanya Tsukasa yang didahului basa-basi.

Iris biru Kumiko melirik Tsukasa sejenak lalu kembali pada tempatnya yang sebelumnya. "Bukan apa-apa kok, Kasa. Hanya sedang membuat sesuatu."

Mata Tsukasa tak salah lagi ketika melihat aura kegirangan yang dipancarkan oleh senpaiperempuan yang sangat ia hormati itu. Oh, rasa cemburu mulai menguasainya.

"Onee-sama ... Kau tak lupa 'kan kalau kita janjian di toko dekat sekolah yang baru buka untuk makancake?"

"Eh? Oh iya iya, kita akan kesana 'kan? Baiklah, ayo selesaikan."

Kumiko beranjak dari tempatnya, meninggalkan ruang latihan. Tsukasa mengerjapkan matanya ketika melihat reaksi Kumiko yang terbilang ... acuh?

Ok, siapapun yang membuat onee-sama seperti ini ... tak akan kumaafkan, batin Tsukasa kesal.

Mau tak mau karena Kumiko sudah pergi kesana, Tsukasa pun ikut keluar dari ruang latihan. Paramember Knights yang lain tidak merasa terganggu dengan tingkah kedua orang itu kecuali Izumi yang kesal karena latihan bahkan belum selesai.

"Chou uzai," gerutu Izumi.

Arashi tertawa, "biarkanlah mereka berdua Izumi-chan."

.
.
.
.
.

Tsukasa dan Kumiko telah sampai di toko tersebut. Yah, memang jaraknya tidak terlalu jauh jadi waktu untuk menempuh perjalanan kesana tidaklah lama. Mereka berdua pun memesan cake ; Tsukasa yang memesan Strawberry Cake dan Kumiko yang memesan Cheese Cake.

Melihat makanan kesukaannya (sesuatu yang manis), Tsukasa sejenak melupakan masalah tadi dan menikmati makanan pesanannya tersebut. Belum sempat 3 sendok ia habiskan, irisnya berhenti pada cake milik Kumiko yang bahkan belum tersentuh sama sekali.

"Onee-sama? Kau ... tidak memakan cake-mu?"

"Hm? Akan kumakan kok, sebentar yah ...," ujar Kumiko. Benar, ia membalas perkataan Tsukasa namun tatapannya tidak mengarah padanya.

Tsukasa kesal. Menurutnya sangat tidak sopan jika bersikap seperti itu. Entah apa yang merasukinya, dengan cepat ia merampas handphone milik Kumiko, merebutnya lalu menutupnya.

"K-kasa?! A-apa yang kau lakukan?" protes Kumiko.

"Onee-sama, bukankah daritadi kau bersikap sangat tidak sopan? Juga, tadi kau mengabaikan pekerjaanmu sebagai manager Knights padahaldream live tak lama lagi."

"E-eh?"

Kumiko mengerjapkan matanya. Seketika dahinya mengerut. "Kasa? Kau marah karena aku mengabaikanmu 'kah?"

"Of course!"

Melihat sikap Tsukasa yang seperti itu, Kumiko mengerti. Tapi rasa tawa tak bisa ia hindari, sontak saja suara tawa dari mulut Kumiko terdengar. Beberapa orang melihat pada mereka berdua, sedikit menganggap bahwa gadis bersurai biru itu aneh.

"A-apa ada yang lucu, onee-sama?" tanya Tsukasa yang kebingungan.

"Hahaha, tidak kok tidak~ maaf yah aku mengabaikanmu."

"U-uhn ...."

Kumiko lalu menopang dagunya, sedikit membenamkan wajahnya pada syal biru yang ia pakai. "Aku hanya sedang sibuk menulis fanfictionkok~ Soalnya grup ku tak lama lagi ultah~ Dan mengingat para senpai-ku membuat project untuk merayakannya di tanggal 22 Desember ini ... ya sudah aku sibuk menulis. Hehe maaf yah~"

"A-ah, tapi kalau onee-sama sibuk dengan ini ... Bukankah pekerjaan sebagai manager Knights akan terbengkalai?"

"Tidak kok. Lagipula fanfiction-ku tak lama lagi selesai. Kau tau kenapa aku ikut project ini?"

"Hm, karena kau menghormati dan menyayangi mereka sama seperti rasaku pada onee-sama?"

Kumiko tersenyum sambil membentuk tanda bulat dengan tangannya, tanda bahwa jawaban Tsukasa adalah benar. Melihat hal itu, Tsukasa merasa lega sekaligus tidak enak karena sudah mencurigai Kumiko.

"Marvelous! Itu hal yang sangat bagus onee-sama!" seru Tsukasa kagum.

"Desho~ desho~" Kumiko tersenyum bangga.

Karena kesalahpahaman ini telah berakhir, Tsukasa pun mengembalikan handphone milik Kumiko, tapi sebelum ia mengembalikannya, ia membukanya dan tak sengaja melihat isi fanfic yang dimana tokohnya adalah dirinya dan Kumiko.

Sontak saja, dengan cepat ia mengembalikan ponsel itu, lalu memakan cake mereka masing-masing bersama Kumiko. Beruntungnya, senpai bersuraibaby blue itu tak menyadari bahwa pipi Tsukasa telah memerah sama seperti warna rambutnya.

[✓] My DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang