"Cukup buat hari ini, kita lanjutkan besok." Aldi si photographer menata beberapa set kameranya. "Bulan ini yang jadi cover majalah, Vera. Jadi, buat Rendy jangan lupa konfirmasi ulang fotonya mau yang mana."
"Siap, bos." kata Rendy.
Setelah membereskan kameranya, Aldi pamit pulang. Orang yang ia panggil Rendy tadi masih sibuk memilih foto yang cocok untuk cover majalah. Beberapa cewek yang menjadi model hari ini sudah mulai pulang dan sisanya masih mengganti pakaian mereka.
Nathaya sudah selesai mengganti baju dan bersiap pulang. Melelahkan sekali memang apabila harus menjalani foto outdoor seperti hari ini. Padahal hari ini hari minggu. Waktunya untuk bersantai di rumah sambil minum coklat panas.
"Minta minum, Ken." kata Nathaya kepada Niken.
Temannya yang dipanggil Niken menyerahkan sebotol air mineral, "Wajah lo kok gitu amat, Nath."
"Hmm gak papa." Nathaya meneguk air mineral pelan. "Yuk pulang."
Baru saja Nathaya akan pulang, suara teriakan keras berhasil menghentikannya. Rendy yang bertugas sebagai editor pun menghalanginya.
"Nathaya Amora, iya kan? Yang tadi foto pake baju hitam? Yang tadi gayanya gak ada senyumnya?"
"Iya, kenapa emangnya?"
"Foto lo yang ini gue jadiin cover bulan ini ya? Soalnya tuh, fotonya Si Vera terlalu vulgar buat ukuran majalah teen."
"Gue udah dapat jatah cover dua kali lo tahun ini, gak enak sama yang lain lah, bos."
"Yang lain mah gue urus, tenang aja."
"Enggak ah."
"Pokoknya harus lo."
Belum sempat Nathaya protes, Rendy sudah pergi terlebih dahulu. Dasar suka seenaknya memang. Niken yang mendengar itu meminta Nathaya agar menurut saja. Toh nanti kalau Nino gak setuju juga bakal diganti Vera.
Niken berdiri dan mengambil tasnya. "Eh Nath, denger-denger, kakak kelas lo nembak lo lagi ya?"
"Hm." Nathaya menyesuaikan langkahnya dengan Niken. "Lo tahu darimana?"
Niken tersenyum senang. "Ada deh, kenapa gak lo terima aja sih?"
"Males."
"Lo belum bisa move on ya sampai sekarang?"
"Move on? Makanan apa itu."
"Alah alesan lo itu," Niken tertawa meledek, "lagipula, lo bukannya suka ya sama aktivitas-aktivitas yang berbau pacaran."
"Kata siapa?"
"Serah lo Nath Serah." kata Niken akhirnya.
Jalanan trotoar hari ini bersih sekali, tak ada macet atau bahkan pedagang kaki lima. Nathaya suka seperti ini, ia rela memperlambat langkahnya agar bisa menikmati sebentar. Namun, mobil hitamnya sudah terparkir 10 langkah didepannya. Membosankan. Tidak bisakah ia duduk untuk menikmati sebentar?
"Itu itu bukannya Si Ricky Nath?" tunjuk Niken kearah cowok dengan mobil BMW di seberang jalan.
Cowok yang Niken sebut sebagai Ricky terlihat keluar dari salah satu toko pakaian bermerk. Sambil menggenggam beberapa paper bag, yang Nathaya yakini berisi sederet pakaian mahalnya.
"Demi apa, dia makin ganteng itu." Niken berteriak nyaring sambil menunjuknya lagi.
Ricky langsung melihat ke arah sumber suara. Dasar Niken bego. Tanpa mendengar perkataan Niken selanjutnya. Nathaya berlari sekencang mungkin tanpa menengok ke belakang. Lalu, ia masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan Niken yang bengong di belakang. Yah, mungkin benar kata Niken. Dia termasuk spesies yang gagal move on.
***
Jangan lupa klik vote
Nathaya itu model ya jadi dianya cantik kebangetan
Dan untuk castnya ini
Cocok gak sih? Cocok lah pastinya
Ada yang ketemu mantan langsung lari kayak Nathaya gk wkwkw🤣
Jangan lupa add ke library ya
Nih mantannya. Ganteng banget yawla
Thanks,
SintaSinn
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAVAN
Teen Fiction😹Lo suka es krim? 💁Iya 😹Kenapa suka rasa coklat? 💁Lo belum tanya rasanya bego.! 😹Oiya kalimatnya kehapus. Ulangi. Kenapa lo cantik? 💁Kok ganti pertanyaan? 😹Oh salah ya. Yaudah gini aja, mau gak kita gak cuma temenan? 💁Oke, kita temenan...