"tolong perhatian semuanya!! katanya bu Eli dia ada urusan di luar jadinya dia ga masuk kelas dan kita disuruh kerjain halaman 35 dikumpul besok!" ucap Mei ketua kelas yang menarik perhatian satu kelas.
"aduh, males kerjain ah dikumpul besok ini kan?" Rey bermalas-malasan.
tiba2 Ray jalan kearah kursi El dan duduk di lantai nya. Bisa dilihat disitu Rey, Clara, dan El bercanda sambil tertawa.
sedangkan Vanya hanya bisa melipat kedua tangannya lalu menundukan kepalanya dan menangis? "hahaha ko sakit ya liat mreka ber3 sedangkan gw dicuekin, ga dianggap serasa gw gada disini" ucap Vanya dalam hati sambil mengeluarkan air matanya yang tidak terlalu deras.
🌸🌸🌸
"hai bebeb ku semua!" heboh Misya yang memasuki kelas Vanya pada saat jam istirahat.
Misya mendekati Vanya "Van? lu kenapa?"
Vanya langsung menegakan punggungnya "ehmm... gw ga kenapa napa kok" Vanya tersenyum, ya fake smile.
"yakin nih?"
"iya beneran."
tiba2 Clara menghampiri mereka ber2 "eh, lagi pada ngapain? ga ke kantin?"
"ga ngapa ngapain ko Clar, ke kantin kuy? gw laper." ajak Misya.
"ayuk!" semangat Clara.
sedangkan Vanya hanya mengganguk lalu berdiri dan menuju kantin.
🌸🌸🌸
"hai beb Misya." Ucap Vano alay.
"h..aa..iii" Misya gugup dan tersenyum.
"ko gugup gitu sih? salting ya? cieeee" ledek Vano.
"apaan sih." Misya malu2.
"EKHEM! tolong ya pacaran mikirin yang jomblo disini." ucap Rey.
Vanya yang melihat Rey duduk di samping Clara, tak tahan untuk mengeluarkan air mata lagi.
dengan cepat Vanya berlari ke toilet.
"ughh! kenapa sih harus sesakit ini? Rey kan cuma duduk di samping Clara Van! bukan pelukan!" ucap Vanya di cermin pada dirinya sendiri.
entah kenapa tiba2 pala Vanya pusing dan mukanya pucat.
🌸🌸🌸
"pak, saya izin pulang ya pala saya pusing banget." izin Vanya pada pak Toni yang sedang mengajar di kelasnya.
"muka kamu pucat sekali, Vanya. sebaiknya kamu pulang sekarang, cepat sembuh ya."
"makasih pak."
saat Vanya sedang memasuki buku2nya ke dalam tas Clara menghampirinya.
"lu bisa pulang sendiri?"
"bisa lah." ucap Vanya ketus.
"oh yaudah hati2 ya tar gw kasih tau Misya kalau lu sakit."
Vanya tak menjawab. Ia lansung keluar sebelumnya ia berpamitan pada pak Toni dulu.
🌸🌸🌸
sesampainya dirumah Vanya langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap.
4 jam berlalu.
Vanya terbangun dari tidurnya dan melihat dirinya masih memakai seragam ia langsung menuju kamar mandi dan melakukan rutinitas mandinya.
selesai mandi Vanya mengambil handphone nya dan mengecek line.
Reynald
hai van, tadi lu sakit ya?senyum pun mengembang di wajah Vanya dengan cepat dia membalas.
VanyaFQ
iya tadi pala gw pusingReynald
owhh, gws ya ;)VanyaFQ
thank you 🌸Vanya meletakan kembali handphone nya dengan wajah yang masih tersenyum.
"aaaaa.... seneng banget! baru di kasih perhatian sedikit aja udah seseneng ini, apa lagi kalau di jadiin pacar?" Vanya mulai menghayal.
hai semua ketemu lagi sama aku, gatau kenapa mood aku cuma muncul segini aja buat lanjut crita ini 🙃
makasih yang udah mau baca tolong supportnya ya karna supoort dari kalian itu bener2 berharga buat aku dan bikin aku makin semangat buat lanjut crita ini! sampai jumpa di next part love you all 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe i'm nothing for you
Teen FictionGimana sih rasanya suka sama seseorang yang sahabat lu juga suka!? lebih-lebih banyak kejadian yang ga gua inginkan terjadi di depan mata gw sekarang! sakit! apakah sahabat gua bakal nikung apa ngga?