3. Grim reaper

109 12 48
                                    

Namaku Leil. Aku seorang Grim reaper yang artinya seorang malaikat maut. Asal kalian tahu saja kami malaikat maut tidak sama dengan malaikat lain pada umumnya. Tugas kami mengambil jiwa manusia yang akan mati tepat pada saat waktunya. Kami tidak punya emosi atau perasaan, menyedihkan bukan?

Yahh... walaupun begitu aku sedikit berbeda dari malaikat maut kebanyakan. Terkadang yang lain menyebut diriku cacat dan sebagainya. Mungkin sekarang kalian penasaran kenapa aku selalu dipanggil begitu, benar? Tapi sayangnya aku sedang tidak ingin bercerita panjang lebar jadi maaf saja ya... Hal itu berkaitan dengan masa- masa saat aku masih menjadi manusia yang benar benar ingin aku lupakan dari pikiranku untuk selamanya. Tapi sayangnya itu tidak akan pernah terjadi. Kenapa? Beberapa malaikat maut memang awalnya adalah manusia yang telah mati dan bereinkarnasi menjadi malaikat maut. Contohnya aku. Manusia yang bereikarnasi pun memiliki kriteria tertentu untuk menjadi seorang malaikat maut.

Hmm apa aku sudah terlalu banyak bicara? Haahh udah ya thor. Gue mau beli pisau super tajam edisi tebatas nih. Kan lumayan jadi gue bisa cepet mati tanpa tersiksa.

Dasar maso lu! Kalau mau mati tanpa tersiksa locat noh dari atap gedung pencakar langit. Dijamin mati tanpa rasa sakit :).

Bener thor? Gue otw!!

Lah tuh anak perginya cepet bener. Udah tau dia malaikat maut yang artinya gak bakal mati kok masih coba bunuh diri juga ya? Hmm hanya Leil dan tuhan yang tahu.

.

.

.

00.00 pm

Seorang anak bernama Zeyn sedang tidur dengan pulasnya dibalik selimutnya. Menikmati damainya malam yang selalu dinantinya. Biasanya saat-saat seperti ini tiga orang pengacau di rumahnya itu sedang tidak dirumah. Mulai dari Hara yang biasanya duduk diatas pohon pisang senyum manis sambil nyapa orang-orang yang lewat, Devya yang pergi menyesatkan orang-orang dalam mimpi atau bisa dibilang bikin orang mimpi buruk seperti diputusin pacar :v. Abaikan. Lalu Leil yang biasanya pergi nyelonong gak tau kemana. Katanya sih ngambil jiwa orang yang udah mati lalu diantar kedunia sana. Nah disinilah yang membuat Zeyn bingung, kenapa si Hara yang udah mati aja kagak dibawa sama nih malaikat maut satu kedunia sana. Udahlah hal itu hanya author dan tuhan yang tahu.

Yang penting waktu seperti ini adalah waktu paling berharga bagi Zeyn. Ketenangan yang adem ayem kayak gini itu jarang banget untuknya. Bahkan rasanya Zeyn pengen nangis karena bahagia. Alah lebay amat dah.

Sreegh

Daun jendela rumah Zeyn terbuka. Ok, tarik lagi ucapan author. Maaf Zeyn authormu ini emang pengen kau tersiksa.

Tapi yang namanya Zeyn, yang bodo amat sama semuanya kalo udah tidur. Jadinya dia gak bangun dan gak peduli sama tuh suara. Dasar kebo nih bocah satu. Gak takut apa kalau nanti malah maling yang masuk rumah?

Awalnya sih kayak begitu. Sampai seseorang menarik paksa selimut yang melindungi tubuhnya dari hawa dingin. Zeyn hanya menggeram dengan mata yang masih tertutup sambil menarik kembali selimut tercintanya dari seseorang entah siapa yang menarik selimutnya. Oh ayolah! Apa tidak ada waktu tenang barang sehari bagi Zeyn Chartroven? (Authr: gak ada :v)

Tapi orang itu tidak membiarkan Zeyn mendapatkan kembali selimutnya dan malah membuang jauh selimut itu dari tempat tidur Zeyn. Mau tidak mau akhirnya Zeyn membuka kedua matanya dan memandang geram orang yang tadi sudah berani mengganggunya tidur.

"Akhirnya lu bangun juga kebo."

"Kamvret!! Lu iblis lucnut ngapa gangguin gue sih?! Ngajak gelud lu hah?!" Ucap Zeyn emosi dengan Devya yang merupakan orang pengganggu tidur damai Zeyn.

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang