2. Ghost

133 18 52
                                    

Hai semua! Perkenalkan namaku Hara. Aku tidak mengingat nama margaku,  karena saat aku mati aku akan melupakan segala memoriku didunia. Aku adalah sosok gadis hantu yang penakut, cengeng, juga pemalu/tsundere. Aku tahu aku serba kekurangan.. hiks..

Saat aku pertama kali menjadi hantu, yang pertama kali kulihat adalah seorang gadis manusia tengah tergantung dengan tali tambang yang mengikat lehernya. Aku tidak mengerti mengapa itu adalah hal yang pertama kali kulihat saat itu. Gadis itu benar-benar mirip denganku. Membuatku penasaran hingga akhirnya aku mendiami tempat tinggal gadis itu, dimana ia gantung diri. Aku berusaha mencari memoriku didunia dan mengapa gadis itu terlihat mirip denganku. Apa gadis itu adalah aku? Gadis itu tinggal sendirian dirumahnya setelah kulihat tidak ada lagi orang yang berkunjung kerumahnya setelah pemakamannya. Entah mengapa aku juga merasa kalau ia gadis yang kesepian. Lama aku mendiami rumahnya hingga rumah itu terlihat tidak terawat dan terkesan seperti rumah angker. Cat dinding disana mulai terkelupas, dan tumbuhan liar mulai tumbuh dihalamannya.

Aku terus mendiami rumah gadis itu hingga saat itu ia datang. Seorang anak laki-laki bersurai raven yang terlihat seumuranku yang hantu ini, itu masuk kedalam rumah ini dengan tergesa-gesa. Membuka pintu rumah yang sudah tua dan berdecit nyaring lalu kembali menutupnya. Ia menyandarkan punggungnya di pintu lalu terduduk lelah dengan napas tersenggal-senggal. Aku mengintipnya dari balik sofa usang diruang tamu yang langsung berhadapan dengan pintu masuk rumah. Seharusnya aku tidak perlu bersembunyi karena pada dasarnya aku ini hantu dan dia tidak mungkin bisa melihatku. Tetapi, entah kenapa rasanya aku ingin bersembunyi dan berusaha tidak menampakkan diriku padanya. Aku berpikir mengapa ia bisa seperti itu. Hmm.. mungkin dikejar anjing atau apapun itu? Kulihat wajahnya yang menurutku... tampan, membuatku mengeluarkan semburat merah diwajahku. Sadar apa yang terjadi padaku, aku berbalik, menggelengkan kepalaku kuat-kuat dan berteriak dalam hati. Namun tidak membuat semburat merah diwajahku hilang.

"Siapa?" Anak itu tiba-tiba ada disampingku. Menatapku mencurigakan.

"K, kyaaa!" Pekikku kaget. Tentu saja! Anak ini bisa melihatku?

"Seharusnya aku yang teriak seperti itu, tahu!"

"K, kau... bisa melihatku?" Tanyaku hampir menangis karena takut.

"Eh? Jadi kau hantu? Kupikir kau manusia..." Kata anak itu duduk dihadapanku.

"Ma, maaf... Tapi bagaimana kau bisa melihatku?"

"Aku seorang indigo..." Jawabnya singkat. "Kau... kenapa tidak pergi ke'tempat'mu seharusnya? Apa kau punya dendam kesumat sama orang atau bagaimana?"

"Eh, eng-enggak kok... Itu.. sebenarnya aku ingin mengetahui memoriku saat berada didunia karena saat mati aku melupakan segalanya. Oh, dan aku juga penasaran dengan beberapa hal..." Jelasku tersenyum miris.

Hening...

Entah kenapa anak itu terdiam, menatapku penasaran. Aku yang ditatap seperti itu kembali membuat semburat merah diwajahku terlihat.

"Mau kubantu?"

"Eh?" Kataku bingung.

"Mencari memorimu didunia.." Ucapnya tersenyum.

"Bo, boleh?"

"Tentu!" Ia tersenyum.

"Na, namamu?" Tanyaku memalingkan muka untuk menutupi rona merah di wajahku.

"Zeyn, Zeyn Chartroven. Dan kau?"

"Hara..." Balasku tersenyum.

Kyaaa!! Ngingat sendiri jadi malu! Yah... Itu aja dulu tentangku ya. Setelahnya aku terus mengikuti Zeyn kemana pun ia pergi. Aku sangat senang bertemu dengannya.

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang